MOJOK.CO – Prabowo Subianto mengaku tidak kapok untuk kembali nyapres meski beberapa kali mengalami kekalahan. Ia sangat siap untuk maju kembali dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Saya dicalonkan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menjadi calon presiden,” ujarnya di depan ribuan purnawirawan TNI/Polri yang tergabung dalam Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR), di JEC, Rabu (03/05/2023). Pernyataan tersebut ia lontarkan dalam acara halal bihalal di organisasi dimana ia menjadi Ketua Dewan Pembina.
Sejumlah purnawirawan jenderal ikut hadir dalam acara kali ini, sebut saja Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Marsekal TNI (Purn) Imam Sufaat, Jenderal TNI (Purn) Subagyo Hadi Siswoyo, Letjen TNI (Purn) Robert Romulo Simbolon dan Letjen TNI (Purn) Bibit Waluyo.
Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menyampaikan, ia siap kembali maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Prabowo menyebutkan, ada pihak yang mengejeknya karena terus saja ikut dalam kontestasi politik. Namun, sebagai pejuang merah putih, ia pantang menyerah untuk mencapai mimpinya memimpin Indonesia.Â
Sebab sebagai tentara, ia dididik menjadi prajurit yang tidak pernah menyerah dalam pertempuran. Hal itu kemudian berlaku dalam banyak hal di kehidupannya.
“Ada yg mengejek saya waktu itu, mengenyek, Prabowo ini sudah berapa kali kalah masih mau maju lagi. Dia [yang mengejek] tidak tahu bahwa Prabowo Subianto adalah pejuang merah putih. Saya dididik dari hari pertama sebagai prajurit oleh pelatih-pelatih, oleh senior-senior saya. Oleh angkatan 45 saya dididik tidak mengenal menyerah,” ungkapnya.
Prabowo Subianto ajak adu gagasan
Menurut Prabowo Subianto, dalam Pemilu 2024 mendatang, para peserta perlu saling adu gagasan dan bersaing dengan visi-misi maupun program alih-alih melakukan ujaran kebencian seperti yang sudah-sudah. Dengan saling adu gagasan dan program maka setiap kontestan tidak saling ejek.
Apalagi sosok-sosok yang akan maju Capres 2024 mendatang seperti Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan juga merupakan anak-anak bangsa yang terbaik. Mereka ingin memajukan dan mensejahterakan bangsa dan negara Indonesia.
Karena itulah alih-alih berpolitik kotor, Prabowo mengimbau kepada seluruh warga Indonesia agar tak saling ejek atau saling melempar ujaran kebencian pendukung satu dengan lainnya. Ia juga meminta pendukungnya untuk tidak saling ejek dan tidak saling bersitegang dengan pendukung capres lainnya.
“Mas Ganjar Pranowo dan Mas Anies Baswedan keduanya adalah putra terbaik bangsa. [Di pilpres], kita akan bersaing dengan gagasan. Bersaing dengan program. Perbedaan tak ada masalah. Kita menjadi bangsa dewasa, percaya diri. Kalau politik mengejek ngenyek, kurang dewasa orang seperti itu. Tak usah tegang-tegangan,” tandasnya.
Sampaikan pesan Jokowi
Dalam kesempatan bertemu purnawirawan kali ini, Prabowo juga menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dengannya di Istana Kepresidenan pada Selasa (02/05/2023) kemarin. Dalam kesempatan itu Jokowi mengingatkan semua pihak rukun bekerjasama dan pandai dalam mengelola negara agar Indonesia menjadi negara maju. Apalagi Indonesia saat ini dalam posisi menentukan di kancah internasional.
“Kalau pemimpin-pemimpinnya kompak kita bisa menjadi negara yang sangat maju, negara makmur, kita bisa jadi negara keempat ekonominya terbesar di dunia,” ungkapnya.
Saat ini, lanjut Prabowo, Indonesia menjadi 16 negara terbesar di dunia. Banyak pihak memprediksi, peringkat tersebut akan semakin naik.Â
Sebab Indonesia mampu lolos lebih cepat dari pandemi Covid-19 daripada negara lain. Negara ini juga memiliki ekonomi yang stabil saat negara lain mengalami resesi.
Karenanya tidak hanya masuk delapan negara terbesar dunia, banyak yang mempridiksi Indonesia menjadi satu dari empat terbesar negara di dunia pada 2045 mendatang. Hal itu sangat memungkinkan mengingat Indonesia memiliki bonus demografi.
Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pun proyeksinya terus mengalami peningkatan. Bahkan negara ini mampu menciptakan 10,5 juta pekerjaan baru.
“Indonesia bisa bertahan [dari pandemi] karena pengendalian manajemen berhasil. Harus begini, kita mengakui pemimpin bangsa kita, pemerintahan Pak Jokowi bertanggungjawab dalam keberhasilan mengendalikan dampak inflasi, harga-harga terkendali dan investasi naik,” tandasnya.
Perlu peran purnawirawan TNI/Polri
Untuk menuju Indonesia yang maju dan makmur, peran serta semua pihak, termasuk sangat butuh peran para purnawirawan TNI/Polri. Kecintaan mereka terhadap bangsa dan negara saat menjadi tentara dan polisi perlu terus digelorakan meski sudah menjadi veteran.
Selama para veteran punya napas, maka mereka perlu membulatkan tekad untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara melalui peran masing-masing.Â
“Jadi purnawirawan tidak usah masuk paguyuban tunggu mati karena kita pasti mati. Apalagi mati belum tentu menurut urutan angkatan [di tni/polri]. Kalau demikian maka selama sisa hidup kita perlu memberikan tenaga, pengabdian kepada bangsa dan negara,” imbuhnya.
Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA 4 Kader Baru Gerindra Selepas Sandi Hengkang, dari Iwan Bule hingga Anak Ahmad Dhani dan tulisan menarik lainnya di Kanal Pemilu.