Sibuk kuliah tidak menjadi penghalang untuk memulai bisnis. Sejumlah mahasiswa di Jogja berbagi ide bisnis yang bukan hanya berhasil membuat mereka mandiri, tapi punya banyak karyawan sebelum lulus.
Ketika awal mengeksekusi ide bisnis itu pun ada rasa ragu. Pada masa awal berjalan pun tidak langsung menemukan titik terang. Sempat gagal. Namun, keyakinan lah yang membawa mereka akhirnya merasakan manisnya keuntungan.
3 ide bisnis dari dunia kos
Salah satu ide bisnis yang kerap tidak diduga berkaitan dengan kos mahasiswa. Hal itulah yang coba dijalankan Riski Usada (24) saat masih menjadi mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta.
Riski mencoba peruntungan untuk membuka bisnis penitipan barang kos pada 2020 silam. Membuka akun Instagram @titipbarang_kos dan mempromosikannya secara perlahan.
Bisnis penitipan barang anak kos Jogja perlahan berkembang. Meski akhirnya ia harus pisah jalan dengan dua teman lainnya sejak 2021.
Sejak saat itu ia hanya seorang diri. Sesekali dibantu oleh bapaknya untuk menjemput barang. Lelaki ini juga mengaku beruntung karena orang tuanya mengizinkan rumah mereka untuk digunakan menumpuk barang puluhan anak kos Jogja.
“Padahal rumahnya jadi berantakan banget. Beruntung lah ini,” kelakarnya.
Banyak hal tak terduga yang ia temui selama mengelola barang anak kos Jogja. Ada barang yang nyaris empat tahun tidak kunjung diambil oleh pemiliknya. Biaya sewa pun tidak dibayar. Sementara jika dijual pun tidak terlalalu bernilai.
Dulu, ia mematok tarif rata Rp300 ribu per bulan. Namun, setelah menata sistem, ia buat aturan secara lebih detail. Biaya penitipan dihitung per item, mulai dari Rp300 sampai Rp3000 per harinya.
“Aku bener-bener mulai menata sistem dan mempromosikan secara gencar beberapa bulan terakhir. Dari dulu hasilnya udah lumayan, bisa 3x UMR Jogja,” paparnya.
Selain penitipan barang kos, Riski juga membuat usaha lain yang masih beririsan. Bisnisnya kini ia nama Kost Box yang menawarkan packing produk, jasa angkut, dan kargo. Total ia memiliki 4 lini bisnis yang makin menambah pundi-pundi keuangannya.
5 bisnis berawal dari hobi mahasiswa
Selain itu, ada mahasiswa yang mengeksekusi ide bisnis yang sesuai dengan hobinya. Kendati begitu, ia mengeksekusinya dengan serius sehingga bisa mendapatkan Rp100 juta pertamanya sebelum lulus kuliah.
Kisah ini datang dari Septian (25) yang memberanikan diri merintis brand jersey yang dekat dengan hobinya bermain futsal dan sepak bola. Di awal, ia mengumpulkan modal dari ibu dan kakaknya. Total terkumpul modal Rp15 juta.
Sayangnya, optimisme itu langsung berbenturan dengan realita bisnis yang pahit. Di masa awal, Faiq sebenarnya langsung mendapat orderan yang nilainya cukup lumayan. Hingga sekitar Rp9 juta.
“Tapi itu kan produksinya masih aku titipkan ke tempat lain. Ternyata hasil cetakannya jauh banget dari spesifikasi yang diharapkan. Nggak sesuai orderan,” tuturnya.
Dalam industrinya, aspek produksi jadi elemen krusial. Faiq mengaku bahwa ia belum memahai betul soal itu.
Langsung dapat orderan cukup besar, tapi karena gagal di urusan produksi, membuat lelaki ini malah merugi. Sebagai pebisnis pemula, mental Faiq langsung kena hantam.
“Aku akhirnya sempat vakum dulu sekitar tiga bulan,” kata dia.
Selepas itu ia bangkit lagi. Buat Faiq, bisnis adalah proses belajar. Ia benar-benar belajar tentang produksi hingga pemasaran secara lebih serius.
Konsistensi dan upaya untuk terus menemukan solusi dari permasalahan, membuat Faiq kembali mendapat jalan. Setelah badai hebat, tahun 2022 ternyata malah jadi tahun mujurnya.
Bisnisnya kembali bergeliat. Pada 2022 ia juga telah mengeksekusi beberapa ide bisnis baru yang masih beririsan yakni custom jersey dan produksi kaos kaki.
“Dan di 2022 itu kelima ide bisnis yang aku jalankan, bisa dapat 75% dari target,” ungkapnya.
Di tahun itu pula, saat usianya masih 23, ia merasakan langsung profit bersih bisnisnya bisa melampaui Rp100 juta. Nominal itu bersih yang bisa ia simpan untuk diri sendiri dan jaga-jaga.
Perlu berhati-hati
Selain itu, bisnisnya juga mulai menjalin kerja sama dengan beberapa atlet dan klub profesional. Menggenjot promosi dan pemasaran.
Meski sudah menghasilkan hasil yang lumayan, Faiq tidak cepat berpuas diri. Ia lebih berhati-hati. Lewat pengalaman-pengalaman yang sudah ia lalui, Faiq belajar bahwa dalam mengeksekusi ide bisnis, salah satu hal terpenting adalah tidak cepat berpuas diri.
“Selain itu ya bisnis memang nggak boleh lembek. Bisnis penuh ketidakpastian, harus selalu siap,” tuturnya.
Saat ini, total Faiq telah memiliki 15 karyawan. Ia terus berharap agar bisnisnya bisa terus berkembang dan sejahtera bersama para karyawannya.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Aly Reza
Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.