Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Konter

Nokia 5310 XpressMusic Berisi Lagu-lagu Bajakan Warnet Paling Populer dan Keyboard Sekeras Papan Parutan Kelapa

Haryo Tri Aji oleh Haryo Tri Aji
6 November 2020
0
A A
Nokia 5310 XpressMusic Berisi Lagu-lagu Bajakan Warnet Paling Populer dan Keyboard Sekeras Papan Parutan Kelapa MOJOK.CO

Nokia 5310 XpressMusic Berisi Lagu-lagu Bajakan Warnet Paling Populer dan Keyboard Sekeras Papan Parutan Kelapa MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Menurut saya, Nokia 5310 XpressMusic cuma punya satu kekurangan, yaitu keyboard yang keras kayak papan parutan kelapa.

Saya masuk kuliah tahun 1999 dan lulus 2005. Sepanjang enam tahun saya kuliah, salah satu benda yang selalu ada di dalam tas adalah walkman. Sebelum iPod merajai, walkman adalah alat mendengarkan musik paling oke. Bisa dibawa ke mana-mana, baterainya murah, dan masih pakai kaset pita. Ada rasa bangga karena beli produk asli, yaitu kaset pita.

Bahkan sampai saya sudah bekerja sebagai guru, walkman masih setia di dalam tas. Dua kaset yang selalu saya bawa adalah Pearl Jam yang album Yield dan Radiohead yang OK Computer. Iya, iya, saya tua.

Namun, semuanya berubah ketika Nokia merilis sebuah hape untuk menandingi terobosan Sony. Waktu itu, Sony mengeluarkan Sony Ericsson seri Walkman, hape urusan musik yang keren betul pada zamannya. Nokia menjawab kreasi Sony dengan Nokia 5310 XpressMusic, hape batangan khas Nokia yang terlihat sangat elegan.

Waktu pertama rilis, kalau saya tidak salah ingat, warnanya hitam dan merah. Di sisi kiri ada tombol khusus pengaturan musik. Ada fast forward, stop/play, dan back atau rewind. Fitur ini namanya dedicated music keys. Jadi kita nggak perlu buka hape kalau mau ganti lagu. Tinggal pencet tombol di sisi hape, mirip seperti memegang walkman tipis.

Nokia 5310 XpressMusic ini punya memori internal sebesar 30MB. Waktu itu, ukuran 30MB udah lumayan untuk menampung beberapa lagu bajakan. Enaknya lagi, Nokia menyertakan memori eksternal atau MicroSD sebesar 2GB. Ini udah mantep banget. Kamu bisa jadi semacam tengkulak lagu-lagu bajakan di warnet.

Yup, betul, karena Nokia 5310 XpressMusic ini, saya mulai jarang membeli kaset pita. Apalagi saat itu, toko-toko musik yang menjual kaset pita sudah mulai “menderita”.

Beberapa sudah gulung tikar karena orang sudah mulai bisa download banyak lagu. Bahkan, makin ke sini, orang nggak perlu download lagi, tapi tinggal pergi ke warnet. Tinggal minta tolong ke penjaganya untuk mengisi lagu ke perangkat yang kita bawa.

Sekitar 2005 sampai 2007 juga mulai marak piranti penyimpanan data bernama flashdisk. Saat itu, yang kapasitasnya 512MB, harganya sekitar Rp250 sampai Rp300 ribu.

Untuk kapasitas 1GB, harganya ada yang mencapai Rp900 ribu. Saking mahalnya, flashdisk jadi semacam benda berharga. Yes, dikalungkan di leher macam kalung emas. Orang-orang merasa sudah paling kaya kalau di lehernya melingkar flashdisk dengan merek SandDisk atau Kingston berkapasitas 512MB. Hahaha… goblok betul. Good old times….

Nah, karena nggak punya flashdisk serasa kalung emas, Nokia 5310 XpressMusic menjadi wadah penyimpanan lagu. Cocok banget sama tujuannya sebagai hape musik dan warnet adalah jujugan yang menyenangkan.

Lagu-lagu bajakan dari warnet mulai mengalir masuk ke Nokia 5310 XpressMusic. Kamu, angkatan lawas, tentu tahu lagu-lagu populer warnet periode 2005 sampai 2010.

Dimulai dari Dear God, lagu ballad dari Avenged Sevenfold. Kalau lagi main di warnet sendiri, lagu ini pasti ada di playlist Winamp warnet. Bahkan saya pernah “dipaksa” mendengarkan lagu ini tiga kali berurutan sama operator warnet di depan kampus Sanata Dharma Yogyakarta. Kayaknya operator warnet di sini cinta mati sama suaranya Matt Shadow.

Setelah Dear God, biasanya ada lagu-lagunya Jamrud. Banyak lagu Jamrud yang everlasting dan jadi playlist populer warnet kala itu. Mulai dari Ningrat, Putri, Pelangi di Matamu, Asal British, Surti Tejo, lagu wajib boomer ketika ulang tahun: Selamat Ulang Tahun, dan Waktuku Mandi.

Setelah Dear God dan lagu-lagu Jamrud, Nokia 5310 XpressMusic saya diisi lagu-lagu yang tidak terlalu saya sukai, tapi dipaksa sama OP warnet untuk “harus ada”. Mulai dari Hapus Aku dari Nidji, Ular Berbisa dari Hello (sumpah ini lagu aneh betul tapi sialan, nempel di otak), Bunga dari Bondan Prakoso & Fade 2 Black, dan yang paling fenomenal: Tokyo Drift dari Teriyaki Boyz. Edan!

Untungnya, MicroSD Nokia 5310 XpressMusic lumayan besar untuk ukuran waktu itu. Jadi, saya bisa menambahkan beberapa lagu dari Pearl Jam, Radiohead, The Beatles, dan Queen. Dan jadilah, sebuah hape yang bikin walkman makin tidak lagu. Yah, sangat disayangkan, tetapi perkembangan zaman pasti memakan korban.

Sebetulnya, kalau sebatas untuk mendengarkan musik, Nokia 5310 XpressMusic sudah lumayan. Namun, kan tidak mungkin punya hape kalau tidak untuk berkomunikasi. Nah, salah satu masalah dari hape batangan ini ada pada keyboard-nya.

Saya tidak tahu apakah masalah ini cuma mampir ke saya atau terjadi ke banyak orang. Jadi, keyboard Nokia 5310 XpressMusic mulai sering hang di tahun kedua pemakaian. Karena hang, terkadang saya refleks menekan tombol lebih keras. Buat jaga-jaga saja siapa tahu saya kurang kuat menekan tombol di keyboard.

Alhasil, keyboard hapi ini jadi terasa keras betul, mirip papan parutan kelapa. Lama-kelamaan bikin sakit jempol juga. Apalagi waktu itu cuma SMS yang bisa diandalkan untuk berkomunikasi. Menelepon? Jangan bercanda. Irit pulsa, dong. Hehehe….

Yah, sebagai pengguna Nokia 5310 XpressMusic untuk waktu yang singkat, saya rasa kekurangan hape ini cuma ada di keyboard saja. Selebihnya, Nokia memang “menepati janji” ketika meluncurkan hape musik. Sudah kayak Gunung Merapi saja yang “tak pernah ingkar janji”.

BACA JUGA Nokia 5.3 dan Nokia 5310: Nokia Memang Paling Jago Bikin Hape Nostalgia dan nostalgia hape lawas lainnya di rubrik KONTER.

Terakhir diperbarui pada 6 November 2020 oleh

Tags: lagu populer 2000anlagu warnetNokiaNokia 5310Nokia 5310 XpressMusicwarnet
Iklan
Haryo Tri Aji

Haryo Tri Aji

Liverpudlian, guru Bahasa Inggris di sebuah sekolah swasta di Yogyakarta. Punya cita-cita jadi kepala sekolah. Sekarang Kepala Yayasan dulu.

Artikel Terkait

BlackBerry Mati Meninggalkan Rasa yang Biasa Saja MOJOK.CO
Pojokan

BlackBerry Mati, tapi Nggak Ada yang Sedih

5 Januari 2022
ilustrasi Lagu Warnet Penyebab Orang Jadi Badut Cinta sampai Sekarang mojok.co
Pojokan

Lagu Warnet Penyebab Orang Jadi Badut Cinta sampai Sekarang

11 November 2021
Nokia N-Gage, Gaming Phones Terbaik pada Zamannya tapi Saya Cuma Bisa Main Biliar di Hape Konyol Ini MOJOK.CO
Pojokan

Katalog HP di Tabloid Pulsa sempat Jadi Patokan Imajinasi untuk Umat Kere Indonesia

19 September 2021
Pornhub Mengiringi Kejayaan dan Keruntuhan Warnet Bokep di Yogyakarta MOJOK.CO
Pojokan

Pornhub Mengiringi Kejayaan dan Keruntuhan Warnet Bokep di Yogyakarta

7 September 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Festival Dolanan di Borobudur: Komitman Pemprov Jateng libatkan anak dalam pembangunan MOJOK.CO

Komitmen Pemorov Jateng: Suara Anak-anak Jadi Pertimbangan Kebijakan untuk Pembangunan Ramah Anak

13 Juli 2025
Anggota PSHT Iri dengan Perguruan Tapak Suci yang Dianakemaskan Muhammadiyah karena Merasa Dikucilkan di UMM. MOJOK.CO

PSHT Tetap di Hati meski Belajar di Lingkungan Muhammadiyah yang Punya Tapak Suci

16 Juli 2025
KKN Belum Mulai, Kena Tipu Polisi Gadungan Duit Melayang MOJOK.CO

Ditipu Polisi Gadungan Jelang KKN, Dijadikan Tersangka Pencucian Uang dan Ikut “Sidang PPATK” via Aplikasi Zoom

12 Juli 2025
ponpes al fatah.MOJOK.CO

Hak Prerogatif Tuhan di Ponpes Waria Al Fatah

14 Juli 2025
Nikmatnya Jadi Tukang Parkir di Jogja, Dapat Cuan Besar (Pixabay)

Iseng Jadi Tukang Parkir di Jogja Saat Pertandingan PSIM Jogja, Kerja Enteng Cuma Beberapa Jam Dapat Cuan lebih dari UMR Buat Jajan dan Beli Rokok Enak

14 Juli 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.