Persoalan gengsi membuat seorang mahasiswa di sebuah kampus di Jawa Timur mengaku-aku kuliah di Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Hanya agar terlihat keren.
Sialnya, banyak orang di sekitarnya tidak hanya berhenti pada tahap takjub. Tapi juga menganggap mahasiswa Teknik Elektro ITS Surabaya pintar dan serba bisa.
Situasi kemudian menjadi pelik ketika mahasiswa itu tidak bisa membuktikan apa-apa. Penyamarannya agar terlihat bergengsi itu malah jadi tali mati yang nyerimpeti.
Berawal dari kegagalan SNBP dan UTBK
Teknik Elektro sebenarnya bukan jurusan yang Sami (26) incar. Dia mengaku tidak punya keterampilan teknis di bidang tersebut. Hanya saja, sejak SMA dia mengaku menyukai mata pelajaran Fisika.
Maka, ketika SNBP dan UTBK 2018, Sami mengincar kuliah jurusan Fisika (murni) di beberapa kampus negeri. Termasuk ITS.
Sayangnya, Sami tidak lolos. Singkatnya, alih-alih memilih opsi seleksi mandiri, Sami memutuskan kuliah di sebuah kampus tidak terkenal di Jawa Timur (dia enggan menyebut namanya). Masih di jurusan Fisika, tapi spesifik pendidikan.
Ngaku kuliah Teknik Elektro ITS Surabaya karena malu
Orangtua Sami—karena kurang terliterasi soal dunia kampus—tidak banyak ikut campur dalam urusan pilih-memilih jurusan dan kampus yang Sami lakukan. Yang mereka tahu, kata Sami, sebatas bahwa Sami sedang mencoba mendaftar kuliah.
Orangtua Sami hanya tahu kalau mereka akan bekerja keras demi menyokong pendidikan sang anak.
Blunder fatal terjadi jelang keberangkatan Sami ke Surabaya. Momen perpisahan di sekolah—yang juga dihadiri oleh orangtua siswa—menjadi ajang orangtua saling pamer jurusan dan kampus ternama anak masing-masing.
Sementara ibu Sami hanya menggeleng tiap ditanya orangtua siswa lain. Sebab memang Sami belum memberi tahu sebenarnya dia keterima kuliah di mana?
“Jane kowe iki kuliah apa, to? (Sebenarnya kamu kuliah apa?” Tanya ibu Sami setiba di rumah.
“Aku bilang ke ibu gini, kalau ditanya orang, jawab saja aku kuliah di Teknik Elektro ITS Surabaya. Itu jurusan dan kampus besar,” beber Sami saat membagi ceritanya, Rabu (21/5/2025) malam. “Itu belajarnya kelistrikan dan elektronik, Bu.”
Jujur saja, ucapan itu keluar asal nyeplos saja dari mulut Sami. Referensi Teknik Elektro ITS muncul dari bawah sadar karena beberapa hari terakhir dia sedang banyak membaca soal jurusan dan kampus terbaik Jawa Timur.
Lebih-lebih, suasana hatinya saat itu sedang tidak baik: iri melihat teman-temannya bisa kuliah di jurusan dan kampus ternama. Sehingga kalau ditanya “Kuliah di mana?” bisa menjawab dengan mantap dan membusungkan dada.
Baca halaman selanjutnya…
Dikira tetangga bisa elektronik padahal takut listrik, mau jujur terasa berat











