Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Nelangsa Kuliah di Perantauan Tanpa Kiriman dari Orang Tua, Nggak Sanggup Bayar UKT dan Nyaris DO karena Skripsi Dipersulit

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
30 Juni 2025
A A
Beasiswa dicabut UNY dan nggak sanggup bayar UKT. MOJOK.CO

ilustrasi - mahasiswa nggak sanggup bayar UKT dan nyaris DO. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Kuliah jadi kegiatan istimewa bagi keluarga kurang mampu seperti Hendri (26), mengingat mahalnya biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Beruntung, ia bisa mendapat beasiswa, tapi beasiswa itu keburu dicabut sebelum Hendri lulus dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Akibatnya, ia harus mencari kerja sampingan hingga nyaris putus sekolah (DO).

***

Sejak awal, Hendri tak pernah punya bayangan kuliah. Terutama saat mempertimbangkan biaya UKT. Tak tahunya, ia malah lolos menjadi mahasiswa di UNY lewat jalur SNMPTN atau prestasi. 

Belum juga selesai memikirkan UKT, ia harus mengumpulkan uang lebih awal untuk hidup di perantauan. Pemuda asal Banyumas, Jawa Tengah itu sampai harus menginap di Terminal Giwangan ketika menginjakkan kakinya di Jogja untuk pertama kali. 

Sebetulnya, Hendri dan keluarganya sudah lama tinggal di Pulau Bangka. Saat dinyatakan lolos sebagai mahasiswa UNY, orang tuanya begitu khawatir. Pertama, karena takut anaknya tidak bisa bertahan di lingkungan baru. Kedua, soal UKT dan biaya hidupnya di perantauan nanti.

“Dengan kondisi kedua orang tua yang bekerja sebagai buruh pabrik batu bata, bisa makan dan tetap bersekolah saja sudah bersyukur,” ujar Hendri saat dihubungi Mojok, Jumat (27/6/2025).

Oleh karena itu, niatnya setelah lulus SMA, ia ingin melanjutkan kerja sebagai buruh pabrik juga. Namun, Hendri merasa sayang jika kesempatan kuliahnya tak diambil. 

Alhasil, setelah dinyatakan lolos seleksi, Hendri buru-buru mendaftar beasiswa atau bantuan biaya pendidikan (bidikmisi) yang sekarang lebih dikenal sebagai Kartu Indonesia Pintar (KIP). 

Beruntung, ia pun lolos dan dinyatakan sebagai mahasiswa penerima bidikmisi. Namun rupanya, syarat menjadi penerima beasiswa itu tidak mudah.

Di penghujung semester, beasiswa Hendri harus dicabut karena tidak mampu memenuhi syarat. Alhasil, ia harus bekerja mandiri untuk membayar UKT hingga nyaris putus sekolah (DO) dari UNY.

Andaalkan beasiswa sebelum bayar UKT mandiri

Selama kuliah di UNY, Hendri mengaku hanya mengandalkan beasiswa bidikmisinya untuk bertahan hidup di perantauan. Ia tak pernah mengeluh kepada orang lain agar mengantarkan kiriman uang.

Bahkan saat pertama kali menginjakkan kaki di Terminal Giwangan , Jogja, Hendri hanya punya modal tabungan pribadi dari usahanya kerja di pabrik batu bata. Orang tuanya saat itu juga sudah bilang kalau tidak punya biaya, sehingga Hendri sudah lebih dulu mencari beasiswa agar tak membayar UKT. Oleh karena itu, ia tak mau menuntut lebih banyak kepada orang tuanya.

“Jujur, saya belum pernah menerima kiriman dari orang tua. Segala urusan biaya kuliah saya di UNY, sudah terbantu berkat beasiswa Bidikmisi. Di sela-sela belajar, saya bekerja freelance sebagai desainer grafis,” ujar Hendri.

Namun, yang namanya orang tua akan selalu khawatir dengan anaknya. Ibu Hendri sering mengirimkan lauk kering melalui kantor pos untuk dia makan. Salah satu camilan andalan favoritnya dari ibu adalah kering tempe teri kacang yang bisa awet semingguan.

Pemuda asal Banyumas, Jawa Tengah itu juga dituntut jeli dalam mengatur keuangan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mulai dari memasak sendiri di kosan kalau sempat, membeli barang bekas yang masih layak pakai, hingga mengerem segala bentuk gaya hidup konsumtif. 

Baca Halaman Selanjutnya

Beasiswa dicabut dan harus bayar UKT

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 1 Juli 2025 oleh

Tags: beasiswa kuliahbiaya kuliah unymahasiwa drop outuktuny

Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO
Sosok

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO
Esai

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
UNY Bikin Liar, Ketulusan Dosen UAD Bikin Saya Jadi Tertib MOJOK.CO
Esai

Pengalaman Saya Kuliah di 2 Kampus Terbaik Jogja: Menjadi Liar di UNY, Menikmati Kasih Sayang Dosen dan Menjadi Mahasiswa Tertib di UAD

8 Desember 2025
Eva Nandha Jalma Yael, wisudawan terbaik Unesa Jurusan Psikologi. MOJOK.CO
Kampus

Belajar dari Kerja Keras Sang Bapak sebagai Buruh Bangunan, Antarkan Saya Jadi Wisudawan Terbaik di Unesa

25 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025
Safari Christmas Joy jadi program spesial Solo Safari di masa liburan Natal dan Tahun Baru (libur Nataru) MOJOK.CO

Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

20 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
borobudur.MOJOK.CO

Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur

15 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.