MOJOK.CO – Dianggap bermakna sama, sebenarnya apa, sih, bedanya nol dan kosong? Yang mana yang pantas digunakan untuk menyebut angka 0?
Bertahun-tahun lalu, sebuah perusahaan komunikasi meluncurkan iklan di televisi yang jingle-nya masih terngiang-ngiang di kepala hingga kini. Bunyinya seperti ini: “Kosong delapan kosong sembilan, delapan sembilan empat kaliiii,” sembari dihiasi dengan beberapa perempuan yang ber-skating-ria.
Masih ingat? Hmmm? *jebakan umur*
Selain nadanya yang memikat, iklan ini sebenarnya menjadi cermin masyarakat kita yang gemar mendiktekan nomor telepon satu persatu, persis seperti kalimat “kosong-delapan-kosong-sembilan”. Bukti lain, sinetron zaman dulu tentang pahlawan wanita berjudul Saras 008 juga mengaplikasikan hal yang sama.
Pasalnya, setiap kali berubah menjadi superhero, Saras selalu berteriak keras-keras, “Saras kosong-kosong-delapaaaaaan!”
Gimana? Yang ini juga ingat? *jebakan umur lagi*
Naaaah, pertanyaannya: benarkah angka 0 dilafalkan sebagai kosong, alih-alih nol? Kenapa Saras 008 tidak dipanggil dengan sebagai Saras Nol-Nol-Delapan? Yang mana yang benar?
Yang terpenting, apa sih bedanya nol dan kosong?
Menilik harta karun kita—KBBI alias Kamus Besar Bahasa Indonesia—kata kosong ternyata memiliki beberapa definisi, yaitu:
- tidak berisi;
- tidak berpenghuni;
- hampa, berongga;
- tidak mengandung arti;
- tidak bergairah;
- tidak ada yang menjabatnya, terluang;
- tidak ada sesuatu yang berharga (penting);
- tidak ada muatannya;
- tidak pandai, tidak cerdas; dan
- nol.
Lalu, bagaimana dengan kata nol? Menurut KBBI, nol memiliki makna sebagai berikut:
- bilangan yang dilambangkan dengan 0;
- kelas persiapan sebelum memasuki tingkat pertama dalam urutan kelas;
- tidak ada kenyataan, omong kosong; dan
- tidak ada hasil.
Dari kedua penjabaran definisi di atas, beda nol dan kosong pun jelas terlihat. Masing-masing kata mewakili maknanya sendiri-sendiri. Jika kosong cenderung digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan, kata nol bersifat bilangan.
Selain dari segi bahasa, ilmu Matematika pun memiliki definisi berbeda soal kedua kata ini. Kosong dalam Matematika merupakan himpunan tanpa anggota, yang maknanya kurang lebih sama dengan null atau nihil. Sementara itu, nol adalah angka yang berada di antara 1 dan -1. Posisi nol (angka 0) pun jelas terlihat dalam garis bilangan.
Berangkat dari argumen tersebut, bisa kita simpulkan bahwa iklan jadul “Kosong delapan kosong sembilan…” tadi adalah sebuah bentuk penggunaan istilah kosong yang kurang tepat. Sebagai angka, semestinya para wanita-wanita ber-skating dalam iklan menyanyi dengan lirik, “Nol delapan nol sembilan…,” begitu pula dengan Saras 008 saat akan berubah.
Wow wow wow. Ternyata selama ini kita telah teracuni kesalahan penyebutan angka 0 selama bertahun-tahun!!! :(((
Eh, tungggu sebentar—jika nol digunakan sebagai angka, apakah ketentuan ini juga berlaku dalam menyebut skor pertandingan?
Ternyata, meski dalam ragam bahasa formal angka 0 disebut sebagai nol, kita tetap bisa memakai istilah kosong untuk menyebut angka 0 dalam pertandingan. Jadi, skor 3-0 pun sah-sah saja kita sebut dengan “tiga-kosong”.
Yah, antara kosong dan nol memang berbeda. Soalnya, kalau dipikir-pikir, selama ini kita selalu bilang, “Hatiku kosong,” alih-alih, “Hatiku nol,” kan?