Demi mendapatkan kemaluan yang besar, beberapa laki-laki memasukan berbagai cairan seperti minyak kemiri hingga minyak rambut. Mereka menghadapi risiko berbahaya yang mengancam kesehatan. Beberapa di antaranya bahkan sampai berakhir di meja operasi.
***
Mojok bersama seorang kawan menemui Rahmat (44) sebut saja demikian, di kediamannya di Jalan Tinumbu, Makassar, Minggu (5/11/2023) setelah sebelumnya mengabari Rahmat untuk membuat janji temu. Di rumahnya yang sederhana, Rahmat menyambut kami di beranda dengan wajah ramah.Â
Rahmat mempersilahkan kami duduk di kursi plastik, sebelum akhirnya memulai percakapan tentang pengalaman menyuntikkan minyak kemiri ke batang kemaluannya.
Angan-angan kemaluan besar lewat suntik minyakÂ
Rahmat menjelaskan, ia mulai nekat menyuntikkan minyak ke kelaminnya sejak 2022 lalu. Ia ingin menambah ukuran kemaluan setelah menyaksikan beberapa teman sepergaulannya memiliki ukuran kemalian besar dari cairan minyak itu. Â
Menggunakan spuit berukuran 3 cc, secara mandiri ia menyuntikkan cairan kemiri ke area batang kemaluannya.
“Saya liat ada tiga teman saya suntik tapi cuma 6 cc dia. Saya pertama langsung suntik 5 cc, kemudian saya suntik lagi 5 cc dua kali, jadi total lima 15 cc,” kata Rahmat, Minggu (5/11/2023).
Namun, karena merasa tidak puas dengan hasilnya, ia nekat memasukkan lagi cairan minyak kemiri ke kemaluannya.
“Jadi berselang tiga hari saya tambah lagi 2 cc, tapi hanya setengah cc yang masuk, biar dipaksa sudah tidak bisa masuk,” tekan Rahmat.
Rahmat melanjutkan, jika setelah ia menyuntikkan minyak memang terjadi perubahan ukuran pada batang kemaluannya sesuai yang ia harapkan. Ia merasa senang melihat perubahan itu. Namun, berselang tiga bulan mulai terjadi kelainan yang pada akhirnya menimbulkan penyesalan pada dirinya.
Rahmat mengaku jika terjadi pembengkakan di bagian depan kulit batang kemaluannya. Ukurannya sebesar bola tenis yang lantas hampir menutupi seluruh bagian kepala kemaluannya.Â
Tanpa diminta, setelah melihat situasi sekitar, Rahmat kemudian menunjukkan kondisi kemaluannya kepada kami. Bentuknya memang aneh, ukuran batang kemaluan bagian depannya tampak seperti yang ia jelaskan; kulitnya bengkak tak beraturan dan hampir menutupi bagian kepalanya.
Bukannya puas, istri marah-marah
Rahmat mengaku jika dalam kondisi kemaluannya yang demikian ia kerap merasakan gatal luar biasa apalagi saat dini hari menjelang subuh. Kondisi itu, membuat Rahmat selalu terbangun tiba-tiba, sebab tidak sanggup menahan gatal. Sedangkan saat berusaha meredam gatalnya dengan menggaruk bagian tertentu, kondisi itu rentan menimbulkan luka berair.
Rahmat mengungkapkan jika rasa sakit juga ia rasakan saat kemaluannya menegang.
“Kalo lagi berdiri kan pasti kepalanya terdorong keluar, sedangkan kulit kelamin yang membengkak ini sudah menutupi bagian kepalanya, makanya sakit,” beber Rahmat.
Kondisi kemaluannya yang membengkak semakin parah dengan keberadaan empat buah pelor yang terpasang di penisnya. Tiga buah pelor dari ganggang sikat gigi dan satu pelor bahan kaca yang ia tanam sejak masih SMP.
“Itu kelereng sepertinya sudah tidak berfungsi karena saat berhubungan posisinya selalu mundur ke belakang, makanya karena bosan saya suntik minyak kemiri,” jelasnya.
Ia mengaku lalai karena tidak mengeluarkan pelor terlebih dahulu sebelum menyuntikkan cairan minyak ke batang kemaluannya.
“Kalo menyesal, pasti sangat-sangat menyesal. Istri juga marah dan bilang kenapa kau kasih begitu punyamu,” ujar Rahmat.
Tujuh bulan mengalami kondisi demikian, Rahmat hanya mengandalkan obat anti biotik dan pereda nyeri yang diberikan saat berobat ke klinik. Rahmat khawatir melakukan pengobatan lebih lanjut karena takut terkendala biaya.
“Teman saya pernah operasi karena kasus sama, dan hampir habis sekitar sepuluh jutaan. Makanya saya bingung nanti uangnya dapat dari mana,” pungkasnya terdengar menyesali perbuatannya.
Campurkan minyak kemiri dengan minyak rambut, berakhir datang ke dokter
Berbeda dengan yang Iwan (25) alami, sebut saja namanya demikian. Iwan nekat menyuntikkan minyak rambut merk Rita yang ia campur dengan minyak zaitun ke batang kemaluannya karena bujukan teman-temannya. Apalagi dalam pengaruh alkohol, Iwan lantas memasukkannya tanpa pikir panjang.Â
Padahal dari pengakuannya, Iwan memiliki dua puluh butir pelor di dalam kemaluannya yang sudah ia masukkan sejak dulu. Hal itu yang belakangan baru Iwan sesali.
“Seharusnya saya kasi keluar dulu kelerengku baru saya suntikkan minyak,” kata Iwan, Senin (6/11/2023) saat saya temui di Jalan tinumbu, Makassar. Namun, menyuntikkan cairan minyak demi memperoleh ukuran kemaluan besar yang dianggap bisa meningkatkan kualitas hubugan seksual, nyatanya jauh dari kenyataan.Â
Bukan kepuasan yang diperoleh pasangannya, dirinya mengaku istrinya kerap mengeluh saat berhubungan intim.
Tiga bulan berselang, tidak seperti teman-temannya yang kadang hanya mengalami rasa gatal di kemaluan, sebaliknya Iwan malah mengalami pembengkakan pada kulit batang kemaluannya. Pembengkakan itu menimbulkan gatal, yang rentan luka saat ada gesekan.
“Biar sedikit sekali saya sentuh pasti luka, baru kayak bocor-bocor. Keluar cairan seperti nanah, dan merah-merah, seperti bekas bakar rokok, dan lobang kecil-kecil,” kata Iwan.
Iwan mengaku telah mengonsumsi beragam obat namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda membaik.
“Sudah minum obat Cina tapi tidak sembuh-sembuh. Pernah ke Dokter dan dapat antibiotik. Jadi sekarang hanya minum antibiotik Metradinazole. Kadang saya tumbuk itu obat, terus saya taburi anuku (kemaluan), atau kadang saya kasi salep” ungkapnya. Pembengkakan itu membuat aktivitasnya terganggu. Penisnya akan terasa sakit jika tertekan, sebab itu ia tidak pernah menggenakan celana ketat.
Menyesal, tapi buah pelir telanjur hilang
Saat ini Iwan belum berkesempatan mengunjungi dokter guna melakukan pemeriksaan lebih lanjut, sebab masih menunggu kehadiran kedua orang tua yang menetap di luar kota. Iwan mengaku sangat menyesali tindakannya.
Ia merasa kurang bersyukur dengan apa yang ia miliki. Kini ia berharap bisa mengeluarkan minyak di dalam penisnya. Nggak masalah kemaluannya kecil, yang penting normal dan tidak ada penyakit.
Berbeda dengan Rahmat dan Iwan, Said (48) sebut saja demikian, harus pasrah kehilangan kedua pelirnya setelah melakukan operasi akibat pembengkakan. Pembengkakan itu muncul setelah Said, nekat menyuntikan cairan minyak kemiri agar kemaluannya besar.
“Tetangga dari Ambon, pengalamannya suntik lintah dia dapat dari Ambon. Itu hari suntik pakai minyak kemiri. Tapi dia lupa ikat batangnya (kemaluan) supaya tidak turun minyaknya. Beberapa minggu kemudian, lari turun (minyaknya mengalir turun ke pelir). Bengkak di situ,” terang Said, saat ditemui di Jalan Ranggong Dg. Romo, Takalar, Kamis (9/11/2023).
Said tidak merasakan hal aneh saat kemaluan berubah, ia baru menyadari setelah melihat kondisinya.
“Saya mau pigi kerja. Mandi waktu itu, kenapa bengkak anuku, kutanya istriku kenapa bengkak itu. Istri bilang ‘Pigi mako periksa di Rumah Sakit’,” sambungnya.
Dokter yang memeriksa menjelaskan jika bagian pelir Said sudah berjamur karena lemak di dalamnya. Said lantas menjalani rawat inap.
Said masih beruntung karena hanya kehilangan kedua buah pelirnya. Berbeda dengan teman sekamarnya di ruang inap, yang menurut penjelasan dokter harus kehilangan kemaluan setelah diamputasi.
Saat ini keluhan yang masih Said rasakan adalah rasa sakit pada saat ereksi.
“Kalo berdiri itu, biasa pergi di kamar mandi. Kusiram, supaya dingin, soalnya panas,” ungkapnya.
Demi pengakuan kemaluan besar kepada teman-temannya
Said mengaku menyesal telah melakukan praktik demikian meski awalnya ia menyuntikkan minyak ke dalam penisnya bukan dengan maksud meningkatkan kualitas hubungan seksual saat bersama pasangannya.
“Mauji talle-tallekang waktu itu, (memperoleh pengakuan orang lain), bilang besar anuku (jika kemaluan besar),” kata Said.
Meski telah kehilangan kedua biji pelirnya, Said mengungkapkan jika keluarganya tetap menerima dan peduli kepadanya. Istrinya hanya bisa pasrah dengan kondisinya, lagi pula ia sudah memilik lima anak laki-laki.
Menyuntikkan cairan ke kemaluan untuk menambah ukuran tentu berisiko memberi dampak buruk, hal itu dibenarkan, dr. Andreas Wilson Setiawan dikutip dari hellosehat.com bahwa jika ada beberapa efek samping yang bisa terjadi: mengalami alergi, peradangan jaringan kemaluan yang berisiko mengalami infeksi, dan merusak kondom lateks.Â
Padahal seperti dr. Boyke ungkapkan di salah satu acara gelar wicara yang di sebuah stasiun televisi swasta, jika ukuran bukanlah faktor utama kepuasan seksual.
“Mau segede pisang ambon, kalo kurang keras sama gocekannya kurang. Percuma,” kata dr. Boyke menjawab pertanyaan pembawa acara The Sultan, Rafi Ahmad.
Penulis: Munawir Mandjo
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA: Cerita Orang-orang yang Memasang Pelor di Penis Mereka
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News