Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Mendalam

Jalan Pramoedya Ananta Toer di Blora, Nama Jalan yang Dianggap Ribetkan Warga meski Pram Berjasa

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
13 Januari 2025
A A
Jalan Pramoedya Ananta Toer ditolak warga Blora, kota kelahiran Pram sendiri MOJOK.CO

Ilustrasi - Jalan Pramoedya Ananta Toer ditolak warga Blora, kota kelahiran Pram sendiri. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Upaya menjadikan Pramoedya Ananta Toer sebagai nama jalan di Blora, Jawa Tengah, benar-benar tidak mudah. Itulah yang adik kandung Pram, Soesilo Toer (Mbah Soes) ungkapkan pada saya.

Usulan nama Pramoedya Ananta Toer sebagai nama jalan di Blora sudah Mbah Soes lontarkan sejak masa Bupati Blora periode 2010-2015, Joko Nugroho.

Di masa Bupati Arief Rahman ini, angin segar sebenarnya sudah berhembus. Komitmen Pemkab terdengar kuat untuk meresmikannya di peringatan satu abad Pram pada 6 Februari 2025 nanti.

Namun, ketika hari itu makin dekat, ada saja yang seolah dipermasalahkan perihal penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer.

Nama Jalan Pramoedya Ananta Toer ditentang masyarakat Blora?

Mbah Soes dan putranya, Benee Santoso, agak muntab saat mendengar update terbaru perihal penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer di Blora.

Update terbaru tersebut datang dari Eko Arifianto, aktivis lingkungan dari Blora yang selama ini kerap aktif dalam diskusi-diskusi tentang Pram. Dia bahkan menyebut kelompoknya sebagai Pramis.

Melalui Facebook-nya, Eko mengatakan bahwa dia baru saja berdiskusi dengan OPD dan perwakilan masyarakat Blora yang tinggal di sekitar Jalan Sumbawa: jalan yang diusulkan diganti dengan nama Jalan Pramoedya Ananta Toer.

“Kami melihat bahwa penggantian nama Jalan Sumbawa cukup berpotensi menimbulkan resistensi (penolakan) dari warga lokal, karena masyarakat mesti mengurus ulang berbagai dokumen resmi seperti KTP, KK, sertifikat tanah, hingga alamat usaha. Hal ini dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat secara signifikan,” paparnya.

“Kami mengajukan gagasan alternatif untuk mengenang beliau (Pram), yakni dengan mengganti Jalan Sumbawa dengan jalan lain yang lebih sesuai dengan konteks sosial dan geografis untuk menghindari resistensi masyarakat terkait perubahan administratif yang signifikan,” sambungnya.

Ada jalan lain

Dari hasil koordinasi bersama OPD dan perwakilan warga itu pula, Eko mengajukan jalan lingkar yang menurutnya lebih cocok dan relevan untuk menjadi Jalan Pramoedya Ananta Toer.

Jalan lingkar tersebut memiliki panjang 1,7 kilometer dan memiliki kedekatan geografis dengan rumah masa kecil Pram (PATABA) di Jetis, Blora. Yaitu hanya sekitar 900 meter.

Selain itu, menurut Eko, jalan ini berfungsi strategis karena menghubungkan Kelurahan Beran, Pasar Sidomakmur, dan Kantor Kecamatan Kota Blora. Termasuk juga menghubungkan ke Rusun Bhayangkara dan Kampus UNY (Universitas Negeri Yogyakarta) yang rencananya akan berdiri di sekitar sana.

“Jalan alternatif yang berjarak hanya 300 meter dari Kali Lusi dan mempunyai panorama areal persawahan di kiri-kanannya cukup mencerminkan kedekatan Pramoedya dengan lanskap kehidupan realisme sosial Kota Blora yang sering menginspirasi karya-karyanya, seperti di kumpulan cerpen Cerita Dari Blora,” jelas Eko.

Iklan

Lebih dari itu, lanjut Eko, faktor resistensi masyarakat Blora menjadi hal penting yang harus dipertimbangkan dalam mewujudkan wacana penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer.

Sebab, jika penamaan jalan tersebut tidak menimbulkan polemik—dengan menggeser ke jalan lain, bukan Jalan Sumbawa—maka bisa menunjukkan bahwa penghormatan terhadap Pram dilakukan dengan semangat sesarengan (kebersamaan), persatuan dan keselarasan, sebagaimana nilai-nilai kemanusiaan yang Pram perjuangkan.

Baca halaman selanjutnya…

Pram belum sepenuhnya diterima di Blora karena label buruk masa lalu dan identitas cucu pelacur 

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 14 Januari 2025 oleh

Tags: blorajalan pramoedya ananta toerpilihan redaksiPramoedya Ananta Toer
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

elang jawa.MOJOK.CO
Mendalam

Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik

27 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO
Kampus

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO
Kilas

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Hari ibu adalah perayaan untuk seluruh perempuan. MOJOK.CO

Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya

24 Desember 2025
Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
Omong Kosong Pemuja Hujan Musuh Honda Beat dan Vario MOJOK.CO

Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

27 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Nonton Olahraga Panahan. MOJOK.CO

Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

25 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.