ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Kilas

Rasanya Jadi Anak Perempuan Bungsu di Keluarga Jawa, Muslim Taat, dan Sedikit Patriarki

Redaksi oleh Redaksi
13 Oktober 2023
0
A A
Rasanya Jadi Anak Perempuan Bungsu di Keluarga Jawa, Muslim Taat, dan Sedikit Patriarki MOJOK.CO

Ilustrasi Rasanya Jadi Anak Perempuan Bungsu di Keluarga Jawa, Muslim Taat, dan Sedikit Patriarki. (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Selama 27 tahun, saya selalu tinggal bersama keluarga saya. Bapak, Ibu, dan Kakak laki-laki saya. Sebagai anak perempuan bungsu, Jawa, keluarga muslim taat, konvensional dan sedikit patriarki dalam keluarga saya, mau ngelakuin apa yang saya mau masih sangat terbatas. 

Hingga akhirnya saya mendapatkan kesempatan untuk sekolah kembali S2 di bidang sosial dan politik di universitas termuka di Yogyakarta. Kesempatan itu membuka mata saya dan memvalidasinya melalui ilmu, terpaan bacaan serta lingkungan yang konstruktif bahwa yang saya rasakan selama 27 tahun ini benar benar jebakan. 

Saya baru tahu sudah masuk ke fase krisis namun “ndilalah” saya baru sadar dua tahun ini. Tetap saya syukuri, sangat.

Tulisan ini saya takutkan kesannya sombong dan kurang bersyukur akan keadaan keluarga, toh memang tidak ada keluarga yang sempurna. Tapi yang saya rasakan ialah saya kuliah tinggi-tinggi ternyata di keluarga ini tak terlalu membutuhkannya. Ilmu jadi nomor sekian bagi keluarga saya yang muslim taat.

Saya dari dulu ingin sekali melepas hijab saya, karena saya meyakini hijab adalah simbolik. Adanya kebebasan akan tubuhpun juga saya sadari. Bahkan kalau ditarik kebelakang adanya unsur budaya dan letak geografis yang membentuknya. Tapi keluarga saya, yang masuk golongan muslim taat, terutama kakak saya benar-benar marah besar seolah saya akan murtad atau tindakan kriminal lainnya. 

Saat saya begadang tengah malam untuk mengerjakan paper dan jurnal, dan pada pukul tiga dini hari, dobrakan kaki kakak saya membangunkan saya untuk shalat tahajud. Sudah jadi budaya keluarga kami, ibadah sunnah bagaikan ibadah fardhu ‘ain, berlaku dengan dhuha, puasa senin kamis, dll. 

Melihat keluarga Jawa, muslim taat, dari jarak jauh

Jika tidak dilaksanakan bagaikan menantang dan berbagai kajian muncul seolah sayalah benalu yang tidak berkontribusi pada keluarga karena buat keluarga marah-marah selalu. Saya bingung.

Karena budaya “taat” ibadah ini, diam-diam saya belajar akan agama lainnya sejak saya remaja. Seluruhnya saya dapatkan semuanya terasa sama, kasih, cinta, damai, mulia. Bahkan ternyata saya lebih mencintai cara ibadah saya di Islam akhirnya. Ternyata selama ini “cara” keluarga saya saja yang tidak saya senangi. 

Saya pahami latar belakang keluarga inti saya ini. Saya mencoba melihat dari jarak jauh, saya mencoba berdamai, nyatanya sayanya yang sakit hati sendiri. Sudah saya coba jelaskan pun malah saya yang kena mentalnya. 

Ya.. setidaknya hal ini sudah saya sadari. Dan izinkan saya memohon doa setelah selesai akan tugas akhir ini, semoga saya mendapatkan pekerjaan tetap yang mampu memberi saya kebebasan dan ruang nyaman untuk diri saya sendiri. Mampu menjadi diri saya utuh, nyaman, dan aman.

Ami Pakuncen, Wirobrajan, [email protected]

BACA JUGA Keluh Kesah Seorang Perempuan Bugis yang Tinggal di Desa: Stigma Uang Panai dan keluh kesah lain dari pembaca Mojok di UNEG-UNEG

Keluh kesah dan tanggapan Uneg-uneg  bisa dikirim di sini.

Terakhir diperbarui pada 12 Oktober 2023 oleh

Tags: anak bungsukeluargamuslim taatuneg-uneg
Iklan
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Overthinking Siswa SMA yang Akhirnya Berhasil Kuliah Jalur SNBP di Universitas Trunojoyo Madura MOJOK.CO
Uneg-uneg

Overthinking Siswa SMA yang Akhirnya Berhasil Kuliah Jalur SNBP di Universitas Trunojoyo Madura

20 April 2024
Kelakuan Pengemudi Mobil di Surabaya Bikin Orang Banyak-banyak Istigfar MOJOK.CO
Uneg-uneg

Kelakuan Pengguna Mobil di Surabaya Bikin Orang Banyak-banyak Istigfar

13 Maret 2024
Surat Cinta untuk Petugas Parkir Liar di Jakarta yang Cuma Modal Peluit MOJOK.CO
Uneg-uneg

Surat Cinta untuk Petugas Parkir Liar di Jakarta yang Cuma Modal Peluit

10 Maret 2024
Jalur Pantura Semarang-Kudus Adalah Alasan Saya Merem Melek dan Misuh! MOJOK.CO
Uneg-uneg

Jalur Pantura Semarang-Kudus Adalah Alasan Saya Merem Melek dan Misuh!

9 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulusan SMK PGRI Lubuklinggau jadi karyawan Alfamart dan Indomaret, kerja apapun layak diapresiasi MOJOK.CO

Lulusan SMK “Hanya” Jadi Karyawan Alfamart dan Indomaret: Sekolah Harus Tetap Bangga, Karena Sukses Tak Dilihat dari Status

12 Juni 2025
Orang desa kuliah di kampus Jogja, merasa terintimidasi kalau ngopi di coffee shop karena nggak punya outfit skena MOJOK.CO

Derita Orang Kampung Kuliah di Jogja Utara: Kaget Ngopi di Coffee Shop, “Terhina” karena Tak Paham Menu dan Tak Punya Outfit Skena

10 Juni 2025
Jadi driver Gojek buat cari duit malah tekor terus kena order fiktf, hidup tertolong promo MOJOK.CO

Jadi Driver Gojek untuk Cari Duit Malah Tekor Terus Kena Order Fiktif, Hidup Tertolong Promo

13 Juni 2025
down for life, kalatidha.MOJOK.CO

Kalatidha: “Syair Macapat” dalam Kemasan Musik Cadas, Album Baru sekaligus Penanda Perjalanan Spiritual Down For Life

11 Juni 2025
Lulusan SMA-SMK awalnya malu karena tak kuliah dan jadi karyawan Alfamart-Indomaret. Tapi merasa terhormat karena bisa kerja sendiri MOJOK.CO

Lulusan SMA-SMK Awalnya Malu Tak Kuliah dan Kerja di Alfamart-Indomaret, Direndahkan Guru Sendiri tapi Kini Merasa Lebih Terhormat

12 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.