[MOJOK.CO] “Kalau Anda membaca postingan semua akun Facebook ini, Anda adalah orang yang sangat berwarna!”
Tidak benar buruknya literasi pengguna internet di Indonesia karena mereka kurang membaca. Pengguna internet Indonesia sebetulnya rajin membaca, tapi memang bacaan mereka umumnya bukan buku atau e-book, kebanyakan dari mereka lebih suka membaca informasi yang berseliweran di Internet dan postingan-postingan akun favorit mereka.
Mungkin dalam benak mereka, buat apa membaca buku utuh yang membutuhkan waktu berjam-jam atau berhari-hari, jika ada akun medsos favorit mereka yang menyarikan hikmah atau pengetahuan dari buku-buku tersebut dan mengunggahnya dalam bentuk postingan pendek bercampur opini yang hanya perlu waktu baca 5-10 menit!
Ini hanya opini saya yang bisa jadi salah, ya….
Lalu siapa saja akun-akun individu yang menjadi favorit warga Facebook Indonesia?
Abu Janda al-Boliwudi, akun ustad satir pendukung Jokowi dan Ahok ini postingannya hampir selalu berisi sindiran yang seringkali menyudutkan kelompok yang dianggap pro khilafah, kaum radikal, atau kelompok yang dianggap anti terhadap Pancasila.
Abu Janda tidak sendiri, Denny Siregar dan Eko Kuntadhi adalah dua akun dengan visi yang hampir sama. Dua akun tersebut tidak kalah populer soal rangkai merangkai narasi yang “mematikan” argumen “lawan”. Postingannya lugas terkadang kocak dan tidak jarang membuat ramai media sosial. Di sudut jauh ada akun Niluh Jelantik yang tulisannya serumpun dengan ketiga akun tersebut sesekali menimpali isu yang menunjukan dukungannya ke Jokowi atau Ahok.
Ada juga akun Erizeli Jely Bandaro atau Babo yang juga pendukung Jokowi! Pendapat-pendapat Babo soal ekonomi dan politik selalu ditunggu-tunggu oleh pembacanya. Babo dengan bekal pengalamanya sangat baik dalam membingkai berbagai isu ekonomi dan politik disertai hipotesa-hipotesa bahkan simpulan yang membuka wawasan pembacanya.
Di sisi sebelah kanan, ada akun Tara Palasara dan Nanik Sudaryati yang menurut saya menjadi lawan seimbang dari postingan dari akun-akun favorit pendukung Jokowi atau Ahok. Serangan-serangan opini akun Tara Palasara bahkan berkali-kali diarahkan langsung dan telak ke akun-akun individu pendukung Jokowi atau Ahok. Totalitas Tara juga tak diragukan lagi dalam mendukung Anies-Sandi sejak era pemilihan gubernur hingga Anies-Sandi terpilih. Wajar ribuan like sering didapat dari postingan-postingan Tara Palasara.
Lain dengan Tara, Nanik Sudaryati menulis dengan gayanya sendiri, sindiran terhadap pemerintah dengan sesekali melampirkan sumber-sumber berita adalah upaya untuk meng-counter sekaligus mengirim serangan balik ke lawan yang pro pemerintah atau pro Jokowi. Nanik Sudayati adalah idola para pembacanya. Kritik-kritiknya yang tajam patut diapresiasi sekaligus diperhitungkan!
Ada juga akun Azzam Mujahid Izzulhaq yang cukup keras dan “pedas” menulis berbagai isu yang dianggap menyerang kepentingan Islam. Tulisan-tulisannya menunjukan kepercayaan diri yang sangat tinggi. Ulasan-ulasannya sangat kritis dan berani terhadap berbagai isu tanpa khawatir perlawanan dari siapa pun.
Sementara itu, di sudut lain akun Felix Siauw mengunggah banyak opini dengan kalimat-kalimat yang lebih terstruktur dan merangkainya menjadi tulisan-tulisan sistematis tentang ajaran agama atau isu-isu aktual. Meski beberapa ulasan Felix Siauw dianggap sebagian orang kontroversial, tapi nyatanya tulisan Felix Siauw selalu saja banjir ribuan like dan share.
Hanny Kristianto adalah seorang mualaf yang sangat konsisten dalam memperjuangkan dakwah untuk membantu para mualaf di Indonesia sekaligus menapis isu-isu yang menyudutkan Islam. Tulisan-tulisan Hanny Kristianto sangat lugas dan berani dalam memperjuangkan jalan dakwahnya. Hanny Kristianto selalu mendapatkan dukungan penuh para pembacanya.
Di seberang lain, ada akun Nadirsyah Hosen. Postingannya selalu mengulas sebuah isu dengan lebih dalam dan ciamik. Banyak penggalan-penggalan pengetahuan berharga yang dibagikan para pembacanya. Mungkin bisa dikatakan sulit bagi akun lain untuk menandingi ulasan-ulasan mendalam Nadirsyah Hosen. Nadirsyah Hosen memiliki kemampuan memilih dan menempatkan ulasan berat dengan bahasa yang mudah dicerna pembacanya.
Di sebelah Nadirsyah Hosen, akun Sumanto Al Qurtuby cukup terkenal dalam mengulas berbagai isu dari berbagai sudut pandang agama maupun sosial. Sumanto Al Qurtuby memilih menggunakan gaya bahasanya sendiri yang “blak-balakan”, to the point, dan tidak kalah “kejam”-nya dalam menyindir kelompok “seberang”. Tulisan-tulisannya selalu renyah untuk dinikmati para “jamaahnya”.
Bagi penggemar isu timur tengah, akun Dina Sulaiman adalah akun yang cukup banyak pembacanya. Ulasan-ulasan Dina Sulaiman berisikan potongan referensi sejarah dan peradaban di Timur Tengah yang menjadi bidang keahliannya. Isu geopolitik dibahas dengan menyajikan beberapa data dan opini-opini logis bagi para pembacanya.
Nah, buat emak-emak yang lebih suka membaca postingan ringan namun berkualitas, mereka akan membaca tulisan-tulisan ajib dari akun Wulan Darmanto atau Hanny Dewanti. Kedua emak-emak ini sangat cerdas mengulas isu apa saja soal rumah tangga dan kehidupan sehari-hari dengan kemasan paragraf yang sangat baik. Wulan Darmanto mengulas bahasan ringan namun mengena tentang isu-isu rumah tangga seperti selingkuh, mantan, atau poligami. Sementara Hanny Dewanti menulis bahasan santai soal pelakor, nikah, atau urusan-urusan “remeh temeh” rumah tangga.
Oh iya, ada juga akun lain yang tidak kalah banyak penggemarnya, yaitu akun Iqbal Aji Daryono. Tulisan-tulisannya di Facebook sebetulnya tidak pernah panjang, tidak konsisten, dan terikat struktur penulisan, sesekali satir dan menohok, dan ulasan-ulasannya kadang “melantur” ke mana-mana, tapi justru di situlah kekuatan tulisannya yang jadi magnet untuk dibaca para pengikutnya sekaligus membuat pembacanya gemas untuk berkomentar. Ehem!
Tapi….
Ada satu akun yang setiap postingannya selalu saja dikomentari oleh para pecinta dan pembencinya. Apa pun postingannya selalu saja memiliki efek viral luar biasa di media sosial. Saya boleh katakan, tidak ada yang bisa menyaingi popularitas akun ini di Facebook!
Siapa lagi kalau bukan Jonru Ginting. Tidak peduli seberapa baik atau seberapa buruk ulasan postingannya, Jonru adalah ikon dan mungkin akan jadi legenda bagi para penggemarnya. They miss you, Mas Jonru! 🙂
Kalau Anda aktif membaca postingan semua akun populer yang saya sebutkan di atas, Anda adalah orang yang sangat berwarna!
N.B.: Maaf, tidak semua akun populer saya ulas di sini.