Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Kepala Desa di Sleman dan Magetan Menjabat Hampir 40 Tahun, Lampaui Orde Baru Soeharto

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
11 Januari 2024
A A
kepala desa terlama lebihi orde baru di sleman dan magetan.MOJOK.CO

Ilustrasi kepala desa (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Perombakan aturan masa jabatan lurah atau kepala desa terjadi berulang kali. Di balik itu, tercatat ada  kepala desa di Maguwoharjo Sleman dan Magetan yang memimpin lebih lama dari Orde Baru.

Mulanya, dalam Pasal 9 UU Nomor 19 Tahun 1965 diatur masa jabatan kepala desa paling lama 8 tahun tanpa diikuti ketentuan bisa dipilih kembali. Aturan ini sempat mengalami perombakan pada UU Nomor 5 1979 yang menyebut jabatan kades 8 tahun dan maksimal bisa terpilih sekali lagi.

Pada perjalanannya, ada beberapa kali perombakan yang membuat pemimpin desa bisa terpilih berulang kali. Bahkan, hingga total durasi kepemimpinannya melampaui lama jabatan Orde Baru Soeharto.

Perjalanan panjang Kepala Desa Maguwoharjo Sleman

Pada 1982, fotografer Harian Kompas Julius Pourwanto pernah memotret beberapa poster besar pada pemilihan lurah di Maguwoharjo, Sleman. Sekilas, terlihat penampakan menarik, alih-alih foto calon yang terpampang merupakan ikon hewan dan buah-buahan.

Di foto itu tampak beberapa poster nama calon. Ada Sudibyo dengan ikon ketela, Bambang dengan ikon kates atau pepaya, hingga Imindi Kasmiyanto dengan ikon ayam jago. Nama yang terakhir lah yang kemudian terpilih menjadi kepala desa di Maguwoharjo, Sleman.

“Iki wae mas”, pesan salah satu poster pemilihan lurah Desa Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, 1982. #kilaswaktu pic.twitter.com/9M9smjiMh2

— Kompas Data (@KompasData) January 12, 2017

Imindi menjabat sejak 1982 hingga 2020, total 38 tahun, lebih dari Orde Baru yang lamanya 32 tahun. Total, ia terpilih sebanyak empat kali saat durasi satu periode delapan tahun dan sekali saat aturan masa jabatan berubah jadi enam tahun pascaterbitnya UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Sebenarnya, Imindi sempat akan maju lagi pada kontestasi pemilihan lurah serempak di Sleman 2021 silam. Namun, gagal karena adanya putusan MK yang menetapkan batas maksimal kades tiga periode. Selain Imindi, ada enam calon lurah lain di Sleman yang terganjal aturan pada kontestasi tersebut.

Saat ramai dinamika tuntutan penambahan masa jabatan kades pada awal 2023 lalu, Menkopolhukam Mahfud MD sempat menyebut kepala desa di Sleman ini.

“Ada di Sleman daerah saya 30 tahun jadi kepala desa, setiap mau ganti ada peraturan baru untung terus dia panjang, panjang, panjang terus sampai sekarang orang tanya kapan nih. Gitu-gitu juga belum tentu stabil dan belum tentu aman juga kan gitu,” kata Mahfud pada Kamis (2/2/2023) silam.

Saya sempat mencoba mewawancarai Imindi di kediamannya pada 2022 silam. Namun, ia menolak untuk memberikan cerita soal kepemimpinannya di Maguwoharjo. Selepas itu, saya sempat menghubunginya lagi namun tidak ada jawaban.

kantor kepala desa maguwoharjo sleman.MOJOK.CO
Kantor Kalurahan Maguwoharjo (Wikimedia Commons)

Pada masa lalu banyak yang menjabat durasi panjang

Selain di Sleman, ada catatan menyebut pernah ada lurah di Bandar, Sukomoro, Magetan yang menjabat selama 39 tahun 10 bulan. Diperkirakan, ia mulai menjabat sejak 27 Oktober 1945 hingga 27 Agustus 1985. Melewati masa Orde Lama hingga Orde Baru. Ia berhenti menjabat karena sakit yang menyebabkannya meninggal dunia.

Namun, saya belum bisa mengonfirmasi lebih lanjut kebenaran informasi lurah di Magetan tersebut. Diperkirakan, selain di Sleman dan Magetan, pada masa lalu banyak lurah yang menjabat dengan durasi panjang karena aturan yang belum membatasi.

Dosen Ilmu Pemerintahan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa ”APMD” Yogyakarta, Diasma Sandi Swandaru berpendat seorang kepala desa mampu terpilih lagi berulang kali karena kedekatannya dengan masyarakat. Aspek ini tidak ada di level kepemimpinan yang lebih tinggi.

Iklan

“Kepala desa langsung head to head dengan rakyat, beda dengan bupati, gubernur, presiden. Masyarakat tiap hari bisa melihat rumahnya Pak Kades. Maka saat pilihan, petahana yang mendapat kepercayaan yang sangat tinggi, mudah terpilih kembali,” ungkapnya kepada Mojok.

Belum lagi, ada beragam interaksi seperti saat warga mengadakan hajatan. Hubungan ini yang membuat ikatan antara warga dengan kades lebih dekat.

Di sisi lain, tidak memungkiri bahwa beberapa desa yang berada di kawasan sub-urban punya daya tarik ekonomi yang memikat. Namun, hal ini tidak berlaku di semua daerah. Dias juga menyoroti bahwa ongkos sosial sebagai kepala desa tergolong tinggi.

Selanjutnya, ia berpendapat pembangunan desa jauh lebih lambat dari level pemerintahan di atasnya karena keterbatasan dana. Hal tersebut juga melandasi kebutuhan para kades untuk masa jabatan lebih lama seperti yang tercermin pada tuntutan 2023 lalu.

“Belum lagi waktu untuk rekonsiliasi pascapemilihan yang cukup lama. Di desa dinamikanya begitu terasa,” pungkasnya.

Penulis: Hammam Izzuddin

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 12 Januari 2024 oleh

Tags: kepala desamagetanOrde Barusleman
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Suara Marsinah dari Dalam Kubur: 'Lucu! Aku Disandingkan dengan Pemimpin Rezim yang Membunuhku'.MOJOK.CO
Ragam

Suara Marsinah dari Dalam Kubur: ‘Lucu! Aku Disandingkan dengan Pemimpin Rezim yang Membunuhku’

10 November 2025
Alasan Soeharto tak layak dapat gelar pahlawan, referensi dari buku Mereka Hilang Tak Kembali. MOJOK.CO
Aktual

Buku “Mereka Hilang Tak Kembali”, Menyegarkan Ingatan bahwa Soeharto Tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan, tapi Harus Diadili

1 November 2025
Rahasia di Balik “Chindo Pelit” Sebagai Kecerdasan Finansial MOJOK.CO
Esai

Membongkar Stigma “Chindo Pelit” yang Sebetulnya Berbahaya dan Menimbulkan Prasangka

29 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Berantas topeng monyet. MOJOK.CO

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

18 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.