Sheila on 7 membuktikan diri sebagai band lintas generasi. Bahkan generasi Baby Boomers yang usianya jauh di atas mereka pun sangat menyukainya.
***
Puluhan ribu penonton di acara Swara Prambanan pasti sepakat, Sheila on 7 memuaskan mereka. Penampilan band asal Yogyakarta ini bukan hanya memberikan hiburan, tapi juga membawa mereka ke mesin waktu saat usia mereka masih anak-anak, remaja atau masa muda.
Tidak sedikit penonton yang membawa stroller berisi balita di lapangan rumput Brahma Candi Prambanan. Banyak juga yang memboyong anggota keluarga untuk menonton band yang digawangi Akhdiyat Duta Modjo, Eross Candra, Adam Muhammad Subarkah, dan Bounty Ramdhan sebagai additional drumer.
Gen X yang bernostalgia saat bulan madu dengan lagu-lagu Sheila on 7
Saya menemui keluarga Nunung (49) yang datang bersama istri dan kedua anaknya ke Yogyakarta dari Purwokerto, Jawa Tengh khusus untuk menonton Sheila on 7. Mereka berempat saya temui tengah lesehan di lapangan rumput usai pertunjukkan berakhir.
Saya sempat menggoda Nunung, apakah boyok-nya aman selama pertunjukkan. “Amann. Lho saya datang dari jam dua mas, dari Jikustik sudah berdiri,” katanya tertawa. Nunung datang bersama istrinya Ninik (49) dan dua anaknya yang berusia 21 dan 18 tahun.
“Kami datang secara khusus untuk Sheila on 7 dari Purwokerto. Ini konser live Sheila ke-3 yang saya tonton,” kata Nunung.
Kedua anaknya juga sangat menyukai Sheila on 7. Bahkan anaknya yang berusias 18 tahun yang tergolong Gen Z juga sangat menyukai, bahkan kerap membawakan lagu Sheila saat main band bersama kawan-kawannya.
“Saat Sheila muncul, kami mungkin bukan remaja lagi, tapi saat lagunya terdengar di radio, kami langsung suka. Bahkan jadi lagu bulan madu kami waktu itu,” kata Ninik menambahkan.
Menurut Nunung, ia dan istrinya menikah tahun 1998. Saat itu lagu-lagu Sheila on 7 mulai terdengar di radio. “Saya masih ingat, kami bulan madu ke Tawangmangu. Nah, sepanjang perjalanan lagu-lagu Sheila on 7 mengiringi kami ke tempat bulan madu,” kata Nunung tertawa.
Salah satu alasan mereka suka dengan Sheila on 7 karena band tersebut tergolong ‘anak baik’. Itu mengapa, mereka senang saja dengan anak-anak mereka yang kemudian juga suka dengan Sheila on 7.
Baby Boomers yang jadikan Sheila on 7 role model
Satu rombongan keluarga lain yang menyatakan kecintaannya pada Sheila on 7 adalah keluarga Kusuma Prabandari atau Rita (59) yang datang secara khusus dari Jakarta. Ia datang bersama suaminya Akhabani (59), Katon (30), dan Rifqi (26).
Ada tiga generasi di keluar Rita yang jadi penyuka Sheila, yaitu Baby Boomers, Milenial, dan Gen Z.
Keluarga ini merupakan penggemar Sheila on 7 sejak lama. “Tiga anak saya laki-laki, anak pertama namanya Audi, dia tidak ikut, tapi penggemar garis keras Sheila on 7 juga,” kata Rita.
Rita lahir hingga kuliah di Jogja. Namun, ketika Sheila on 7 lahir dan mulai terkenal, ia sudah berkarier di Jakarta. “Tahun 1996 itu saya sudah punya dua anak,” kata Rita tertawa.
Meski tergolong generasi Baby Boomers tapi ia melihat Sheila on 7 layak jadi role model. “Dengar Sheila ya dari radio pas ngantar anak-anak sekolah. Sejak itu kami sekeluarga jadi penggemar Sheila on 7,” kata Rita yang sehari-hari bekerja sebagai praktisi grafologi. Ketika album Sheila keluar, ia membeli CD dan kasetnya. Ketika jalanan Jakarta sedang macet, lagu-lagu Sheila jadi teman perjalanan keluarganya.
“Kalau saya dan suami itu kan generasinya Faris RM, tapi Sheila on 7 itu kami suka. Ada banyak yang kami kagum dari mereka. Bukan karena saya asli Jogja, tapi memang layak untuk digemari,” kata Rita.
Ia dan keluarganya bahkan secara khusus datang ke Yogyakarta di acara Swara Prambanan untuk menonton Sheila on 7. “Saya tanya anak-anak, mau nggak nonton Sheila di Jogja. Merka bilang mau, jadi saya pastikan cari tiket Swara Prambanan dulu. Ketika sudah pasti dapat baru memutuskan ke Yogyakarta, makanya kami ke Yogyakarta naik mobil,” kata Rita.
Baca halaman selanjutnya
Gen Z yang suka SO7 karena liriknya
Gen Z yang suka SO7 karena lirik yang mendalam
Mereka sampai Yogyakarta hari Sabtu dan menyempatkan diri untuk nongkrong di Malioboro dan menikmati beberapa kuliner khas Yogyakarta.
“Kami datang ke Swara Prambanan sejak siang. Saya baru tahu, pengisi Swara Prambanan ternyata musisi asal Yogyakarta semua,” kata Rita.
Rifqi, anak paling bontot Rita dan Akhabani yang tergolong Gen Z ini mulai suka dengan Sheila on 7 sejak kecil. Itu karena orang tua dan kakak-kakaknya kerap memutar lagu band tersebut. “Paling suka itu lagu Lapang Dada, liriknya enak dan mendalam,” katanya.
Dari pengalamannya menonton Sheila on 7, ia menyimpulkan band tersebut selalu menampilkan hal yang berbeda tiap tampil di panggung.
Katon juga membenarkan apa yang adiknya sampaikan. Mewakili Generasi Milenial ia menilai lagu-lagu Sheila on 7 mudah dicerna. Ia yang tiap hari mendengar lagu-lagu band asal Kota Gudeg ini yang diputar orang tuanya akhirnya lama-lama suka. Keluarga mereka bahkan punya lagu favorit yaitu “Dan”. “Kalau yang bank lokal, favorit saya Dewa 19 dan Sheila on 7,” kata Katon.
Ucapan terima kasih Baby Boomers untuk Sheila on 7
Suami Rita, Akhabani menambahkan, ia dan istrinya mungkin sudah beberapa kali nonton Sheila on 7 konser di Jakarta. Namun, semua konser yang ia lihat di dalam gedung. “Baru kali ini nonton langsung di lapangan dan berdesak-desakan dengan penonton lain. Lagu-lagunya tetap enak untuk orang-orang seusia kami,” kata Akhabani yang sehari-hari bekerja di sektor keuangan.
Dulu, ketika Sheila on 7 muncul, ia dan istrinya suka dengan lagu-lagu Faris RM. Begitu mendengar lagu yang Sheila on 7 bawakan, ternyata lagunya ringan dan mudah dicerna untuk dirinya yang tergolong Baby Boomers.
“Lagunya Sheila itu enak dan ringan. Yang suka saya lihat lintas generasi, termasuk di konser ini,” kata Akhabani.
Akhabani dan Rita sepakat bahwa Sheila on 7 jadi role model keluarganya. Ia melihat Sheila on 7 itu band yang nggak neko-neko, sederhana, dan penyayang keluarga. “Mungkin banyak band yang kena narkoba, tapi Sheila itu lain,” kata Akhbani.
Rita mengamini omongan suaminya, ia bahkan nitip salam ke Sheila on 7. “Mas tolong sampaikan salam kami ke Sheila on 7. Titip ucapan terima kasih ke mereka karena musik dan lagu-lagu mereka sudah hadir, kami mencintai Sheila on 7,” kata Rita sungguh-sungguh.
Saat saya menghubungi lagi, keluarga Rita dan Akhbani tengah dalam perjalanan kembali ke Jakarta. Mereka masih belum move on dari penampilan Sheila on 7 di Swara Prambanan.
“Ini di mobil masih pada lihat rekaman semalam, masih belum move on,” kata Rita.
Penulis: Agung Purwandono
Editor: Hammam Izzuddin
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News