Menjajal Aplikasi Investasi Indodax, Bibit, Pluang, dan Ajaib

Ketika banyak tempat judi ditutup, para penjudi mengalihkan uangnya untuk “pacuan kuda” versi digital di aplikasi investasi.

Menjajal Aplikasi Investasi Indodax, Bibit, Pluang, dan Ajaib MOJOK.CO

Ilustrasi aplikasi investasi. (Mojok.co/Ega Fansuri)

MOJOK.COSaya sudah mencoba empat aplikasi investasi. Yah, belum bisa bikin kaya, tapi setidaknya, jadi bisa nulis ulasannya buat Mojok.

Ternyata, pesugihan babi ngepet masih ada. Kalau dulu, yang dipantengi adalah lilin, kini berwujud candlestick chart alias grafik trading di aplikasi investasi. Namun, gerak-gerik kedua lilin itu sama-sama menentukan hidup seseorang.

Sebab, tak jarang, ditemukan investor pemula yang memakai uang dapur untuk trading. Bahkan ada yang sampai berutang di pinjol untuk modal beli uang kripto yang berisiko tinggi. Alhasil, ketika harga aset digital anjlok, hidup jadi tidak menyenangkan lagi karena harus cut loss. Denny Caknan pun cuma bisa bilang, “Loss dol.”

Tren investasi di pasar kripto marak di masa pandemi. Ketika banyak tempat judi ditutup, para penjudi mengalihkan uangnya untuk “pacuan kuda” versi digital di aplikasi investasi, di mana Doge dan Shiba Inu balapan lari di lintasan virtual yang disponsori Elon Musk.

Sebelumnya, warganet Indonesia sempat terpikat oleh Binomo yang dipromosikan oleh para Youtubers yang mendadak jadi finfluencer (financial influencer). Sebelum masuk ke konten utama, biasanya mereka beriklan dengan mencontohkan main Binomo pakai saldo demo.

Seolah menutup mata bahwa binary option seperti Binomo bukan investasi, melainkan main tebak-tebak buah manggis pakai modal uang. Ketika salah menebak, uang otomatis hangus. Beda dengan investasi yang masih ada bentuk asetnya (digital sekalipun).

Melihat di TikTok, ada finfluencer pamer kekayaan yang didapat dari referral code Binomo. Saya sendiri sempat tergiur untuk berinvestasi. Melupakan pelajaran dasar manajemen keuangan yang menyebutkan bahwa investasi adalah urutan terakhir setelah kebutuhan hidup terpenuhi, dana darurat, asuransi, dan utang lunas.

Oleh sebab itu, dalam rangka cari cuan, saya menjajal beberapa aplikasi investasi berikut.

Aplikasi investasi #1 Indodax

Waktu itu, saya punya pekerjaan sampingan menulis artikel di sebuah web. Salah satu topik yang dibahas adalah bitcoin dan uang kripto lainnya. Demi memahami materi, saya menggunakan honor menulis untuk terjun langsung ke dunia digital dengan berinvestasi di bitcoin.co.id.

Alhamdulillah, dalam waktu satu hari berselanjar aplikasi investasi, saya dapat profit 100 ribu. Ketagihan, saya langsung mencairkan deposito modal nikah saya untuk membeli bermacam koin kripto. Dari koin terkenal seperti Bitcoin sampai koin yang namanya mirip dengan perumahan tempat tinggal saya, GSC. Sungguh, ini keputusan investasi yang gegabah.

Setelah membelanjakan semua uang tabungan, saya bersandar santai dan melihat uang digital bekerja. Belum sehari, hasilnya mulai terlihat. Harga koin-koin yang saya beli langsung turun dan nggak menunjukkan tanda-tanda kenaikan. Alhamdulillah, bangkrut. Akibatnya, tanggal pernikahan saya mundur tiga tahun.

Dari titik nadir itu, saya menjual rugi bitcoin. Ternyata, tiga tahun kemudian, harga bitcoin mengamuk. Kenaikannya nyaris 300%. Oh, andai waktu itu saya tidak buru-buru menjual semua bitcoin.

Setelah Bitcoin.co.id berganti menjadi aplikasi investasi bernama Indodax, saya kembali bermain kripto dengan modal kecil-kecilan. Sambil memantau linimasa Twitter, saya menjadikan opini publik sebagai pertimbangan sebelum trading. Kala itu, Shiba Inu sedang tren dan dibicarakan di mana-mana, saya pun berinvestasi dengan membeli memecoin tersebut.

Bum! Seiring ramainya perbincangan publik tentang Shiba Inu, nilai investasi saya merangkak naik menuju puncak. Kenaikannya sampai 250%. Koin micin memang sedap.

Namun, ketika MUI mengeluarkan fatwa haram untuk uang kripto, harga Shiba Inu pun turun. Saya buru-buru menyelamatkan diri dengan menjual koin micin tersebut.

Aplikasi investasi #2 Bibit

Profit yang didapat dari Indodax (setelah dikurangi biaya kliring pas penarikan), saya pindahkan ke reksa dana di Bibit. Bibit adalah aplikasi investasi reksa dana untuk pemula. Yang kemarin pakai gimik Raditya Dika minta maaf di billboard.

Sebelum memulai investasi, penggunanya akan diseleksi berdasarkan profil risiko. Apakah termasuk investor moderat atau agresif. Robo Advisor di Bibit ini mirip Topi Seleksi di Hogwarts. Itu artinya, kita masih bisa bernegosiasi untuk memilih ke kelompok yang mana. Dengan cara, mengganti jawaban untuk pertanyaan yang diajukan si Robo.

Berbeda dengan trading kripto yang mendebarkan karena naik-turun secara drastis, memandang pergerakan nilai investasi di aplikasi investasi Bibit terasa adem-ayem. Namanya juga masih “bibit”, perlu waktu panjang untuk tumbuh jadi pohon uang. Namun, lama-kelamaan jadi membosankan. Apalagi melihat nilai investasi yang berkurang sedikit-sedikit.

Di Bibit, kita cuma bisa investasi reksa dana. Kalau mau trading saham, ada aplikasi investasi sendiri yang masih dari perusahaan yang sama, yaitu Stockbit.

Aplikasi investasi #3 Pluang

Chelsea Islan mengajak semua orang untuk menyetorkan dananya dalam beragam investasi di Pluang. Mulai dari emas, reksa dana, sampai kripto. Variasi aset digital yang terpasang di etalase aplikasi investasi Pluang memang tidak sebanyak Indodax atau broker kripto lainnya. Namun, yang ditampilkan seperti sudah dikurasi dengan baik. Setidaknya ada Bitcoin, Ethereum, dan Binance.

Pluang memberikan cashback untuk pengguna yang baru top up. Jadi, kalau nanti nggak dapat profit dari investasi, setidaknya sudah dapat untung dari promo.

Keberagaman Pluang bisa menjadi rujukan untuk investor menghemat memori ponsel. Kamu jadi nggak perlu download aplikasi investasi lainnya kayak Indodax, Bibit, atau aplikasi investasi emas. Kebutuhan itu sudah di-cover Pluang. Namun, ada satu kekurangan Pluang, yaitu tidak ada trading saham.

Aplikasi investasi #4 Ajaib

Tidak hanya di video klip “Yang Terdalam” Noah, Iqbal Ramadhan gondrong juga tampil di loading screen aplikasi investasi Ajaib.

Bikin akun di Ajaib terbilang mudah. Nggak ribet kayak bikin rekening saham yang harus siapin banyak materai. Setelah pegang akun, pengguna bisa membeli reksa dana dan saham yang tercatat di bursa efek.

Seperti namanya, Ajaib memberikan keajaiban untuk pengguna baru, yaitu hadiah satu lot saham secara acak. Kalau kebetulan dapat satu lot saham Bank Jago yang nilai per lembarnya Rp17 ribuan, itu sama saja dikasih Rp1,7 juta secara cuma-cuma. Ajaib, bukan?

Setelah punya saham perusahaan tertentu, kamu bisa bikin konten TikTok nunjuk gedung perusahaannya dan bilang, “Kamu lihat gedung itu? Saya pemilik sahamnya.”

Ya, itulah hasil saya berinvestasi di berbagai aplikasi investasi. Belum bisa bikin saya kaya, sih. Tapi, setidaknya bisa bikin ulasannya buat Mojok.

BACA JUGA Mempertanyakan Hukum Kripto dalam Pusaran Fatwa MUI dan ulasan aplikasi investasi lainnya di rubrik KONTER.

Penulis: Haris Firmansyah

Editor: Yamadipati Seno

Exit mobile version