Ganti dosen pembimbing jadi solusi
Progress skripsi Ayu langsung membaik setelah ganti pembimbing. Setidaknya sekarang sudah melewati sempro, langkah awal dari akhir perjalanan. Tidak ada lagi gesekan, tidak ada lagi masalah-masalah perkara permintaan dosen pembimbing yang aneh-aneh.
Sebenarnya ganti dosen pembimbing bukanlah hal yang mudah. Hampir tak mungkin soalnya dosen pembimbing, pada dasarnya sudah ditentukan sesuai dengan aturan. Tapi untuk kasus Ayu, ada pengecualian dan mungkin ini keputusan yang tepat.
“Sedari awal memang saya cukup serius dengan skripsi. Jadi saya bimbingan pun sejak akhir semester 6 dulu. Mungkin karena koor prodi melihat keseriusan saya itu, akhirnya saya bisa pindah.”
Semenjak berganti dosen, progress skripsi Ayu benar-benar lancar. Bahkan dia tak butuh banyak revisi dan masukan, hanya beberapa kali ketemu dan bisa masuk sempro. Hal yang mungkin tak akan terjadi andai dia tak berganti dosen.
Ayu beruntung, dia masih bisa berganti dan masih ada pihak-pihak yang bermurah hati. Masalah dosen perfeksionis atau memang ribet dalam skripsi nyatanya memang ada.
Pak Doni (47, bukan nama sebenarnya) mengatakan bahwa harus dipahami bahwa dosen dan mahasiswa itu adalah tim saat saya temui Selasa (07/05/2024). Kedua belah pihak harusnya saling memahami dan mengerjakan tugasnya masing-masing. Dan yang terpenting, keduanya saling melayani.
Pada dasarnya, dosen ingin semua mahasiswa kelar skripsi lebih cepat. Realitasnya, dosen punya banyak mahasiswa yang harus dia bimbing. Kalau tak kelar cepat, jadi bottleneck nantinya.
Tapi kalau ada yang mempersulit, seperti sulit dicari, lama bimbingannya, dan semua merasakan seperti itu, artinya memang karakter. Dan karakter, bagaimanapun, susah diubah.
Reporter: Rizky Prasetya
Editor: Hammam Izzudin
Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.