Nelangsanya Perantau Lampung Bertahun-tahun Kerja Keras di Jogja dan Tak Bisa Pulang demi Kumpulin Modal Usaha, Sekali Pulang Malah Diusir Ibu

Nelangsa Perantau Lampung Kerja di Jogja Malah Diusir Ibu MOJOK.CO

Ilustrasi - Nelangsanya perantau Lampung yang kerja keras di Jogja, pas pulang kampung malah diusir ibu. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Setelah kerja keras di Jogja dan memiliki banyak uang, seorang perantau asal Lampung malah diusir ibu sendiri saat pulang ke kampung halaman.

Dari seorang teman, saya mendapat cerita tersebut yang merupakan cerita dari perantau asal Lampung. Panggil saja Dafa (25). Atas banyak pertimbangan ia enggan nama aslinya saya tulis. Dafa sendiri sempat bekerja sebagai staf dapur di salah satu hotel di Jogja.

“Awal Mei (2024) ini aku baru balik ke Jogja. Lagi masukin lamaran-lamaran kerja lagi di resto-resto dan hotel yang buka loker,” ujar perantau asal Lampung tersebut saat saya ajak berbincang, Minggu (12/5/2024).

Pada Ramadan 2024 lalu, Dafa memang memutuskan resign dari tempat kerjanya di sebuah hotel di Jogja. Ia lantas pulang ke Lampung. Pertama, ia memang berniat menikmati Ramadan di kampung halaman. Karena sejak bekerja di hotel sejak 2022, ia tak pernah bisa pulang karena pekerjaannya tak pernah memberinya libur panjang. Cuti panjang pun tak bisa.

Kedua, sebenarnya ia berniat untuk ngobrol dengan sang kakak perihal rencana membuka bisnis, entah tempat makan atau coffee shop di Lampung. Mengingat, sang kakak sebelumnya pernah berkata siap memberikan modal pada Dafa.

Sayangnya, kedua niatan tersebut malah berantakan. Upaya menikmati Ramadan di rumah jadi tak jenak karena ada konflik dengan sang ibu. Alhasil, rencana sang kakak memberi modal pun turut tersendat.

Sempat dilarang merantau ke Jogja tapi tetap ngeyel

Dafa merantau ke Jogja pada 2017 silam untuk kuliah di salah satu kampus negeri di Jogja. Pilihan yang awalnya sempat mendapat tentangan dari ibu Dafa.

“Ibu penginnya aku kuliah di Lampung aja biar nggak jauh lah dari ibu. Karena ibu sendirian. Bapak kan sudah nggak ada. Kalau kakak sudah punya rumah sendiri sama istri,” tutur Dafa,

Lebih dari itu, ibu Dafa khawatir melepas Dafa ke kota-kota besar di Jawa. Ia takut sang anak bakal hanyut dalam pergaulan bebas yang menjauhkan Dafa dari nilai-nilai Islam. Sementara sang ibu tak bisa mengontrolnya secara langsung.

Dafa mengakui, keluarganya memang terkesan sangat agamis. Baik Dafa maupun kakaknya sama-sama lulusan sebuah pesantren kecil di Lampung. Tak heran jika sang ibu takut Dafa bakal menanggalkan kesantriannya setelah terpapar budaya-budaya bebas di Jogja.

“Tapi pada akhirnya tetap dilepas juga kuliah di Jogja, setelah meyakinkan ibu kalau aku bisa jaga diri di Jogja,” ucap perantau Lampung itu.

Lanjut kerja di Jogja meski ibu nyuruh pulang ke Lampung

Selama kuliah dalam rentang 2017-2022, Dafa bisa dibilang masih menjadi pribadi yang lurus. Ia tak berani melakukan hal-hal yang berpotensi membuat sang ibu kecewa.

“Ya aku kuliah masih minta duit kiriman dari ibu dan abangku. Jadi mana berani aku macam-macam. Meskipun sesekali ada lah kebohongan-kebohongan kecil,” ucap Dafa. Akan tetapi, situasi berubah ketika ia mulai bekerja sebagai staf dapur di salah satu hotel di Jogja sejak 2022 itu.

Keputusannya untuk lanjut kerja di Jogja pun sempat mendapat tentangan dari ibu dan sang kakak. Sang ibu menghendaki Dafa pulang ke Lampung. Namun, ia mencoba memberi pendekatan  pada sang ibu dan kakak bahwa kalau ia mencoba belajar kerja dulu di Jogja, maka kelak saat pulang ke Lampung ia punya bekal untuk buka bisnis di sana.

“Kebetulan aku memang suka dan sedikit banyak bisa masak sejak di pesantren. Nah, pas ada loker staf dapur, aku iseng-iseng apply,” ujar Dafa.

Perantau asal Lampung itu pun diterima. Ibunya pun juga mempersilakan Dafa merantau di Jogja sedikit lebih lama lagi. Hanya saja, sejak bekerja di sebuah hotel di Jogja itu Dafa malah “agak menyimpang”.

Baca halaman selanjutnya…

Pulang ke Lampung malah bikin ibu nangis sampai diusir

Pulang ke Lampung ibu malah menangis kecewa

Ada banyak hal dari dirinya sekarang yang menurut Dafa sudah menyimpang dari Dafa yang dulu. Ia mulai ikut-ikutan merokok, minum bir bersama teman-teman kerjanya, salat pun makin berantakan.

“Mulai berani mungkin karena aku merasa aku udah bisa cari duit sendiri,” kata perantau Lampung itu. Terlebih gajinya sebagai staf dapur di salah satu hotel di Jogja itu juga sedikit di atas UMR Kota Pelajar.

Dafa juga mulai tak pernah bisa pulang ke Lampung. Sejak 2022 itu, ia akhirnya baru bisa pulang pada Ramadan 2024 lalu setelah memutuskan resign. Dafa juga sudah memantapkan niat untuk stay di Lampung, membuka bisnis seperti apa yang sudah ia rencanakan dengan sang kakak.

Hanya saja, alih-alih membuat sang ibu bahagia atas kepulangannya ke Lampung, Dafa justru membuat sang ibu menangis kecewa.

“Duh banyak banget persoalannya. Di rumah aku jarang bangun salat Subuh. Maklum, sudah bertahun-tahun salatku agak berantakan. Itu bikin ibu sampai ngedumel,” tutur Dafa.

“Yang paling parah dan goblok adalah, aku ketahuan nggak puasa. Ibu mergokin aku waktu makan siang-siang di kamar. Ibu sampai nangis dan diemin aku berhari-hari,” sambung perantau asal Lampung tersebut.

Diusir gara-gara pacar

Puncaknya adalah pada momen setelah Lebaran. Dafa mencoba membuka obrolan dengan sang ibu kalau ia hendak mengenalkan pacarnya dalam waktu dekat. Perempuan asal Semarang yang ia kenal lewat teman kerjanya di hotel.

Awalnya sang ibu tak keberatan. Tapi setelah Dafa menceritakan detil tentang pacarnya tersebut, ibu Dafa malah menangis sambil marah besar.

“Aku disuruh mutusin hari itu juga lewat telepon di depan ibu. Tapi aku nggak bisa. Alhasil ibu nyuruh aku milih, pilih ibu atau pacar,” beber Dafa.

Dafa pun meminta izin sang ibu untuk mengkomunikasikannya terlebih dulu dengan sang pacar secara langsung di Jogja. Tanpa pertentangan, sang ibu langsung mempersilakan Dafa balik ke Jogja.

“Dan nggak boleh pulang dulu sebelum aku bener-bener putus,” ujar perantau Lampung tersebut.

“Emang sebenarnya apa masalah dari si pacarmu kok ibumu sampai begitu?,” tanya saya penasaran.

“Pacarku non Islam,” jawab Dafa singkat.

“Kok milih cari kerja lagi di Jogja, berarti kamu lebih pilih pacarmu ketimbang ibu?” kejar saya lagi.

“Ya bukan begitu. Aku belum ada keberanian aja sih buat ngomongin ini ke doi.” Suasana mendadak jadi hening kemudian.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Nelangsanya Dicoret dari KK, Tak Boleh Pulang Meski Kangen Ibu hingga Hidup Terlunta-lunta di Ngawi

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Exit mobile version