Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Kesehatan

Sibling Rivalry, Mengurai Konflik Antar Saudara Kembar

Kenia Intan oleh Kenia Intan
24 September 2022
A A
sibling rivalry mojok.co

Ilustrasi saudara dan keluarga (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kontroversi influencer Tasyi Athasyia dan Tasya Farasya kembali menyita perhatian. Konflik yang menyeruak ke publik ini bukan kali pertama. Netizen kemudian mempertanyakan lagi keharmonisan hubungan saudara kembar yang memiliki jutaan pengikut itu.

Dalam dunia psikologi, ketidakakuran dua bersaudara itu bisa dijelaskan dengan istilah sibling rivalry. Banyak orang mengira sibling rivalry hanya terjadi pada anak-anak, akan tetapi orang dewasa banyak juga yang mengalaminya. 

Sibling rivalry adalah persaingan antar saudara yang biasanya ditemui pada mereka dengan jarak usia yang tidak terpaut jauh. Mengutip tulisan ilmiah berjudul “Fenomena Anak kembar: Telaah Sibling Rivalry” yang ditulis oleh Yoga Waluyo dan Eny Purwandari, persaingan antar saudara biasa terjadi pada anak-anak dengan berjenis kelamin sama, khususnya perempuan dengan perempuan.

Kemunculan persaingan di dalam keluarga dimulai ketika ada perbedaan reaksi yang diberikan orang-orang di sekitar, termasuk ayah atau ibu, terhadap anak-anak. Reaksi itu menimbulkan anggapan orang tua yang lebih menyayangi salah satu anak. Kondisi ini mendorong anak berlomba mendapat afeksi atau cinta kasih orang tua. Sehingga bisa mempengaruhi hubungan antar saudara kandung secara negatif, seperti muncul berbagai pertentangan dengan saudara kandung.

Terjadi pada orang Dewasa

Tidak hanya terjadi pada anak-anak, sibling rivalry juga terjadi pada orang dewasa. Hal ini ditandai dengan kesulitan bergaul satu sama lain, saling terasing, dan kerap berdebat.

Di usia dewasa, bukan tidak mungkin orang tua lebih dekat atau lebih mendukung salah satu anaknya. Mengutip verywellmind, alasan ini menjadi paling banyak dilaporkan menjadi pemicu persaingan antar saudara kandung di usia dewasa.

Kedekatan orang tua dengan salah satu anak dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti kedekatan secara geografis, kepribadian yang mirip, sudut pandang yang sama, dan masih banyak lagi. Walau menyakitkan, adanya kecenderungan kedekatan orang tua ke salah satu anak adalah hal yang lumrah. 

Beberapa tips dari verywellmind agar sibling rivalry di usia dewasa tidak memperkeruh hubungan antar saudara maupun orang tua:

1. Tidak perlu diambil hati

Sebagai seseorang yang sudah dewasa akan lebih mudah menghindari sibling rivalry. Seseorang bisa memulainya dengan berusaha memahami bahwa orang tua bukannya lebih mencintai saudara yang lain dan bermaksud melukai yang lain. Mereka hanya lebih dekat, bahkan mereka bisa saja tidak menyadari kedekatan itu.

2. Mencari dukungan lain

Tidak ada salahnya mencari dukungan dari orang-orang lain di sekitar apabila tidak mendapatkannya dari orang tua atau keluarga. Orang lain mungkin lebih bisa memberikan kasih sayang, rasa menerima, dan lebih terbuka.

3. Jangan beri kesempatan persaingan antar sibling rivalry muncul

Jangan biarkan sibling rivalry berkembang. Ini bisa disikapi dengan lebih menerima hubungan dengan orang tua. Seseorang juga tidak perlu membandingkan hubungan yang terbentuk itu dengan hubungan orang tua dengan saudara-saudara lain. 

4. Menerima kenyataan

Perasaan akan lebih baik apabila bisa menerima kenyataan bahwa orang tua tidak mendukung. Seseorang bisa mengambil alternatif sikap dengan lebih menghargai hubungan yang pernah ataupun masih terjalin sejauh ini.

5. Fokus pada keluarga sendiri

Daripada memikirkan hubungan yang rumit antara saudara dan orang tua, akan lebih baik memfokuskan diri untuk memikirkan hal-hal lain, misalnya keluarga sendiri. Lebih baik fokus apa yang diperlukan ke keluarga dan diri sendiri.

6. Dapatkan dukungan tambahan, apabila diperlukan

Bukan tidak mungkin, sibling rivalry semasa kecil masih tersisa hingga seseorang dewasa hingga menimbulkan tekanan tersendiri.  Apabila merasakan tekanan yang signifikan dari situasi ini, disarankan untuk segera menghubungi profesional.

Iklan

Sumber: www.verywellmind.com, Jurnal Ilmiah Psikologi Indigenous
Penulis: Kenia Intan

BACA JUGA 6 Cara Mencegah Toxic Relationship Dalam Keluarga

Terakhir diperbarui pada 21 November 2025 oleh

Tags: keluargasaudarasaudara kembarsibling rivalry
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

Tupperware.MOJOK.CO
Ragam

Krisis Tupperware Membuat Emak-emak Khawatir, Stok Botol Baru Masih Banyak di Gudang

10 Januari 2024
Rasanya Jadi Anak Perempuan Bungsu di Keluarga Jawa, Muslim Taat, dan Sedikit Patriarki MOJOK.CO
Kilas

Rasanya Jadi Anak Perempuan Bungsu di Keluarga Jawa, Muslim Taat, dan Sedikit Patriarki

13 Oktober 2023
Nggak Pernah Ada yang Bilang Jadi Anak Perempuan Pertama, Piatu, dan di Rumah Saja Itu Seberat Ini MOJOK.CO
Kilas

Nggak Pernah Ada yang Bilang Jadi Anak Perempuan Pertama, Piatu, dan di Rumah Saja Itu Seberat Ini

7 Oktober 2023
isu keluarga mojok.co
Kotak Suara

Isu Keluarga Perlu Diperjuangkan di Tahun Politik

7 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Lagu Sendu yang Mengiringi Banjir Bandang Sumatera Barat MOJOK.CO

Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat

6 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.