Snack Video dan Kebahagiaan Bocil, eh Malah ‘Haram’ dan Kena Blok. Nggak Pengertian Banget

Snack Video dan Kebahagiaan Bocil, eh Malah ‘Haram’ dan Kena Blok. Nggak Pengertian Banget MOJOK.CO

Snack Video dan Kebahagiaan Bocil, eh Malah ‘Haram’ dan Kena Blok. Nggak Pengertian Banget MOJOK.CO

MOJOK.COSelain menjadi penghuni tetap iklan di YouTube, Snack Video juga cocok untuk penonton bayaran di masa pandemi seperti ini.

Kamu pasti pernah secara nggak sengaja nonton iklan Snack Video di YouTube. Iklan Snack Video selalu sukses bikin kaget saat sedang asyik menonton YouTube.

Ketika secara nggak sengaja nonton Snack Video saya malah kepikiran mirip TikTok. Nggak cuma fiturnya yang mirip, ternyata Snack Video juga berasal dari negara yang sama dengan TikTok, yaitu Cina.

Saya sendiri baru tahu kalau aplikasi ini bisa menghasilkan pundi-pundi uang dari salah seorang tetangga saya yang masih SMP saat menikmati santap siang setelah salat Jumat. Masjid di dekat tempat tinggal saya memang menyediakan snack (tanpa video) hingga nasi kotak untuk para jamaah.

Selepas salat Jumat saya dan teman-teman memang selalu menyempatkan diri untuk bersantai dan ngobrol barang sejenak. Nah, di momen itulah saya melihat bocah SMP itu sedang asyik menonton video-video di Snack Video.

“Rasa-rasanya, video-video yang ditonton bocil SMP itu seperti aplikasi yang sering nongol di iklan YouTube,” gumam saya dalam hati. Untuk menghilangkan rasa penasaran itu, saya langsung bertanya kepadanya.

“Genta, lu lagi nonton Snack Video, ya?”

“Iya, Mas. Kok lu tahu?”

Huft, perilaku bocil di sekitar rumah saya memang jauh dari kata sopan.

“Gimana gua gak tahu, setiap kali gua nonton YouTube iklannya pasti itu,” jawab saya dengan nada bercanda.

“Nonton Snack Video, Mas. Bisa dapat duit, loh,” ujar genta sambil mengunyah paha ayam goreng.

“Dapat duit?”

“Iya, Mas.”

Setelah itu Genta menjelaskan panjang lebar kepada saya dan teman-teman yang penasaran. Ya, kami yang sudah berkepala dua diajarkan bagaimana caranya mendapatkan uang sama bocil SMP.

Merasa kurang puas dan kurang percaya dengan penjelasan Genta, saya dan teman-teman mencari informasi yang lebih dalam. Mayan kan dapat duit.

Setelah melakukan penelusuran kami akhirnya berkesimpulan bahwa apa yang disampaikan Genta itu benar adanya. Kita memang bisa mendapatkan uang dari aplikasi ini setelah melakukan beberapa misi.

Mulai dari login, memberi likes, mengundang orang untuk bergabung ke, atau sekadar menonton video yang sudah tersedia. Setelah melakukan misi-misi tersebut, kita mendapat imbalan beberapa koin yang bisa dikonversikan menjadi rupiah melalui OVO dan GoPay dengan kurs 50 koin senilai Rp1. 

“Ternyata yang tadi lu kasih tahu ke gua benaran, Ta,” ucap saya.

“Benarkan kata gua. Nggak percaya sih lu, Mas,” sahut Genta dengan bangga.

“Iya, iya, kali ini gua percaya sama lu,” pungkas saya. 

Genta sediri mengaku pernah mendapatkan Rp100 ribu dalam satu hari dari Snack Video. Entah berapa banyak video yang sudah dia tonton dan kasih likes. Saya jadi nggak heran kalau Snack Video sudah diunduh lebih dari 100 juta kali di Google Play.

Solusi untuk penonton bayaran yang kehilangan pekerjaan

Di masa yang serba tidak menentu seperti ini, banyak orang kehilangan pekerjaan, tak terkecuali penonton bayaran. Acara televisi memang tetap berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan. Namun, ada satu hal yang hilang dari program televisi, yakni penonton bayaran.

Jika menjadi penonton bayaran adalah passion kalian, Snack Video ini bisa menjadi jawaban atas kegelisahan kalian. Seperti yang kita tahu, cara mendapatkan uang dari Snack Video mirip dengan cara kerja penonton bayaran. Menonton sesuatu dan dapat uang. Bedanya hanya yang satu offline (penonton bayaran) dan yang satunya online (Snack Video).

Saya curiga Snack Video dihadirkan untuk kelangsungan hidup sekaligus jaminan kesejahteraan di hari tua bagi penonton bayaran. Kelak, di hari tua, mereka tetap bisa menekuni profesi yang sudah mereka geluti sedari muda.

Kehidupan memang tak melulu tentang hal-hal baik, ada juga hal-hal buruk. Bahkan tak jarang keduanya datang bersamaan. Ketika penonton bayaran melihat secercah harapan untuk masa depan, di saat bersamaan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Satgas Waspada Investasi (SWI) menyatakan Snack Video adalah aplikasi ilegal.

Snack Video terindikasi melakukan skema permainan uang (money game) karena tidak ada barang atau jasa yang dijual melalui aplikasi tersebut. Oleh karena itu, Snack Video disebut ilegal.

Tak hanya ilegal, aplikasi ini juga dinyatakan haram karena mengandung unsur penipuan di dalamnya. Hal itu dikemukakan oleh Muhammad Syamsudin melalui tulisannya di situs NU Online yang berjudul “Snack Video, Haram karena Ada Unsur Penipuan”.

Ada dua Kesimpulan Hukum dari tulisan tersebut. Pertama, mengunduh dan menginstal aplikasi Snack Video, serta mengikuti misi-misi yang ada di dalamnya adalah haram secara syara’, disebabkan ada unsur pengelabuan (tadlis) dan penipuan (taghrir). Kedua, pemerintah diimbau melakukan tindakan pencegahan sedini mungkin atas nama saddu al-dzari’ah, yaitu mencegah potensi negatif yang ditimbulkan oleh aplikasi pembodohan masyarakat.

Sungguh disayangkan. Ketika artikel ini tayang, situs snackvideo dot com masih belum bisa diakses. Yang muncul masih “internet positif”. Yah, kalau memang sudah keputusannya begitu, saya cuma bisa ikut prihatin. Takut, Pak, kalau mau protes. Nanti dikira… hehehe….

Yah, terlepas dari ilegal atau tidak dan halal atau haram, Snack Video sempat menyalakan kobaran semangat para penonton bayaran yang sempat padam. Kenapa saya perhatian banget sama penonton bayaran?

Karena saya fans Dahsyat garis keras. Tahukah kamu, tanpa lalalayeyeye, acara semacam Dahsyat nggak bakal hidup. Gregetnya kurang norak. Ratingnya pasti ambruk. Semoga penonton bayaran tetap lestari dan pandemi segera pergi.

BACA JUGA Melepas Semua Beban Hidup di Hadapan Aplikasi Nothing dan ulasan dunia IT lainnya di rubrik KONTER.

Exit mobile version