Driver Ojol di Malang Pertama Kali Dapat Pesanan Bersihin Makam dan Nyekar di Pusara Orang Kristen, Doa Pakai Al-Fatihah

Jadi ojol di Malang disuruh nyekar ke Makam Londo Sukun. MOJOK.CO

ilustrasi - driver ojol dapat pesanan nyekar ke kuburan orang Kristen di Malang. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Sudah satu tahun ini Saifudin (23) menjadi driver ojek online (ojol), tapi baru kali ini dia mendapat pesanan aneh: Disuruh nyekar atau ziarah ke Makam Londo Sukun yang merupakan kuburan orang Kristen. Padahal, dia sendiri jarang melayat ke makam keluaraga maupun kerabatnya. Terlebih, pemuda asal Malang itu seorang muslim.

Dapat pesanan ngojol dari Instagram

Saifudin, memang cukup sering membagikan cerita ngojolnya di Instagram, sampai-sampai ada yang mengirim dirrect message (dm) padanya untuk melakukan pesanan. Mulanya, pengikut Instagram Saifuddin itu bertanya, di mana tempat Saifuddin ngojol sehari-hari?. 

Namun, Saifudin tidak terlalu menggubris hingga followers tersebut mengirim pesan kembali. Mengingat ia sudah tahu lokasi ngojol Saifudin sehari-hari lewat konten yang sering Saifuddin buat, orang tersebut akhirnya menyampaikan maksud dan tujuannya.

“Mas, misal order ojol tapi aku minta tolong buat nyekar ke makam, apa bisa?” tanya followers tersebut.

“Daerah mana kak?” respons Saifudin pada akhirnya.

“Makam Londo Sukun, Malang,” jawabnya.

“Nganterin kakaknya ke makam gitu a, Kak? (mengantar kakaknya ke makam gitu kah maksudnya?),” tanya Saifudin.

“Enggak, minta tolong kakaknya yang bantu nyekar gitu. Saya-nya di luar kota soalnya Kak. Nanti biayanya saya transfer,” ucapnya.

Usut punya usut, Saifudin baru mengetahui kalau orang tersebut sedang kerja di luar negeri menjadi tenaga kerja wanita (TKW). Ia ingin meminta tolong Saifudin ke makam saudaranya yang tidak terurus. Karena tak tega, Saifudin pun akhirnya mau membantu.

“Kasihan soalnya, dia lagi di Taiwan tapi kuburan dari keluarga jauhnya ada di Malang. Nggak ada yang ngurus,” ucap pemuda asal Malang itu kepada Mojok, Sabtu (15/11/2025).

Pertama kali ziarah ke makam orang Kristen di Malang

Pesanan dari Instagram yang terjadi pada malam itu, akhirnya langsung Saifudin eksekusi di esok paginya. Kebetulan, hari itu memang sudah Saifudin jadwalkan untuk berhenti ngojol barang sebentar dan mengkhususkan jadwal ziarah ke Makam Londo Sukun, Malang.

Cuman masalahe, sing garai aku agak aneh iki kuburan e saudarane non-islam. Nggak tahu kan aku nyekar nak kuburane wong Kristen (Masalahnya, yang bikin aku agak aneh ini, aku nggak pernah ziarah ke kuburan orang Kristen),” kata Saifudin.

Namun, Saifudin tetap nekat mencari di makam Londo Sukun, Malang. Ia yakin pengirim pesan tadi tidak bohong, karena jasa nyekarnya, sejumlah Rp200 ribu itu, sudah ditransfer ke rekening Saifudin. Toh, pengirim pesan tadi sudah memberikan kisi-kisi secara detail letak makam saudaranya, sehingga Saifudin tinggal mencari nama. 

Sampai dekat makam Londo Sukun, Malang ia membeli bunga tabur lebih dulu seharga Rp20 ribu. Selanjutnya, ia masuk ke area makam menggunakan motornya dan mencari satu per satu makam lewat petunjuk dari followers-nya.

“Jujur saja, itu pertama kalinya aku masuk kuburan Kristen jadi aku ajak temanku buat menemani,” ujar Saifudin.

Pada mulanya, ia mengaku sedikit kesulitan mencari makam tersebut sebab ternyata pusaranya tertutupi oleh dahan, di mana tanamannya tumbuh di belakang pas pusara. Alhasil, batu nisan yang berisikan nama orang meninggal pun jadi tak terlihat. 

Beruntung, Saifudin bisa menemukannya. Ia dan temannya pun mulai memotong sedikit ranting-ranting yang menutupi batu nisan. Mereka juga membersihkan dahan-dahan kering di atas pusara. Lalu, menaburkan bunga yang sudah Saifudin tadi. Terakhir, ia dan temannya tak lupa untuk berdoa.

“Aslinya ya menurut ajaran agamaku (Islam) ternyata tidak boleh mendoakan orang nonis yang sudah meninggal, tapi waktu itu aku nggak tahu jadi aku bacakan saja Al-Fatihah,” ucapnya.

Ngojol ternyata harus serba bisa

Pemuda yang dulunya punya cita-cita menjadi pemain sepak bola itu pun tak pernah menyangka, kalau menjadi driver ojol juga harus bisa macam-macam. Tidak hanya memberikan jasa: mengantar penumpang atau barang, tapi sampai ziarah ke makam orang Kristen yang ada di Malang.

Aku baru sadar, kerja jadi driver ojol iku ternyata kudu iso sembarang kaler (menjadi ojol itu ternyata harus bisa semuanya),” ucap Saifudin. 

Dari pengalamannya itu, Saifudin berharap orang-orang juga bisa membantu sesama. Bahkan kepada orang yang tidak dia kenal sekalipun, serta tidak membeda-bedakan suku, agama, daerah, dan lain sebagainya.

“Waktu aku laporan ke orang yang pesan lewat DM Instagram tadi, dia senang bahkan bilang ke aku ‘jangan kapok ya Mas, lain kali saya minta tolong kan?’ terus saya bilang ‘boleh saja’.” Kata pemuda asal Malang tersebut.

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Siasat Ojol Semarang Mencari Keuntungan di Tengah Kebingungan Penumpang atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Exit mobile version