3 Faktor Penyebab Elektabilitas Ganjar Kembali Melesat di Survei SMRC

elektabilitas ganjar mojok.co

Ganjar Pranowo (Mojok.co)

MOJOK.CO – Elektabilitas Ganjar Pranowo kembali melesat naik dalam survei terbaru yang dirilis SMRC. Pengamat menyebut ada tiga faktor yang menjadi pendorongnya. Apa saja itu?

Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), baru saja merilis hasil survei terkait Pilpres 2024.

Dalam survei tersebut, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali mengalami kenaikan setelah sempat terjun bebas akibat penolakannya terhadap Timnas Israel di Piala Dunia U-20.

“Ganjar Pranowo mendapatkan dukungan sebesar 16,5 persen, sangat dekat dengan perolehan suara Prabowo Subianto [posisi 2] yang mencapai 16,3 persen,” kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, dalam keterangan resminya Sabtu (15/4/2023) lalu, mengutip dari CNN Indonesia.

Adapun, nama Anies Baswedan masih bertahan di posisi tiga dengan dukungan sebesar 9,8 persen.

Sebagaimana Deni jelaskan, dukungan kepada Ganjar mengalami kenaikan sebesar 3,5 persen. Pada minggu pertama April, dukungan terhadap Ganjar tercatat hanya sebesar 13 persen, tapi naik menjadi 16,5 persen pada minggu kedua.

Sementara dukungan untuk Prabowo, lanjut Deni, justru mengalami pelemahan dari 18,3 persen menjadi 16,3 persen dalam periode yang sama.

“Sedangkan dukungan untuk Anies Baswedan cenderung stagnan, dengan perolehan suara yang bergerak dari 10,7 persen menjadi 9,8 persen,” ucap Deni.

Lebih lanjut, dalam format semi terbuka dengan daftar 30 nama dan kesempatan bagi responden untuk menyebutkan nama lain di luar daftar tersebut, dukungan terhadap Ganjar Pranowo justru semakin besar, yakni mencapai 24,3 persen.

Kemudian, untuk simulasi dengan enam nama, Ganjar tetap memimpin dengan perolehan suara sebesar 26,8 persen, kemudian ada Prabowo dengan 25,4 persen.

“Dalam keseluruhan, suara Ganjar yang sempat turun mulai kembali menguat. Dukungan publik pada Ganjar mulai pulih,” pungkasnya.

Lantas, apa yang bikin elektabilitas Ganjar kembali alami kenaikan?

#1 Pemilih sudah lupa dengan kesalahan Ganjar

Pengamat politik Adi Prayitno mengungkapkan, ada tiga faktor yang membuat nama Ganjar kembali melejit dalam survei terbaru SMRC.

Faktor pertama, menurut Adi, para pemilih itu cepat melupakan dan memaafkan Ganjar ihwal gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, yang sempat membuat elektabilitasnya merosot.

“Pemilih kita itu ‘kan memorinya pendek, cepat marah tetapi cepat pula memaafkan, cepat pula memilih orang yang sempat ia benci itu,” paparnya kepada Antara, Senin (17/4/2023).

“Banyak kasus, banyak kejadian di negara ini, partai, elite ataupun calon itu dibenci, dibully, tetapi sifatnya sesaat. Setelah itu publik lupa dan kembali dipilih,” sambung Adi.

#2 Mesra dengan Jokowi

Sementara faktor kedua adalah kemesraan yang Ganjar tampilkan dengan Presiden Jokowi, saat mereka seharian berada di Solo, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Kata Adi, kemesraan tersebut menjadi jawaban sekaligus menepis isu keretakan yang terjadi di antara kedua figur PDIP itu.

Alhasil, hal itu pun menjadi aspek penting yang membuat para pendukung Jokowi kembali melihat sosok Ganjar. Dan berbondong-bondong memilih Ganjar sebagai penerus Jokowi di 2024.

“Kemesraan Jokowi dan Ganjar tentu jadi variabel yang cukup penting, terutama bagi pendukung Jokowi melihat Ganjar sebagai sosok yang kembali mesra dengan Jokowi dan tidak ada persoalan apapun yang signifikan. Basis loyalis Jokowi itu kembali berbondong-bondong memilih Ganjar Pranowo,” jelas Adi.

#3 Bertanggungjawab hadapi protes

Kembalinya suara para pemilih Ganjar juga tak lepas dari faktor ketiga. Faktor itu adalah sikap tegas saat mengeluarkan pernyataan politik yang menolak Israel bermain di Piala Dunia U-20 dan membuat Indonesia batal menjadi tuan rumah.

Menurut Adi, keberanian Ganjar untuk bertanggungjawab dan menghadapi protes publik menjadi poin tambah tersendiri untuk Ganjar. Ini pula yang membuatnya kembali menerima simpati para pemilih.

“Artinya, keberanian menghadapi persoalan yang blunder, persoalan yang ia hadapi, adalah bagian dari nilai positif yang Ganjar miliki,” jelas Adi.

“Jadi sebenarnya kegaduhan, bully-bully itu tidak selamanya negatif. Kalau bisa jelaskan ke publik dengan baik, hadapi dengan baik, ya secara perlahan masyarakat akan simpati,” pungkasnya.

Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA 131 Warga Sleman yang Sudah Meninggal Masih Tercatat di Daftar Pemilih

Exit mobile version