MOJOK.CO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau menyatakan partisipasi perempuan dalam melakukan tugas pencocokan dan penelitian data pemilih sangat tinggi.
Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Riau Nugroho Susanto mengungkapkan, 9.966 petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) adalah perempuan.
“Dengan jumlah tersebut mencapai sebanyak 52,01 persen dari total Pantarlih se-Riau. Sedangkan Pantarlih laki-laki sebanyak 9.194 orang setara dengan 47,96 persen. Total pantarlih di Provinsi Riau adalah 19.160 orang,” jelas Nugroho seperti dikutip dari Bisnis.com, Senin (13/2/2023).
Ia menjelaskan, pemilihan petugas itu sudah sesuai dengan seleksi hingga akhirnya dilantik secara serentak oleh masing-masing PPS. Total ada 19.160 orang Petugas Pantarlih untuk 19.160 TPS yang tersebar di 12 Kabupaten/Kota di Provinsi Riau. Mereka dilantik serentak secara resmi menjadi penyelenggara Pemilu 2024, Minggu (12/2/2023).
Petugas ini akan membantu Panitia Pemungutan Suara (PPS) dalam melaksanakan tugas pemutakhiran data pemilih dengan masa kerja dua bulan yakni 12 Februari 2023 hingga 14 April 2023.
Anggota KPU Riau Divisi Perencanaan Data dan Informasi, Abdul Rahman menambahkan, mereka yang sudah dilantik akan diberikan bimbingan teknis (bimtek) pemutakhiran data pemilih. Setelah mendapatkan bimtek, petugas Pantarlih akan melaksanakan proses Pencocokan dan Penelitian alias coklit dari rumah ke rumah.
Tahap Coklit, 12 Februari – 14 Maret
“Tahapan coklit berlangsung dari tanggal 12 Februari hingga 14 Maret 2023. Diimbau kepada masyarakat untuk menyiapkan KTP Electronic dan Kartu Keluarga (KK),” imbuh dia seperti dikutip dari riau.go.id Minggu (12/2/2023).
Petugas Pantarlih merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dalam menyukseskan Pemilu. Mereka merupakan ujung tombak KPU dalam melakukan pemutakhiran dan pendaftaran pemilih. Pantarlih melakukan proses mengemban tugas yang sangat penting yaitu melayani hak konstitusional warga negara dalam menggunakan hak pilihnya.
Banyaknya keterlibatan perempuan dalam proses penyelenggaraan pemilu di Riau sesuai dengan harapan Anggota Bawaslu Lolly Suhenty untuk meningkatkan peran serta perempuan dalam politik. Sebelumnya ia menjelaskan, meningkatkan peran serta perempuan bisa dimulai dengan peningkatan literasi sehingga lebih kritis dalam menentukan pilihan dan terlibat dalam pengawasan partisipatif.
“Bawaslu saat ini banyak mendorong program pencegahan dengan selalu melibatkan perempuan. Ke depannya, kalangan perempuan lebih kritis menentukan pilihan sehingga akan melahirkan pemimpin terbaik. Kuncinya satu, kalangan perempuan mendapatkan literasi yang cukup soal kepemiluan atau pengawasan partisipatif,” jelas Nugroho seperti dikutip dari Bawaslu, Selasa (16/12/2022).
Penulis: Kenia Intan
Editor: Amanatia Junda