MOJOK.CO – Untuk mengantisipasi jumlah pemudik yang membludak selama Lebaran 2023, Pemda DIY menyiapkan sejumlah skenario angkutan Lebaran. Sebab diperkirakan akan ada 5,8 juta lebih pemudik yang masuk ke Yogyakarta selama libur panjang lebaran mendatang.
Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan mengungkapkan skenario angkutan Lebaran 2023 masih dalam pembahasan. Namun, kebijakan tersebut mulai diterapkan pada H-7 sampai H+7 Idul Fitri 1444 H.
“Mulai dari H-7 sampai H+7 untuk rekayasa lalu lintasnya, itu sudah kami rapatkan kemarin. Ada latihan untuk kegiatan rekayasa lalulintas,” papar Suwondo usai bertemu Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (11/04/2023).
Skenario angkutan Lebaran dibutuhkan mengingat pada libur Lebaran 2023 kali ini tidak ada pembatasan mobilitas masyarakat seperti pada masa pandemi COVID-19. Apalagi jelang Lebaran 2023 ini Yogyakarta cukup kondusif.
Angka kekerasan selama tiga bulan terakhir mengalami penurunan hingga 36 persen dari Januari hingga Maret 2023. Penurunan ini dibandingkan Oktober hingga Desember 2022 saat angka kriminalitas turun 12,36 persen.
“[Penurunan angka kriminalitas] sebagai upaya peningkatan giat kamtibmas oleh aparat hukum dan masyarakat. Jadi tingkat keamanan di Jogja meningkat berdasarkan menurunnya angka kriminalitas sebanyak 36 persen,” jelasnya.
Rekayasa lalu lintas sambut pemudik
Sementara Sultan mengungkapkan skenario jalur angkutan mudik Lebaran yang disiapkan berupa jalur alternatif bagi pelintas di wilayah Yogyakarta. Dengan demikian para pemudik tidak melalui ruas jalan utama menuju Kota Yogyakarta.
“Akan banyak keluarga yang dari luar daerah datang ke Jogja untuk silaturahmi dan sebagainya. Saya punya harapan supaya kita warga Jogja itu menerima kehadiran mereka dengan baik. Dengan baik itu artinya juga mereka merasa aman dan nyaman,” ungkapnya.
Sultan menambahkan, Pemda memasang petunjuk arah setelah masuk wilayah DIY. Misalnya, di pintu masuk timur DIY, pemudik yang ingin menuju Magelang bisa langsung melalui ruas jalan Kalasan – Cangkringan. Kemudian masuk ruas jalan ringroad tanpa harus melewati tengah kota Yogyakarta.
Skenario tersebut untuk mengantisipasi penumpukan volume kendaraan di wilayah Kota Yogyakarta dan menyebabkan kerawanan kemacetan. Termasuk arus kendaraan yang menuju kawasan Malioboro seperti halnya tahun lalu.
“Mencegah untuk traffic tidak crowded. Seperti yang lalu bagaimana kalau hanya lewat ya tidak usah lewat Jalan Solo, tapi Prambanan sudah belok atau ringroad belok lewat selatan atau utara jadi tidak masuk kota gitu,” jelasnya.
Sultan menambahkan, pihaknya juga menyiapkan skenario di jalur wisata di Kulon Progo dan Gunungkidul, terutama sejumlah rekayasa lalu lintas selama momen libur Lebaran. Sebab berkaca pada kejadian sebelumnya, kemacetan panjang terjadu selama libur Lebaran di kawasan wisata.
Skenario pengaturan bus-bus yang masuk ke kawasan wisata mulai diatur pada hari ketiga Lebaran. Sebab para pemudik mulai mengunjungi kawasan wisata pasca-bersilaturahmi dengan keluarga.
“Seperti Gunungkidul dan Kulon Progo harapan saya traffic diatur betul karena jalannya relatif lebih sempit untuk bis. Ini yang perlu jalur masuk sama keluarnya tidak sama. Diatur lebih baik. Tapi pengalaman sudah sekian tahun mereka tahu apa yang harus dilakukan,” imbuhnya.
Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Kehabisan BBM di Jalan Saat Mudik, Jangan Khawatir, Pertamina Sediakan Armada Motorist dan tulisan menarik lainnya di kanal Kilas.