Kesedihan Siswa Eligible Tak Ambil SNBP Karena Masalah Ekonomi, Ada yang Nekat dan Diterima UGM tapi Merana Dapat UKT Hampir Rp10 Juta

Cerita Siswa Eligible Tak Ambil SNBP Karena Masalah Ekonomi, Ada yang Nekat dan Diterima Ambil UGM tapi Menangis Setalah Dapat UKT Hampir Rp10 Juta.mojok.co

Ilustrasi Cerita Siswa Eligible Tak Ambil SNBP Karena Masalah Ekonomi, Ada yang Nekat dan Diterima Ambil UGM tapi Menangis Setalah Dapat UKT Hampir Rp10 Juta (Mojok.co/Ega Fansuri)

Nur Widyawati (18) harus mengubur mimpinya untuk bisa kuliah. Padahal, ia merupakan siswa eligible SNBP, alias memenuhi syarat buat daftar PTN via jalur prestasi. Namun, kesempatan ini tak ia ambil karena tersandung masalah ekonomi.

Saya bertemu Widyawati saat membeli es doger yang ia jual buat buka puasa pada Rabu (27/3/2024) kemarin. Awalnya, saya mengira gerobak tempat ia berjualan itu adalah miliknya sendiri. Tapi ternyata ia hanya bantu-bantu kakaknya yang bekerja untuk orang lain.

“Setelah lulus tahun ini, sih, memang pengennya lanjut kuliah, Mas. Tapi belum kesampaian karena enggak ada biaya,” jelasnya kepada saya, di tempat kerjanya di sekitaran Jalan Anggajaya, Condongcatur. “Yaudah, Mas, makanya saya lanjut kerja aja sementara bantu-bantu kakak jualan di sini.”

Widya bercerita, sebenarnya pada SNBP 2024 ini ia termasuk siswa yang eligible. Di sekolahnya, ia masuk 20 besar dan berhak mengambil slot pendaftaran masuk PTN tanpa tes. Namun, alumni salah satu SMA Negeri di Sleman ini tak mengambil kesempatan itu karena kedua orang tuanya sudah tak bekerja, sementara dua adiknya masih sekolah.

“Bapak ibu di rumah sudah sepuh, enggak kuat kerja. Makanya saya ikut kakak kerja aja buat bantu keluarga,” kata dia. “Memanga setahuku ada KIP, tapi kalau aku pikir-pikir bantu kakak kerja lebih memungkinkan ketimbang kuliah.”

Nasib Widya kurang lebih sama dengan sebagian besar siswa eligible di sekolah-sekolah pinggiran. Di Jombang, Jawa Timur, misalnya, pada SNBP 2024 ini ada banyak siswa eligible yang tak mengambil kesempatan daftar SNBP karena masalah ekonomi.

Alhasil, jatanya pun sekolah berikan ke siswa yang berada di peringkat di bawahnya. “Misalnya satu sekolah ada 15 siswa eligible, kemudian ada yang tak mendaftar, maka jatah satu siswa jatuh ke peringkat 16,” jelas Kepala SMA Negeri Ngoro Jombang, menjelaskan teknis SNBP di sekolahnya.

Ada yang pernah lolos UGM, tapi harus struggle karena dapat UKT selangit

Kalau Widya menolak ambil kesempatan kuliah via jalur SNBP, jalan berbeda diambil Ani (18). Ia merupakan siswa eligible dari salah satu SMA negeri di Jogja yang lolos UGM melalui jalur prestasi pada 2023.

Memang, Ani berbahagia karena lolos di pilihan pertama SNBP, yakni Jurusan Biologi UGM. Namun, kebahagian itu hanya sementara setelah ia tahu kalau uang kuliah tunggal (UKT) yang harus ia tanggung jumlahnya tak main-main. Yakni Rp9.225.000 per semester.

Padahal, orang tua Ani hanya pedagang di pasar dengan penghasilan tak menentu. Orang tuanya pun juga masih punya tanggungan kakek dan neneknya yang hidup seatap.

“UKT sebesar itu di luar kemampuan,” keluhnya, dalam wawancaranya dengan Mojok, Kamis (27/5/2023) lalu.

Biaya kuliah nyaris Rp10 juta itu jelas sangat jauh dari ekspektasinya. Sebagai informasi, dua kakak Ani yang sebelumnya kuliah di UGM dan UIN Sunan Kalijaga, sama-sama mendapatkan UKT di angka Rp3 jutaan.

Baca halaman selanjutnya…

Risiko lolos SNBP tapi tak mengambilnya bisa sangat fatal

Risiko lolos SNBP tapi tak mengambilnya bisa sangat fatal, blacklist dua tahun

Keputusan Widya untuk tak mendaftar SNBP meski berstatus eligible bisa kita maklumi. Pasalnya, seandainya dia nekat mendaftar dan kemudian lolos, tapi malah tak mengambilnya, sanksinya bisa sangat berat.

Melansir laman resmi Kemendikbud Ristek, ada perbedaan sanksi antara SNBP 2024 dengan  tahun lalu. Jika tahun 2023 pendaftar lolos SNBP tapi tidak diambil, sanksinya hanya berhenti di SNBT. Namun, pada 2024 ini, sanksinya sampai pada tidak bisa ikut UTBK-SNBT dan tidak bisa ikut seleksi jalur mandiri di perguruan tinggi manapun se-Indonesia. Ini berlaku sampai dua tahun ke depan.

“Daripada kena blacklist, mending tahan diri dulu, Mas. Siapa tahu ada rejeki bisa ikut jalur tes tahun depan,” harap Widya.

Pada Selasa (26/3/2024) kemarin, hasil SNBP 2024 sudah diumumkan. Hasilnya, tim seleksi menyatakan ada total 126.421 peserta lolos. Sebanyak 39.056 (30,89 persen) di antaranya adalah peserta dengan beasiswa KIP Kuliah.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Dulu Diolok-olok Guru SMA karena 4 Kali Ditolak UGM, Sekarang Sukses Jadi Dosen Muda di Kampus Top Surabaya

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

Exit mobile version