Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Jalur Lambat Ringroad Utara, Jalan Paling Diskriminatif Bagi Pengguna Roda Dua di Jogja

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
15 Januari 2025
A A
Jalur Lambat Ringroad Utara, Jalan Paling Diskriminatif Bagi Pengguna Roda Dua di Jogja.MOJOK.CO

Ilustrasi - Jalur Lambat Ringroad Utara, Jalan Paling Diskriminatif Bagi Pengguna Roda Dua di Jogja (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Muhammad Fadli nyaris kehilangan kehilangan nyawanya. Saat sedang melaju dari arah timur ke barat di jalur lambat Ringroad Utara, sebuah kabel tiba-tiba melintang di tengah jalan. Mahasiswa Jogja ini tak mampu menghindar, sehingga kecelakaan tunggal pun tak terelakkan.

Motor yang dia tumpangi pun ndlosor seketika. Beruntung, tak ada kendaraan lain yang menabraknya dari belakang. Kecelakaan itu terjadi dini hari, sehingga jalanan sepi. Namun, karena sepi juga, Fadli pun kudu bersusah payah sendirian bangkit dari tubuh yang cedera. 

Untungnya lagi (kalau mau dibilang beruntung), kerusakan yang dialami motornya tak terlalu fatal. Dia pun masih bisa melanjutkan perjalanan ke kosnya di Condongcatur sambil mulutnya komat-kamit mengumpat.

“Kabel asu!,” ujarnya, mengingat kejadian itu.

Pagi harinya, Fadli baru merasakan sekujur tubuhnya ngilu tak karuan. Bersama temannya, dia pun pergi ke klinik fisioterapi di UNY untuk “memperbaiki” tulang-tulangnya yang mungkin bergeser.

Drainase bedebah!

Selain Fadli, tragedi serupa di jalur lambat Ringroad Utara juga pernah dialami oleh Lintang. Bedanya, warga asli Jogja ini mengalami kecelakaan tunggul karena penutup drainase yang tidak rata.

“Udah nggak bisa ngontrol kopling. Pas ban motornya nyentuh inlet [penutup drainase] langsung terpental aja,” ujar Lintang, mengingat kisah dua tahun silam kepada Mojok, Selasa (14/1/2025) malam.

Sama seperti Fadli, beruntungnya tak ada kendaraan lain di jalur tersebut karena kecelakaan terjadi sekitar pukul tiga pagi. Cedera yang dia alami pun tak begitu serius, meskipun tetap saja beberapa bagian motornya harus ringsek.

Drainase di ring road utara mojok.co
Drainase di ring road utara, Monjali arah Kentungan (Gusti Aditya/Mojok.co).

“Dibilang parah sih nggak terlalu. Lebam sama bengkak ada di kaki. Tapi tetap aja itu drainase bedebah. Bego yang bikin.”

Jalur lambat Ringroad Utara tak memenuhi standar keamanan

Apa yang dialami Fadli dan Lintang, ternyata juga dialami banyak orang. Sejak lama, jalur lambat Ringroad Utara Jogja memang kerap disebut sebagai jalur neraka.

Di media sosial, terutama Twitter dan Instagram, banyak pengendara motor mengeluhkan perkara ini. Kalau mau ambil jalur cepat rasanya tidak mungkin. Bahkan, ketika malam hari pun mereka tetap was-was karena takut mengganggu laju kendaraan-kendaraan besar. 

Tapi kalau masuk jalur lambat, kondisi jalannya malah terlihat lebih membahayakan. Termasuk adanya juntaian kabel, yang pernah bikin Fadli celaka, atau inlet-inlet bedebah yang bikin banyak orang terjatuh.

Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM Iwan Puja Riyadi, pernah menyebut bahwa jalur lambat Ringroad Utara memang belum memenuhi standar keamanan dan kenyamanan.

Menurutnya, jalanan itu tak memenuhi standar karena adanya penutup drainase alias inlet yang tidak rata serta tambalan-tambalan di beberapa bagian. 

Iklan

Implikasinya, pengguna kendaraan roda dua pun dipaksa mengambil jalur cepat yang sama berbahayanya.

“Sudah mulus”, tapi banyak mobil yang tak tahu diri

Setidaknya dalam dua tahun terakhir, pemerintah daerah mulai berbenah. Beberapa titik di jalur lambat Ringroad Utara yang selama ini jadi keluhan, mulai dibenahi.

Berdasarkan pantauan Mojok, beberapa titik di Jalan Monjali sudah jarang dijumpai inlet-inlet yang menonjol. Kabel-kabel juga sudah ditata, sehingga meminimalisir juntaian ke jalanan. Meskipun, harus diakui juga kalau penerangan masih menjadi PR. Saat berkendara di malam hari, jalanan cukup gelap sehingga berpotensi membahayakan penggunda jalan.

Kendati Pemda DIY mengklaim “jalur lambat Ringroad Utara sudah mulus”, masalah lain pun mengintip. Salah satunya, yang kini banyak menjadi keluhan, adalah mobil-mobil yang tak tahu diri.

Lintang mengatakan, hari ini jalur lambat Ringroad Utara adalah jalanan paling diskriminatif bagi pengguna kendaraan roda dua. Bagaimana tidak, di saat pengendara motor banyak dikritik karena masuk jalur cepat, pada waktu bersamaan jalur lambat diisi oleh mobil-mobil.

“Pada nyalahin plat B, plat luar kota yang nggak tahu budaya berkendara Jogja. Alah, nyatanya sama aja. Mobil-mobil yang masuk jalur lambat juga banyak plat AB,” geramnya.

Alhasil, Lintang pun menegaskan, percuma jalur lambat dibenahi tapi para penggunanya (baca: sepeda motor) tetap tak mendapat keamanan maupun kenyamanan. Baginya, pengguna motor tidak mendapatkan haknya secara penuh di jalanan.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Jalan Slamet Riyadi: Surga Nongkrong di Solo, tapi Tak Cocok Buat yang Punya Kesabaran Setipis Tisu atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Terakhir diperbarui pada 15 Januari 2025 oleh

Tags: jalur lambatjalur lambat ringroad utaraJogjaringroad utararingroad utara jogja
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO
Esai

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO
Esai

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO
Liputan

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang? MOJOK.CO
Esai

Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang?

18 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UGM.MOJOK.CO

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal. MOJOK.CO

Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal

26 Desember 2025
Didikan bapak penjual es teh antar anak jadi sarjana pertama keluarga dan jadi lulusan terbaik Ilmu Komunikasi UNY lewat beasiswa KIP Kuliah MOJOK.CO

Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi

29 Desember 2025
Nonton Olahraga Panahan. MOJOK.CO

Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

25 Desember 2025
Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025
Orang tak enakan jadi debt collector: Bukannya nagih utang malah kasih uang, kerja bukannya nikmati gajian malah boncos kena potongan MOJOK.CO

Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali

30 Desember 2025

Video Terbaru

Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan

Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan

28 Desember 2025
Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

25 Desember 2025
Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.