Toko Wiwoho: Toko Tembakau dan Cerutu Legendaris di Jogja, Usianya Lebih dari Seabad

Toko Wiwoho: Toko Tembakau dan Cerutu Legendaris di Jogja, Usianya Lebih dari Seabad MOJOK.CO

Toko Wiwoho (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

MOJOK.COToko Wiwoho di dekat Tugu Jogja bukan sembarang toko. Warung tembakau ini terbilang legendaris dengan usianya yang lebih dari seabad.

Tugu Pal Putih menjadi destinasi wajib pelancong kala berkunjung ke Jogja. Terutama bagi mereka yang baru pertama kali menginjakkan kaki ke Kota Istimewa ini. Perihal sejarah dan filosofi monumen bersejarah tersebut telah banyak Mojok bahas. Kali ini, kami ingin mengajak kalian membahas toko tembakau legendaris yang terletak tak jauh dari sana.

Toko Wiwoho namanya. Lokasinya berada di Jalan Diponegoro No.4. Disebut legendaris karena usia toko ini telah mencapai satu abad lebih. Dari fasadnya, toko ini sama sekali tak terlihat mewah, namun sederhana dan sedikit vintage.

Di depan terdapat etalase kaca yang penuh dengan aneka rokok yang berjajar. Ada pula toples kaca berisi tembakau dari beragam varian yang tertata rapi. Begitu juga dengan peranti pelangkap kebutuhan lainnya. Sebut saja cengkeh, kemenyan, alat linting, kertas, hingga lem perekat lintingan.

Toko legendaris milik nenek pecinta tembakau

Toko Wiwoho merupakan usaha rintisan keluarga. Berdiri sejak tahun 1919 oleh perempuan bernama Tan Kwi Hua. Mulanya warung ini hanya toko kelontong biasa yang menjual berbagai kebutuhan pokok warga.

Seiring berjalannya waktu, Wiwoho, anaknya meneruskan toko tersebut. Sepeninggal orang tuanya, dia berinisiatif menjual tembakau susur. Dia mendapat ide tersebut dari istrinya, ME Setyowati yang berasal dari Parakan. Kehadiran tembakau susur dari Temanggung ternyata mendatangkan banyak pelanggan.

Kebanyakan dari mereka adalah simbah-simbah nginang dan bapak-bapak ngelinting. Dua macam tembakau yang disukai bapak-bapak saat itu ialah tembakau kedu dan tembakau trowono. Toko Wiwoho kemudian berkembang.

Awalnya pelanggan toko ini hanya teman-teman Wiwoho, kemudian mulai berdatangan konsumen baru. Keberadaan toko ini tersebar dengan metode getuk tular atau dari mulut ke mulut.

Terkenal dengan beberapa nama

Dahulu toko ini tak menempelkan plang nama. Di atas toko hanya tertulis “Toko Tembakau & Cerutu”. Tak pelak toko ini terkenal dengan banyak nama. Ada yang menyebutnya Toko Tembakau Tugu. Ada juga yang mengenali dengan Toko Pria Punya Selera lantaran di atas bangunan terpampang slogan rokok Gudang Garam tersebut.

Lalu, ada pula yang menyebut Toko Mbah Petruk lantaran di dalam toko ada wajah terpampang wayang tokoh punakawan tersebut. Atas dasar itulah Nicholas Verrel, cucu dari Setyowati membantu memperkuat branding Toko Tembakau Wiwoho. Ia lantas membuat logo hingga mengelola sosial media toko ini.

“Kami ingin menjaga sisi autentiknya. Ini kan sudah dari leluhur, jatuhnya jadi tanggung jawab anak cucunya. Apa yang dijual itu dipertahankan dan dikembangkan juga sesuai perkembangan zaman,” ucapnya kepada Reporter Mojok.

Sebagai penerus, ia merasa perlu menjaga dan mengembangkan apa yang sudah terwariskan secara turun-temurun dari nenek buyutnya. Saat ini, ia masih berkuliah di Universitas Amikom Yogyakarta.

Jadi destinasi wisata sejarah tersendiri

Lokasi Toko Wiwoho yang strategis membuat toko ini banyak kedatangan wisatawan. Mereka yang datang hendak membeli oleh-oleh untuk orang rumah. Ada pula yang datang hanya sekadar ingin tahu informasi mengenai tempat yang terbilang cukup bersejarah ini.

Sejumlah tour guide Jogja, menurut Nicho, kerap membawa pelancong berkunjung ke sini. Mereka yang perokok biasanya menyicip dan membeli tembakau. Sedangkan mereka yang tidak biasanya mendapatkan cerita sekaligus pengalaman melinting tembakau.

“Tour guide datang ke sini kebanyakan menjelaskan sejarah. Banyak orang ke sini cuma mau lihat dan merasakan experience-nya. Ya melihat proses bikin lintingan dan segala macam,” ujarnya.

Perihal penjualan, toko ini telah memiliki beragam pelanggan dari luar daerah. Sebagian bahkan membeli untuk menjualnya kembali secara eceran. Saat ini, setidaknya terdapat lebih dari 500 produk yang tersedia di sini. Mulai dari rokok, tembakau, cerutu, hingga berbagai aksesoris lintingan.

Saat ini, Toko Tembakau Wiwoho masih dijaga oleh Setyowati bersama anak, cucu, dan karyawan toko.

Penulis: Iradat Ungkai
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA 10 Rekomendasi Rokok Murah Enak di Bawah 20 Ribu
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Exit mobile version