Nasib Miris Angkot Purwokerto-Baturaden, Angkot Jalur Indah Gunung Slamet yang Sepi Tergerus Trans Banyumas

angkot purwokerto-baturaden di lokawisata baturaden.MOJOK.CO

Ilustrasi angkot di Lokawisata Baturaden (Ega/Mojok.co)

Angkutan pedesaan (Angkudes) atau angkot Purwokerto-Baturaden kini dilanda sepi. Kendaraan yang melintas di jalur indah menuju Baturaden dengan pemandangan gagahnya Gunung Slamet ini semakin tersingkir.

Padahal, angkot Purwokerto-Baturaden menyimpan banyak kenangan di benak warga yang dulu kerap mengandalkannya. Salah satunya Mutiara (27), perempuan asli Ponorogo yang pada 2018-2019 lalu pernah jadi staf di sebuah SMK swasta di Purwokerto.

Sebagai pendatang, Mutiara mengakui bahwa Purwokerto merupakan daerah dengan transportasi umum yang memadahi. Bisa menjangkau lokasi-lokasi strategis termasuk kawasan wisata.

“Purwokerto ini transportasi umumnya memadahi jadi setiap weekend sering jalan-jalan. Termasuk naik angkot Purwokerto-Baturaden,” kenangnya kepada Mojok, Kamis (7/3/2024).

Seingatnya, tarif angkot itu relatif terjangkau yakni Rp10 ribu dari Pasar Wage sampai Baturaden. Menurut pengamatannya, kebanyakan penumpangnya adalah orang-orang Baturaden yang memang belanja atau berdagang di Pasar Wage.

“Wisatawan sepertinya jarang,” cetusnya. Mungkin karena wisatawan banyak datang dengan kendaraan pribadi atau rombongan bus pariwisata.

Angkot Purwokerto-Baturaden dengan pemandangan Gunung Slamet

Salah satu hal menarik yang Mutiara rasakan selama menaiki angkot Purwokerto-Baturaden adalah pemandangan sepanjang jalan. Kalau sedang cerah, gagahnya Gunung Slamet bisa tampak jelas.

Selain itu, interaksi dengan warga lokal selama di kendaraan juga menambah kenangan. Apalagi di kota asalnya, ia tak menemukan transportasi umum yang baik seperti di Purwokerto.

Pemandangan angkot-angkot sepi penumpang di sekitar Lokawisata Baturaden (Hammam/Mojok.co)

Menurut pantauan Mojok pada Sabtu (10/2/2024) lalu, banyak angkot Purwokerto-Baturaden yang terparkir lama menunggu penumpang di sekitar Lokawisata Baturaden. Meski akhir pekan dan kawasan tersebut sedang ramai wisatawan, angkot-angkot tampak sepi dari penumpang.

Situasi ini ternyata sudah terjadi cukup lama. Bahkan puluhan sopir pernah melakukan aksi di Kantor Dinas Perhubungan Banyumas pada Rabu (30/3/2023) silam. Aksi yang diawali dengan konvoi 43 angkot yang mayoritas berwarna hijau dari Terminal Baturaden menuju Kantor Dishub Banyumas tersebut bertujuan untuk melakukan audiensi.

Baca halaman selanjutnya…

Sopir mengeluh bisa tidak dapat uang sama sekali dalam sehari

Ketua Paguyuban Angkutan Wisata Baturaden, Karso mengatakan, kebijakan yang memperbolehkan bus pariwisata parkir di Lokawisata Baturraden merugikan awak angkutan. ”

“Sejak lima atau enam bulan terakhir bus boleh ke atas area parkir Lokawisata Baturaden, sehingga kami tidak ada penumpang,” kata Karso usai audiensi melansir Kompas.com.

Sepinya angkot, tergerus bus pariwisata hingga Trans Banyumas

Sebelumnya, bus pariwisata hanya sampai di Terminal Baturaden. Para wisatawan kemudian diangkut menggunakan angkudes menuju Lokawisata Baturaden atau obyek wisata lainnya. Lokawisata Baturaden jadi titik ramai lantaran sekitarnya terdapat area parkir luas dan deretan kios pedagang yang mirip pasar.

Selain itu, menurut Karso, kondisi para sopir angkot Purwokerto-Baturaden semakin parah setelah bus Trans Banyumas beroperasi. Pasalnya, jalurnya hampir sama dengan halte nyaris di setiap desa. Trans Banyumas merupakan moda transportasi bus terpadu yang dioperasikan Teman Bus.

“Tadinya sehari bisa dapat Rp 100.000, sekarang Rp 0, sama sekali tidak ada penumpang,” ujar Karso.

Kondisi tersebut membuat nasib para sopir angkot Purwokerto-Baturaden semakin tidak pasti. Semakin banyak alternatif transportasi lain yang berkembang menjadi pesaing.

Sebagai informasi, Baturaden merupakan daerah dataran tinggi yang menyimpan banyak potensi wisata. Selain Lokawisata Baturaden, terdapat banyak wisata alam seperti air terjun hingga destinasi wisata di sekitar hutan.

Selain itu, Baturaden dengan ketinggian lebih dari 300 meter di atas permukaan laut terkenal punya banyak vila dan penginapan dengan pemandangan menarik. Di sisi utaranya Gunung Slamet sementara di sisi selatan tampak pemandangan Kota Purwokerto.

Keberadaan transportasi seperti angkot Purwokerto-Baturaden tentunya mempermudah wisatawan yang hendak berkunjung. Tidak perlu khawatir jika datang tanpa bawa kendaraan pribadi.

Penulis: Hammam Izzuddin

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Sempat Viral, Hingga Kini Kopi Klotok Masih Rutin Rugi Puluhan Porsi karena Pelanggan Anak Kos Tak Bayar

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.

Exit mobile version