Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Aktual

‘UGM Diskriminatif, Tak Adil, dan Tak Transparan’: Cerita Dosen UGM yang Merasa Dihambat Jadi Guru Besar

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
19 Januari 2025
A A
UGM, dosen UGM.MOJOK.CO

Ilustrasi - ‘UGM Diskriminatif, Tak Adil, dan Tak Transparan’: Cerita Dosen UGM yang Merasa Dihambat Jadi Guru Besar (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

“Di situ tak ada transparansi. Tidak adil, jelas! Yang saya tahu, yang usulkan [kenaikan] pangkat pada periode itu, semua diloloskan departemen, kecuali saya. Jelas ini diskriminasi,” kata Noer Kasanah, Dosen Perikanan UGM, dalam konferensi persnya di Kantor LBH, Kamis (16/1/2025).

Noer sendiri sudah mengabdi selama belasan tahun di kampus Bulaksumur itu. Menurut catatan akademiknya, ia mulai mengajar di Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM pada 2011 setelah sebelumnya bekerja di University of Mississippi dan Oregon State University dalam rentang 2001-2010.

Sayangnya, pengabdian lama itu tak jadi jaminan kariernya sebagai dosen bakalan lancar. Malah, dirinya merasa pihak kampus telah menghambat pengajuan dirinya sebagai guru besar.

UGM membatasi aktivitas mengajarnya sejak 2016

Dalam keterangan resminya kepada wartawan, Noer bercerita bahwa sejak 2016, Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM telah membatasi aktivitasnya dalam mengajar, membimbing, dan menguji mahasiswa. 

Malahan, sejak tahun itu pula, ia dilarang mengajar mahasiswa S-2 dan S-3 maupun menguji tugas akhir mereka. Padahal, itu cara agar Angka Kredit Dosen alias KUM naik. KUM sendiri menjadi prasyarat untuk kenaikan pangkat.

“Sedang yang terjadi pada saya angka pendidikan saya, KUM pendidikan selalu kurang untuk pangkat,” jelasnya, menggebu-gebu.

UGM, dosen UGM.MOJOK.CO
Dosen Perikanan UGM Noer Kasanah merasa ada penghambatan dalam pengajuannya sebagai guru besar (dok. LBH Jogja)

Alhasil, hingga 2022 Noer tak pernah mengajukan kenaikan pangkat.

Meski demikian, Noer mencoba mengurus kenaikan pangkat menjadi guru besar pada Januari 2023. Alasannya, ketika ia mengecek sistem informasi terintegrasi (Simaster) UGM, angka KUM yang ia miliki sudah mencukupi.

Sebagai informasi, untuk kenaikan pangkat dibutuhkan angka KUM 850. Sementara besaran KUM yang Noer miliki adalah 1.234.

Pada 3 Maret 2023 pun Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM mengadakan rapat untuk membahas pengajuan diri Noer sebagai guru besar. Sayangnya, rapat memutuskan menolak pengajuannya tanpa alasan yang jelas.

“Saya tanya apa alasannya, tidak dijawab. Mereka mengatakan bahwa penilaian atau keberatan atas usulan kenaikan pangkat saya adalah rahasia,” ujarnya.

“Jadi, telah terjadi di sebuah institusi pendidikan, di mana orang tidak naik kelas tapi raportnya tidak diberikan. Sesimpel itu.”

Ada pihak tertentu yang tak menyukainya

Merasa dicurangi, Noer dan pengacaranya melayangkan somasi sebanyak dua kali ke UGM pada Mei-Juli 2023. Tak ada jawaban memuaskan, ia pun memutuskan mengajukan sengketa informasi ke Komisi Informasi Pusat pada Agustus 2023. 

“Saya minta UGM memberikan dokumen hasil rapat yang memutuskan, yang menolak saya sebagai guru besar,” jelas Noer.

Iklan

Anehnya, sebelum sidang sengketa dimulai, Noer malah dilaporkan atas tindakan pelanggaran etik. Mau tak mau, ia pun kudu menjalani persidangan etik di UGM. 

“Tapi saya tidak pernah mendapat penjelasan mengenai kesalahan etik yang saya lakukan,” ungkap Noer. 

UGM, dosen UGM.MOJOK.CO
Didampingi pengacaranya, Dosen Perikanan UGM Noer Kasanah melakukan konferensi pers di Kantor LBH Jogja (dok. LBH)

Bahkan, Mei 2024 lalu, Rektor UGM Ova Emilia justru memberinya sanksi. Noer dilarang melakukan kegiatan tri dharma perguruan tinggi selama dua semester. Alhasil, selama setahun ke depan, Noer tidak boleh mengajar, melakukan penelitian, melakukan pengabdian masyarakat, dan menerbitkan publikasi ilmiah.

Noer pun menduga “penjegalan” ini terjadi karena ada pihak tertentu yang tidak menyukainya. Ketidaksukaan ini, menurut Noer, sangat mungkin muncul karena ia bukan lulusan Departemen Perikanan UGM.

”Kalau menurut saya, like and dislike saja, karena saya bukan anak kandung perikanan, saya bukan lulusan perikanan. Saya lulusan farmasi, tapi bidang saya ada kaitannya dengan kelautan.” 

Tanggapan UGM

Sekretaris UGM Andi Sandi menanggapi tuduhan Noer. Menurutnya, dosen tersebut memang mengajukan kenaikan pangkat dan jabatan menjadi guru besar. Namun, berdasarkan keputusan Departemen Perikanan UGM, pengajuan itu dinyatakan belum memenuhi persyaratan.

Saat ditanya, “apakah hal itu berkaitan dengan latar belakang pendidikan Noer sebagai lulusan farmasi–alias di luar departemen perikanan?” Andi membantahnya.

”Bukan karena lulusan farmasi, bukan karena tidak linier, melainkan yang harus dilihat apakah memang betul dokumen-dokumen ataupun karya-karya yang diajukan sudah sejalan dengan ketentuan atau persyaratan,” kata Andi dalam keterangan tertulis.

Ia juga klaim Noer yang menyebut penolakan itu karena ada ketidaksukaan secara pribadi. 

Dikatakan Andi, kalau tolok ukurnya cuma suka atau tidak suka, tidak mungkin Noer bakal diterima di Departemen Perikanan UGM.

”Beliau ini kan dulu dari farmasi, terus kemudian pindah ke Fakultas Pertanian. Kalau teman-teman di Fakultas Pertanian dislike, pasti tidak diterima ‘kan di sana,” tuturnya.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Sudah 75 Tahun, UGM Masih dan Akan Terus Jadi Kampus Elite ‘Tanpa Dinding’ atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2025 oleh

Tags: departemen perikanan ugmdosen ugm ugmguru besarguru besar UGMperikanan ugmugm jogja
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

UB Kampus Liar, UGM Ajari Mahasiswa Gak Omong Kosong MOJOK.CO
Esai

Pengalaman Saya Menjadi Mahasiswa yang Jago Bertahan Hidup di UB, lalu Tiba-tiba Menjadi Pintar ketika Kuliah di UGM

9 Desember 2025
Guru Besar Abal-Abal: Gelarnya Diperebutkan dengan Penuh Kecurangan.MOJOK.CO
Mendalam

Guru Besar Abal-Abal: Gelarnya Diperebutkan dengan Penuh Kecurangan

23 Oktober 2025
Kebahagiaan Semu Lulus UGM Setelah “Disiksa” 14 Semester, Cemas Jadi Pengangguran karena Usia Terlalu Tua di Lowongan Kerja.MOJOK.CO
Kampus

Kebahagiaan Semu Lulus UGM Setelah “Disiksa” 14 Semester, Cemas Jadi Pengangguran karena Usia Terlalu Tua di Lowongan Kerja

9 April 2025
Ganjaran untuk guru besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) pelaku kekerasan seksual MOJOK.CO
Aktual

Ganjaran untuk Guru Besar Fakultas Farmasi UGM yang Lakukan Kekerasan Seksual, Korban Mahasiswa S1-S3 dengan Modus Bimbingan

7 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
bantul, korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO

Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan

16 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.