Kabar menggembirakan datang dari dunia film horor Indonesia. Baru-baru ini, film Pengabdi Setan garapan sutradara Joko Anwar resmi menjadi film horor terlaris sepanjang masa di Indonesia.
Film remake dari film lawas dengan judul yang sama ini baru saja menggeser gelar horor terlaris sepanjang masa dari Danur: I Can See Ghosts.
Pengabdi Setan berhasil mengungguli capaian jumlah penonton Danur: I Can See Ghosts setelah di hari ke-18 film ini sudah disaksikan oleh 2,8 juta penonton, unggul dari Danur yang membukukan 2,7 juta penonton selama tayang di bioskop.
Jumlah 2,8 juta penonton ini pun kemungkinan masih akan terus bertambah karena sampai sekarang, masih banyak bioskos di banyak kota yang masih memutarnya.
“Sekali lagi, terima kasih teman-teman atas dukungan kalian semua untuk Pengabdi Setan,” tulis Joko di akun Twitter-nya atas capaian istimewa film besutannya.
Joko dan segenap kru film Pengabdi Setan memang sudah selayaknya berbangga, sebab selain menjadi film horor terlaris, film Pengabdi Setan juga meraih 13 nominasi untuk meperebutkan Piala Citra di ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2017, termasuk Film Terbaik dan Sutradara Terbaik.
Pengabdi Setan berhasil menggebrak hegemoni dunia film horor Indonesia belakangan ini yang selalu identik dengan bintang-bintang seksi dan adegan erotis (eh, tapi Tara Basro mau pakai pakaian sesopan apapun tetep seksi, sih).
Dengan konstruksi cerita yang bagus, pengambilan gambar yang sempurna, efek seram yang benar-benar mengerikan, serta beberapa jumpscare yang sukses membikin jantung penonton berloncatan ke sana ke mari, rasanya sungguh layak jika Pengabdi Setan mendapatkan prestasi sebagai film horor terlaris sepanjang masa.
Yah, semoga film Pengabdi Setan mampu menjadi role model yang baru di dunia film horor Indonesia yang selama ini selalu didominasi oleh konten KFC: paha dan dada.
Tapi please, jangan sampai keberhasilan Pengabdi Setan membuat Tara Basro jadi the next Suzzana. Abang nggak rela. Abang nggak rela lihat Tara Basro mendelik-mendelik sambil makan sate puluhan tusuk.