Jembatan Cikubang, Jembatan Kereta Bersejarah yang Besinya Impor dari Eropa

jembatan cikubang mojok.co

Jembatan Cikubang (tropenmuseum.nl)

MOJOK.COKalian yang kerap menempuh perjalanan Jakarta-Bandung menggunakan kereta api mungkin tidak asing lagi dengan Jembatan Cikubang. Jembatan buatan perusahaan kereta api negara Staatssporwegen (SS) itu menjadi jembatan terpanjang di Pulau Jawa menawarkan pemandangan indah 

Melansir laman resmi Kereta Api Indonesia (KAI), pada 1904 Staatssporwegen memulai pembangunan jalur Purwakarta-Padalarang. Pembangunan ini menyusul jalur Karawang-Purwakarta yang sudah beroperasi pada 1902. Kondisi geografis jalur sepanjang 56 km itu melewati banyak lereng gunung. Oleh karena itu SS membangun beberapa jembatan penghubung, baik jembatan panjang maupun pendek. 

SS membangun delapan jembatan di jalur itu. Tiga jembatan di antaranya merupakan jembatan panjang yakni Cikubang, Cibisoro dan Cisomang.  Cikubang menjadi jembatan terpanjang yang masih beroperasi hingga saat ini. Sebenarnya ada jembatan yang lebih panjang di Pulau Jawa ini yakni jembatan Cikacepit. Namun jembatan yang berada di jalur Banjar-Pangandaran-Cijulang tersebut sudah tidak aktif. 

Besi dari Eropa

Jembatan yang terletak di Nyalindung, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat itu sempat mengalami kendala dalam pembangunan. Material besi yang datang dari Eropa menuju Pelabuhan Tanjung Priok mengalami keterlambatan selama delapan bulan. Beberapa besi juga datang melalui Pelabuhan Cilacap. 

Jembatan yang melintang di atas sungai Cikupang itu memiliki panjang 300 meter. Tingginya mencapai  80 meter dari dasar pondasinya ditopang dengan 11 pilar baja dengan berat rata-rata 122 ton dan panjang bervariasi antara 12-50 meter. 

Pada 2 Mei 1906 jembatan selesai dibangun dan mulai dibuka untuk umum. Pembukaan jembatan ini bersamaan dengan jalur kereta api jalur Purwakarta-Padalarang. Selain kereta-kereta pembawa penumpang. Jalur ini kerap dilewati oleh kereta untuk mengangkut hasil perkebunan seperti kina dan teh. 

Jembatan yang berada di bawah Daerah Operasi II Bandung ini sempat mengalami penguatan struktur jembatan pada 1950-an, pada saat itu Djawatan Kereta Api yang merupakan cikal bakal PT KAI memang tengah melakukan penguatan struktur jembatan di Jawa. Jembatan Cikubang kini memiliki kekuatan untuk muatan menjadi 8,75t/m dari sebelumnya 5,55 t/m. Penguatan itu dilakukan seiring lokomotif diesel mulai digunakan menggantikan lokomotif uap. 

Kalian bisa naik KA Ekonomi Lokal Cibatu (Kereta Api Si Mandra), KA Argo Parahyangan, atau KA Serayu kalau penasaran dengan jembatan tua ini. Jembatan Cikubang juga terlihat dari tol Cipularang antara Plered dan Padalarang.

Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Mengenal KA Banyubiru, Kereta Baru yang Terinspirasi Keindahan Alam Jawa Tengah

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Exit mobile version