Tak ada sambutan apapun. Guru-guru di sekolah justru menatap dengan tatapan meremehkan. Begitulah yang kira-kira Bobi* (25) terima saat pengumuman SNBP 2017 (dulu SNMPTN) keluar. Pasalnya, Bobi selama ini mendapat cap sebagai siswa goblok di sekolah.
Bobi lolos SNBP di Peternakan Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur. Tentu sebuah hasil yang prestisius. Sebab, ia menjadi satu dari sedikit siswa di sekolahnya yang lolos di UB. Bobi menyingkirkan nama-nama lain yang sebelumnya sudah digadang-gadang lolos oleh para guru di sekolahnya.
Diremehkan guru saat daftar SNBP UB
Awalnya Bobi tak berminat untuk daftar SNBP. Ia merasa sadar diri dengan kemampuan akademiknya. Wong dari SMP sampai SMA di Rembang, Jawa Tengah saja selalu berada di urutan sepuluh terakhir dalam peringkat kelas.
Selain itu, ia juga bukan berasal dari keluarga berada. Ayahnya sudah meninggal. Sementara ibunya sehari-hari jualan jajanan pasar. Sebuah kondisi yang dalam benak Bobi sangat tidak memungkinkan untuk membiayainya kuliah.
“Terlebih, di masa-masa awal pembukaan SNBP itu, guru BK kayak lebih antusias ke anak-anak pinter. Jadi aku dan temen-temen yang goblok-goblok ngenakin nongkrong di kantin aja,” ujar Bobi menceritakan ulang kisahnya tersebut, Sabtu (30/3/2024) siang WIB.
Sampai kemudian Bobi dan beberapa teman gobloknya iseng-iseng masuk ruang BK, sekadar ingin tahu respons dari si guru BK kalau mendengar mereka ikut SNBP.
“Apa? Peternakan Universitas Brawijaya?” tanya si guru BK setengah kaget dengan raut wajah yang sangat menjengkelkan kalau kata Bobi.
“Persaingannya ketat loh,” sambung si guru BK.
Entah kenapa, padahal sudah terbiasa diremehkan bertahun-tahun, tapi hari itu Bobi merasa sangat-sangat tersinggung. Dengan wajah serius Bobi menjawab memang itu jurusan yang ia pilih.
Bobi sadar, nilainya selama sekolah tentu tak akan menolongnya banyak untuk lolos SNBP Peternakan UB. Oleh karena itu, harapannya saat itu hanya tinggal keberuntungan.
“Tapi aku sudah bersumpah, kalau misalnya dari iseng-iseng (daftar SNBP UB) ini kok lolos, nanti kuliah aku bakal bener-bener serius,” tegas Bobi.
Lolos SNBP UB, guru malah jutek
Ternyata keberuntungan berpihak pada Bobi. Banyak siswa-siswa pintar pendaftar SNBP UB yang tidak lolos. Guru BK dan guru-guru penyayang siswa-siswa pintar pun mencoba menghibur siswa-siswa pintar yang tak lolos tersebut.
Sementara Bobi, siswa yang mendapat cap goblok dan urakan justru lolos SNBP UB. Bobi sendiri sempat tak percaya dengan pengumuman yang ia lihat di HP. Tapi memang itulah kenyataannya.
Tak hanya itu, Bobi juga lolos sebagai penerima beasiswa Bidikmisi. Mengingat, saat mendaftar SNBP UB tersebut, ia juga sekaligus mendaftar sebagai peserta Bidikmisi.
“Respons guru BK terutama, kayak nggak percaya kalau malah aku, si siswa goblok, yang lolos SNBP. Peternakan UB lagi,” kata Bobi.
Yang lucu adalah, saat Bobi meminta panduan terkait proses-proses setelahnya pada si guru BK, si guru BK tersebut justru menanggapi dengan sangat berbeda ketimbang kepada siswa-siswa pintar kesayangan yang juga meminta panduan sebelumnya.
“Pokoknya jawabnya singkat-singkat, jutek, kayak orang lagi sebel. Guru BK-ku itu cewek, masih muda sebenernya,” beber Bobi.
Tentu Bobi mencoba tetap mengikuti panduan dari si guru BK meski dengan perlakuan yang sangat tidak menyenangkan. Baginya, kocak saja kalau ada guru yang justru tidak senang jika ada siswanya yang awalnya dicap goblok justru punya kesempatan untuk kuliah di universitas ternama di Malang, Jawa Timur seperti Universitas Brawijaya. Lolos lewat jalur SNBP lagi.
“Kalau ini cuma prasangkaku, tapi perbedaan perlakuannya kelihatan banget kok. Kalau ke siswa pinter gimana, kalau ke siswa goblok kayak aku gimana, itu kelihatan banget. Kalau ke siswa-siswa pinter lebih mengapresiasi, kalau ke aku kayak ogah-ogahan,” sambung Bobi.
Baca halaman selanjutnya…
Lulus tepat waktu dengan predikat Cumlaude
Bobi pada akhirnya memang memenuhi tekadnya untuk kuliah dengan serius di Peternakan Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Terlebih, itulah yang ibu Bobi pesankan pada dirinya.
Bobi sendiri tak percaya dengan dirinya sendiri, bagaimana bisa seorang siswa yang mendapat cap goblok sewaktu SMP hingga SMA justru menjadi mahasiswa yang cukup diperhitungkan di jurusannya.
“Mungkin karena memang aku suka dan sangat minat di dunia peternakan kali ya,” tutur Bobi.
Bobi lulus empat tahun persis pada penghujung 2021 silam. Yang mengejutkan, ia menyandang predikat Cumlaude. Setelah lulus, Bobi lanjut membuka coffee shop di Malang bersama seorang teman dekatnya semasa kuliah.
“Sambil daftar-daftar ke dinas atau perusahaan yang ada hubungannya dengan peternakan lah,” ungkap Bobi, meski sampai hari ini pun ia malah masih terlalu nyaman dengan bisnis coffee shop-nya yang cukup berkembang itu.
“Aku sempat sih main ke SMA, pas gantiin ibu buat ngambil rapor adik. Adikku kan sekolah di SMA yang sama denganku juga. Tapi waktu itu nggak ketemu sama si guru BK jutek itu. Dengar-dengar ia mutasi ke sekolah lain. Ah paling gitu-gitu aja kariernya hahaha,” tutup Bobi.
Reporter: Muchamad Aly Reza
Editor: Agung Purwandono
Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.