MOJOK.CO – Westlife kembali menggelar tur dunianya bertajuk Westlife bertajuk “The Wild Dreams Tour” di Indonesia. Setelah Surabaya dan Jakarta, kali ini Shane Filan, Nicky Byme, Mark Feehily dan Kian Egan tampil di Candi Prambanan, Minggu (02/10/2022) malam.
Berbeda dari konser-konser sebelumnya, Westlife terpaksa tampil seadanya dalam konser di Candi Prambanan tersebut. Ditonton ribuan penggemarnya, Shane dkk harus bernyanyi dalam kegelapan.
Sebabnya, hujan deras dari sore hingga malam hari yang turun di kawasan Candi Prambanan membuat lighting dan tata panggung mati. Begitu pula giant screen di kiri, tengah dan kanan panggung pun tak luput mati.
Konser hanya mendapatkan penerangan dari sisi depan. Empat personil band asal Dublin, Irlandia yang dibentuk 1999 tersebut pun akhirnya tak bisa menampilkan laser dan tata cahaya yang melengkapi penampilan mereka.
Belasan lagu dinyanyikan Westlife hanya di tengah panggung. Diantaranya “Up Town Girl”, “Fool Again”, If I Let You Go”, “Swear it Again”, “Flying Without Wings” dan serta lagu “Raise Me Up” yang dibantu flasglight dari gadget para penonton.
Shane mewakili teman-temannya meminta maaf kepada ribuan penonton karena tak bisa tampil maksimal dalam konser kali ini. Namun, mereka berharap memberikan yang terbaik.
“Big Screen is not working properly (layar lebar tak bekerja), lighting’s not working properly (lampu tidak bekerja dengan semestinya). We love Indonesia, we don’t want go home (kami cinta Indonesia, kami tidak akan pulang),” ungkapnya dalam Bahasa Inggris.
Salah seorang penonton, Ajeng (37) mengaku kecewa dengan konser kali ini. Dia sudah menunggu lama untuk menonton band idolanya tersebut, namun konser kali ini jauh dari ekspektasinya.
“Dulu waktu Westlife ke Indonesia belum sempat nonton, sekarang saat ada waktu malah ga sesuai ekspektasi, padahal sudah berharap banyak,” ungkapnya.
Promotor kembalikan uang penonton
Sementara Founder Rajawali Indonesia sebagai promotor konser Westlife, Anas Syahrul Alimi mengungkapkan permohonan maafnya. Dia tidak bisa berbuat banyak saat hujan terus mengguyur Candi Prambanan sehingga tata panggung tak bisa optimal.
“Sejumlah teknis panggung harus disesuaikan, karena hujan lebat yang mengguyur dari sore hingga malam hari. LED, lighting tidak difungsikan,” paparnya.
Anas menyebutkan, tidak difungsikannya LED dan lighting merupakan kesepakatan dari manajemen Westlife dengan tim dari Rajawali Indonesia. Mereka khawatir jika dipaksakan menyala, maka terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Ada kekhawatiran, jadi tetap safety first. Pihak Westlife juga safety first. Jadi yang paling aman setelah hujan cuma sound system,” jelasnya.
Karenanya sebagai bentuk tanggungjawab promotor, Rajawali Indonesia memberikan full refund 100 persen bagi semua penonton yang sudah hadir di Candi Prambanan.
“Terkait mekanisme dan proses refund, promotor akan menyampaikan melalui postingan sosial media @rajawaliindonesia di kemudian hari,” jelasnya.
D’Masiv dan Dave Moffat yang rencananya menjadi band pembuka Westlife pun batal tampil. D’Masiv yang rencananya tampil bersama Nania seharusnya membuka konser pukul 17.45 WIB.
“Karena cuaca kita gak bisa [tampil], jadwal sebenarnya jam 17.45 tapi sampai jam setengah 7 hujan gak berhenti. Kita band opening jadi kita harus menerima keputusan dari Westlife juga,” papar vokalis D’Masiv, Ryan.
Namun, Ryan dan anggota band lain tidak merasa kecewa meski batal tampil. Dia sudah dibayar oleh promotor meski tak jadi band pembuka.
“Ya itung-itung sekarang ini nonton Westlife gratis, dibayar lagi,” ujarnya.
Sementara saat D’Masiv batal jadi band pembuka, Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin justru naik ke panggung. Cak Imin mengajak penonton untuk mendoakan korban tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang.
“Marilah kita berdoa bersama untuk saudara-saudara kita yang alami musibah di Malang, yang Islam baca Alfatihah semoga diterima Yang Maha Kuasa dan keluarga diberikan ketabahan,” ungkapnya.
Sesaat setelah memimpin doa, rombongan Cak Imin meninggalkan panggung. Beberapa penonton mengaku heran dengan kehadiran Cak Imin di panggung.
“Apa hubungannya dpr dengan westlife,” ujar salah seorang penonton yang enggan disebutkan namanya.
Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono