Jepara memiliki bibir pantai yang panjang dari perbatasan Demak hingga Pati. Pasir putih dengan cercahan kerang mendominasi pantai yang ada di Jepara, tentu itu indah. Sore setelah semua pekerjaan terselesaikan, hal asyik untuk melepas penat paling benar adalah pergi ke pantai. Menikmati senja, ditemani kopi, dibarengi sebat, beeehhhh.Â
Nestapa, kini deretan warung-warung kopi membanjiri bibir pantai di sini, tak bisa dipungkiri tempat seperti ini akan menghasilkan sampah yang terkadang tinggal buang begitu saja ke area pantai. Muak, wajar saja kita masih di lingkaran negara bagian berkembang.
Sorry to say, SDM SDM macam ini sulit untuk dikasih paham. Sorry lagi, jangan ada yang tersinggung plis.
Sumber sampah terbesar yang ada di bibir pantai sebenarnya dari laut yang terbawa ombak menuju pantai. Segala macam sampah ada di sini. Mulai dari bambu, kayu, sendal, kantong plastik, bahkan celana dalam sekalipun. Jikalau cuaca selama berhari-hari sedang tidak baik-baik saja, terjadi hujan terus menerus volume sampah dari laut menuju pantai akan semakin bertambah banyak sekali.
Katanya Jepara Kota Wisata? Hey, mari tengok kondisi bibir pantai kita yuk. Baiknya bapak-bapak yang duduk di kursi pemerintahan bisa membentuk divisi untuk menanggulangi bencana sampah yang ada di bibir pantai kita. Eh maaf bukan bencana, tapi kiriman sampah deh.
Baiknya lagi juga, divisi tersebut bisa menghimbau kepada warung-warung yang ada di pantai untuk tidak seenak jidat membuang sampahnya ke laut.
Sekian dari saya, baik-baik semuanya ya
Berkah Rahayu Slalu
Agus Cahyono, Potroyudan, Jepara [email protected]