Band black metal legendaris asal Norwegia, Mayhem, akan kembali menginjakkan kaki di Indonesia. Mereka akan tampil sebagai headliner dalam gelaran Rock in Solo (RIS) 2025 yang dijadwalkan berlangsung selama dua hari, pada 22-23 November 2025 di Benteng Vastenburg, Surakarta.
Kehadiran Imam Besar Jamaah Blekmetaliyah ini bikin RIS 2025 sebagai salah satu festival musik paling dinantikan tahun. Momen ini bukan sekadar konser biasa, melainkan pengukuhan Solo sebagai rumah untuk musik ekstrem.
“Ini sebuah kehormatan menghadirkan Mayhem ke Indonesia,” kata show director Rock In Solo, Firman Prasetyo, dalam konferensi pers, Selasa (19/8/2025). “40 tahun berkarya di dunia musik, jadi itu sebuah pencapaian yang nggak semua bisa gitu,” imbuhnya.
Dari Oslo, siap pimpin “ritual” di Solo
Bagi sebagian orang, Mayhem bukan sekadar band. Mereka adalah pionir yang membentuk gelombang kedua black metal Norwegia.
Perjalanan karier mereka diwarnai dengan serangkaian peristiwa yang ikut mengukuhkan reputasi mereka sebagai “imam besar” black metal.
Anggota band saat ini, seperti vokalis Attila Csihar, bassist sekaligus pendiri Necrobutcher (Jørn Stubberud), drumer Hellhammer (Jan Axel Blomberg), serta gitaris Teloch (Morten Bergeton Iversen) dan Ghul (Charles Hedger), menjadi pilar yang menjaga warisan band ini tetap hidup.
Puncak kontroversi terjadi setelah kehadiran vokalis Dead (Per Yngve Ohlin). Dead dikenal memiliki persona yang sangat ekstrem dan terobsesi dengan kematian.
Ia, bahkan, mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri pada 8 April 1991. Peristiwa ini mencuat ke publik setelah Euronymous menemukan jasadnya, mengambil foto, dan menyebarkan foto tersebut.
Foto itu kemudian digunakan sebagai sampul album bootleg berjudul Dawn of the Black Hearts (1995).
Peristiwa yang lebih menggemparkan terjadi pada 10 Agustus 1993, ketika Euronymous tewas ditikam sebanyak 23 kali oleh Varg Vikernes (Burzum). Pembunuhan ini merupakan klimaks dari konflik ideologis dan perseteruan personal di dalam skena inner circle black metal Norwegia.
View this post on Instagram
Namun, di balik rentetan tragedi itu, Mayhem berhasil bangkit dan merilis album-album yang kini dianggap sebagai karya penting dalam sejarah skena black metal. Seperti De Mysteriis Dom Sathanas (1994) dan Ordo Ad Chao (2007).
“Makanya, akan sangat menarik menyaksikan Mayhem main di Solo. Mereka ini jadi salah satu band yang aksi panggungnya selalu dinanti,” kata Firman.
“Kalau teman-teman menyaksikan Behemoth di RIS 2023, itu kira-kira experience-nya akan sama.”
RIS 2025: lebih besar, lebih megah, dan lebih lama
Rock in Solo (RIS), yang tahun ini mendatangkan imam besar black metal, memang memiliki rekam jejak yang panjang sebagai festival musik keras. Dimulai pada 2004, RIS secara konsisten berevolusi dari ajang lokal menjadi festival berskala internasional pada 2009.
Sejak itu, festival ini dikenal sebagai salah satu yang paling konsisten dan ditunggu. Nama-nama besar seperti Suffocation, Dying Fetus, hingga Behemoth pernah menjadi bagian dari festival ini.
Menurut Firman Prasetyo, tahun ini pihaknya telah mempersiapkan acara dengan matang untuk menampung antusiasme para penggemar.
“Pada tahun ini, Rock in Solo bakal digelar selama dua hari,” kata Firman. Pernyataan itu menegaskan bahwa durasi festival diperpanjang untuk mengakomodasi jumlah penampil dan penonton yang lebih banyak.
Firman juga menyebutkan, festival akan menggunakan tiga panggung berbeda, yaitu Rajamala Stage sebagai panggung utama, serta XXI dan Rock On sebagai panggung tambahan.
Penyelenggaraan RIS di Benteng Vastenburg bukan tanpa alasan. Lokasi ini tidak hanya memiliki kapasitas yang besar, tetapi juga nilai sejarah yang kuat.
Rock in Solo juga terbukti memiliki dampak ekonomi yang signifikan bagi kota Surakarta. Dengan target penonton mencapai puluhan ribu orang, festival ini diperkirakan akan menghasilkan perputaran ekonomi yang substansial, mulai dari penjualan tiket dan merchandise, hingga lonjakan transaksi di sektor kuliner, khususnya UMKM.
Selain Mayhem, band-band dalam negeri seperti Sukatani, Eden Adversary, hingga Viscral, turut meramaikan RIS 2025. Tak lupa, dalam pengumuman line up phase 1 ini, band power-violence yang baru terbentuk, Negatifa, juga akan ikut memanaskan Rock In Solo.
Firman juga menegaskan, pengumuman line up ini baru permulaan. Nantinya, total bakal ada 65 band yang tampil di panggung RIS, 4 di antaranya band internasional.
“Ada sebuah clue, silakan menebak. Salah satu band-nya, hardcore dari Amerika yang vokalisnya perempuan,” pungkasnya.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Pengalamanku Bertemu Jemaah Blekmetaliyah di Rock In Solo 2023 atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.












