Representasi Perempuan di Daerah, Sulawesi Paling Tinggi

representasi perempuan mojok.co

Ilustrasi anggota parlemen (Mojok.co)

MOJOK.CORepresentasi perempuan di parlemen pusat tercatat sebanyak 20,52 persen dari total 575 kursi di DPR RI. Angka ini naik dari periode sebelumnya, meski masih di bawah target yang ditentukan, yakni 30 persen keterwakilan. Bagaimana kondisinya di parlemen daerah?

Tingkat keterwakilan di parlemen daerah pun juga cukup beragam. Ada yang sudah memenuhi target, bahkan melebihi, tapi tidak sedkit juga yang masih jauh dari harapan. Beberapa daerah malah ditemukan tidak ada perwakilan perempuan alias nol representasi. Lalu, bagaimana persebarannya?

Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), per bulan November 2022 tercatat ada 30 kabupaten/kota yang telah mencapai target 30 persen keterwakilan perempuan di parlemen daerah. Bahkan, di antaranya ada yang mencapai hampir 50 persen.

Pulau Sulawesi, menjadi wilayah dengan persebaran representasi perempuan terbesar. Tercatat ada enam kabupaten/kota di Sulawesi yang melampaui capaian 30 persen keterwakilan perempuan di parlemen daerah.

Dari wilayah-wilayah yang masuk daftar, Minahasa meraih angka tertinggi yakni 48,57 persen. Dengan capaian hampir 50 persen ini, Minahasa menjadi kabupaten/kota dengan representasi perempuan tertinggi di parlemen daerah se-Indonesia.

Selain Minahasa, ada pula Kolaka Timur, Kota Manada dan Kota Tomohon, yang ketiganya meraih 40 persen. Selanjutnya, terdapat Kota Tanjung Pinang (36,67 persen) dan Bolaang Mongondow (33,33 persen) sebagai daftar wilayah dengan representasi perempuan terbanyak dalam perlemen daerah.

Sedangkan untuk provinsi-provinsi lain, persebarannya cenderung merata dan dinamis—meski banyak yang belum mencapai angka 30 persen. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), misalnya, tingkat keterwakilan perempuan di DPRD hanya sebesar 20 persen. Sementara di tingkat kabupaten/kota, presentasenya beragam: Kota Yogyakarta sebesar 15 persen, Sleman 28 persen, Gunungkidul 24 persen, Kulonprogo 20 persen, dan Bantul Cuma 8 persen.

Sementara itu, ditemukan juga bahwa masih banyak kabupaten/kota yang suara perempuan di parlemennya masih sangat sedikit. Bahkan, tidak ada sama sekali alias nol representasi. Sejauh ini, tercatat ada 18 kabupaten/kota yang tidak memiliki perwakilan perempuan di parlemen daerah.

Adapun, kabupaten/kota ini antara lain Tambrauw, Solok Tengah, Sumba Selatan, Rote Ndao, Penukal Arab Lamatang Ilir, Padang Pariaman, Natuna, Nagekeo, Maybrat, Lembata, Kota Sungai Penuh, Kep. Sula, Kep. Mentawai, Kayong Utara, Intan Jaya, Dogiyai, Deiyai, dan Bengkulu Selatan.

Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Kursi Perempuan di DPR Alami Peningkatan di Pemilu 2019, Bagaimana Sebarannya?

Exit mobile version