MOJOK.CO – Ciri orang pintar adalah menaruh uangnya di Poco F6, Android terbaik saat ini dan memilih nggak memaksa diri beli iPhone yang overrated itu.
Buat saya, Poco F5 adalah hape Android terbaik untuk 2023. Dari kelas harga dan kualitasnya, hape tersebut adalah yang memberikan value terbaik buat penggunanya. Karena itulah, ketika Poco F6 akan launching pada 23 Mei 2024, saya berani jamin, orang yang paham teknologi bakal memilih hape ini ketimbang membeli iPhone.
Tentu saja iPhone terbaru agak sulit dibandingkan langsung dengan Poco. Mengingat, secara harga, Poco F6 nanti harganya pun paling hanya ¼ dari iPhone 15 Pro. Pastinya iPhone 15 Pro bakal menang telak dari segala sisi teknis. Namun, untuk kebutuhan sehari-hari, iPhone 15 Pro memang terlalu overkill dan boros secara keuangan buat digunakan user casual seperti kalian yang baca tulisan ini.
Coba bayangkan ini. Kamu mengeluarkan uang sekitar Rp20 juta untuk sebuah hape. Padahal, sehari-hari, kamu menggunakan hape itu hanya untuk WhatsApp dan main medsos. Itu keputusan yang sangat bodoh. Kecuali kamu adalah seorang “sultan” atau konten kreator yang menghasilkan uang dengan iPhone. Makanya, akan lebih bijak dan cerdas jika kamu pilih hape Android seperti Poco F6.
Poco F6 lebih worth ketimbang maksain beli iPhone yang kemahalan itu
Berdasar leaks yang beredar, chipset Snapdragon 8s Gen 3 akan memperkuat Poco F6. Ini adalah sebuah chipset baru dari Qualcomm yang dirancang dengan proses fabrikasi 4nm. Meski power-nya di bawah Snapdragon 8 Gen 3, tapi untuk main game berat, tentu bakal berjalan aman karena skor AnTuTu-nya mencapai angka 1,5 juta.
Untuk urusan foto dan lainnya, karena masih leaks ya, jadi belum terlalu bisa dibayangkan. Namun, jika mengacu pada Poco F5 yang rilis tahun lalu dan Poco X6 Pro yang rilis di awal tahun, harusnya secara umum kualitasnya tidak akan mengecewakan. Apalagi, dengan harga yang kurang lebih masih di angka Rp5 jutaan, hape ini sepertinya bakal menjadi penantang menjadi Android terbaik untuk 2024.
Mungkin, secara kualitas, ia akan kalah dengan iPhone 15 Pro. Tapi, secara price to perform, ya masih menang Poco F6. Ia lebih terjangkau, lebih worth untuk kamu beli juga. Karenanya, ketika membandingkannya dengan iPhone yang paling baru saja sudah “menang”, masa ya Poco F6 ini perlu dibandingkan dengan iPhone jadul? Ya ampun.
Android membebaskan kamu dari segala penderitaan pakai hape Apple
Buat yang masih ngotot mengatakan iPhone jadul lebih baik dari Android, apa kalian melupakan segala penderitaan yang kalian hadapi sehari-hari? Entah baterai cepat habis, hape cepat panas, atau malah sesekali lag.
Sekalipun itu iPhone, tapi iPhone XR yang kalian puja-puji itu usianya sudah hampir 6 tahun, usia anak menjelang masuk SD. Sekalipun masih dapat update iOS, tapi performanya sudah diturunkan agar hapenya nggak terlalu panas sehingga bisa memicu ledakan.
Sekali lagi, untuk user casual, beli saja hape sesuai budget dan cari yang worth to buy. Bukannya saya melarang orang lain menggunakan iPhone, tetapi kalau nggak worth ya mending nggak usah dibeli. Ponsel itu memang teman sehari-hari, tapi kalau aktivitasnya cuma balas pesan, teleponan, dan scroll TikTok saja, nggak perlu menggunakan hape yang semahal itu.
Lalu, daripada membuat hidup kalian susah dengan segala kerepotan iPhone jadul, ya mending beli Android saja kayak Poco F6. Toh kini secara pengalaman penggunaan Android telah memberikan peningkatan yang signifikan.
Misal, refresh rate yang diberikan Android harga Rp2 jutaan saja sudah (setidaknya) 90Hz, apalagi yang lebih mahal. Sementara, iPhone 15 biasa saja sampai sekarang refresh rate layarnya masih di angka 60Hz. Ya Allah, itu antara pelit apa bagaimana ya si Apple itu.
Dari segi pemakaian sehari-hari, lewat baterai yang besar, chipset yang hemat daya, layar Amoled, serta colokan sejuta umat USB Type C, Android bakal lebih nyaman. Kadang saya ketemu teman pengguna iPhone jadul yang lupa bawa charger. Akhirnya ya kehabisan baterai karena susah cari teman lain yang menggunakan charger Lightning Port.
Mending beli laptop atau PC kalau tujuannya untuk produktif
Lagipula, sekeras apapun ponselmu dipakai bekerja, tentu tidak akan bisa digunakan selayaknya desktop PC atau laptop. iPhone 15 Pro sekalipun bakal susah mengimbangi nyamannya menggunakan laptop ketika mengedit video atau sekadar ngurus laporan di Excel. Karenanya, kebanyakan orang yang paham teknologi lebih memilih menginvestasikan uangnya di laptop ketimbang hape.
Boleh menggunakan hape yang standar-standar saja kayak Poco F6, tapi laptop ya harus powerful. Soalnya laptop ini lebih banyak digunakan untuk bekerja dan menghasilkan uang ketimbang hape. Apalagi, segala urusan hiburan juga telah bisa dilakukan di ponsel. Jadi laptop ya kebagian yang serius saja.
Jangan jadi orang bodoh
Saya kenal dua orang webmaster Mojok yang menggunakan falsafah ini. Pertama adalah Aditya Rizky, yang laptopnya selalu Macbook. Tapi, hapenya ya dari Xiaomi ke Xiaomi. Kedua, si Ibil S Widodo yang hapenya masih Samsung Galaxy A52s, sementara laptopnya Macbook Air M2 dengan warna hitam mengilap itu.
Meski Mas Adit masih sering ganti hape, tapi ya pilihannya tetap Xiaomi saja. Sementara si Ibil, hapenya nggak bakal diganti kalau masih berfungsi dengan baik untuk sekadar WhatsApp dan nonton Preman Pensiun di Youtube.
Saya kadang menyangka jika mereka yang maksain beli iPhone jadul itu di kepalanya berpikir kalau Android nggak ada perkembangannya sama sekali dalam 10 tahun apa ya? Padahal ya sekarang banyak hal yang ditiru iPhone dari Android, lho. Jadi, membandingkan Android yang sekarang dengan Android 10 tahun lalu adalah sebuah kesalahan,
Kamu bisa mengganti Poco F6 dengan Android apa saja yang menurutmu layak. Toh kini banyak hape mid range yang kualitasnya bagus. Entah dari Samsung, Xiaomi, atau bahkan Iqoo dan Infinix yang belakangan muncul. Namun, membeli iPhone terbaru untuk sekadar “yang penting Apple” plus menganggap Android jelek adalah sebuah kebodohan.
Penulis: Aditia Purnomo
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA iPhone Memang Overrated dan Penggunanya Bakal Menyesal dan analisis menarik lainnya di rubrik KONTER.