Yang Menarik dari Jogja Book Fair 2024: Diskon Buku 80 Persen hingga Kehadiran Penulis-penulis Top

Poster Jogja Book Fair 2024. (Instagram/@jogjabookfair)

Jogja Book Fair 2024 kembali digelar dan diramaikan oleh ratusan penerbit, beberapa komunitas serta dihadiri oleh berbagai tokoh-tokoh literasi nasional. Event ini mengusung harapan besar wacana menjadikan Jogja Kota Buku lekas terwujud..

***

Dalam rangka memperingati Hari Literasi Internasional setiap tanggal 8 September, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) bersama Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DIY menggelar acara Jogja Book Fair 2024 di halaman kantor DPAD DIY selama 9 hari. Tepatnya pada tanggal 10-19 September 2024 mendatang.

Acara ini diharapkan dapat terselenggara setiap tahun secara rutin sebagai upaya untuk memperkenalkan berbagai aktivitas literasi yang menarik kepada masyarakat luas.

“Tahun lalu sudah kita selenggarakan, tahun ini tinggal beberapa hari lagi. Semoga di tahun depan dan seterusnya bisa kami selenggarakan (terus),” ujar Kepala DPAD DIY, Kurniawan, dalam jumpa pers pada Jumat (6/9/2024) siang WIB.

Jogja Book Fair 2024, upaya jadikan Jogja ibu kota buku nasional

Pada kesempatan yang sama, Wawan Arif, Ketua IKAPI DIY menyampaikan bahwa kegiatan Jogja Book Fair 2024 ini juga dimaksudkan untuk mendorong cita-cita bersama yang belum terwujud, yakni menjadikan Jogja sebagai ibu kota buku nasional.

“Ini bagian dari cita-cita yang sudah lama, ya. Bahwa Jogja itu kota buku, Jogja adalah ibu kota buku. Dan ibu kota ini tidak pernah pindah seperti sekarang ini,” kelakar Wawan.

Sementara Yusuf Effendi, Ketua Pelaksana Jogja Book Fair 2024, menyebutkan tema yang diangkat dalam Jogja Book Fair 2024 ini adalah “Aksara Rasa”. Sebab, buku harus selalu bersinergi dengan entitas lain, misalnya buku tak jauh dari kuliner, buku tak jauh dari kesenian, dan lain sebagainya.

Jogja Book Fair 2024 Hadirkan Komandan Korea: Bambang Pacul MOJOK.CO
Jumpa pers Jogja Book Fair 2024, Jumat (6/9/2024). (Muhammad Ridhoi/Mojok.co)

“Jadi pengambilan tema ini maksudnya sebagai penyeimbang antara buku, kebudayaan, dan cinta rasa,” ungkap Yusuf kepada awak media.

Acara ini didukung oleh ratusan penerbit, baik di DIY maupun di luar DIY. Yusuf mengungkapkan bahwa ada peningkatan dari tahun lalu. Pada edisi 2023 lalu, hanya ada sekitar 50-an penerbit buku yang ikut andil dalam meramaikan acara tersebut. Sedangkan di Jogja Book Fair 2024 nanti, antusiasme terlihat dari 100-an penerbit yang akan ikut meramaikan.

Gen Z jadi sasaran, tawarkan diskon hingga 80%

Sebagai daerah yang memiliki indeks gemar membaca paling tinggi di Indonesia, Jogja Book Fair 2024 akan gencar memasarkan acara ini ke khalayak luas, terutama pada segmen anak-anak muda sekarang ini atau Gen Z.

Sebab, pada tahun lalu, 80% pengunjung yang hadir dalam Jogja Book Fair 2023 adalah anak-anak muda. Sekitar lebih dari 5000 pengunjung yang hadir per hari pada tahun lalu.

“Jadi yang kita bidik sekarang memang adalah Gen Z. Caranya bagaimana? Salah satunya kita akan meng-hire berbagai macam konten kreator untuk menarik Gen Z,” ujar Yusuf.

Sebab itulah, pada melihat antusiasme dari anak-anak muda, panitia penyelenggara bersemangat untuk menjadikan acara ini lebih ramai dari tahun sebelumnya.

“Dalam acara yang berlangsung selama sembilan hari nanti, kami juga memberikan diskon pembelian buku hingga 80%,” tambahnya.

Jaminan keseruan di Jogja Book Fair 2024, ada komandan korea

Yusuf menjelaskan, selain mengajak ratusan penerbit, ia juga akan menghadirkan beberapa komunitas, pegiat buku, budayawan, seniman, pelajar yang bahkan setingkat PAUD-TK.

“Selain bazar buku, juga nanti akan diisi berbagai macam pertunjukan. Seperti talkshow literasi, diskusi buku, pertunjukan puisi, musik, cerpen, parade film indie, podcast, dan lomba-lomba,” tandas Yusuf.

Selain acara-acara tersebut, Jogja Book Fair 2024 juga akan menghadirkan tokoh-tokoh literasi yang bukan hanya tokoh lokal, namun juga tokoh nasional. Di antaranya Eka Kurniawan, JJ Rizal, Briliant Yotenega, Wisnu Suryaning Adji, Fachruddin Faiz, Kalis Mardiasih, Agus Mulyadi, Lya Fahmi, Paksi Raras Alit, hingga Puthut EA.

Penulis: Muhammad Ridhoi
Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Jogja Tak Pernah Lengkap Tanpa Buku, Musik, dan Seni Rupa

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Exit mobile version