3 Kasus Mahasiswa versus Kampus yang Viral di Media Sosial

mahasiswa melawan kampus mojok.co

Ilustrasi demo UKT (Mojok.co)

MOJOK.COPerselisihan antara mahasiswa dan universitas bukan hal yang baru. Dari masa ke masa selalu ada mahasiswa “melawan” kampusnya demi perubahan yang lebih baik. Lalu, apa saja perkara Mahasiswa dan Universitas yang terjadi baru-baru ini?

Mahasiswa “melawan” universitas bukanlah hal baru. Banyak perubahan terjadi karena perlawanan-perlawan yang mahasiswa lakukan. Namun, “perlawanan” para mahasiswa ini kerap tidak bisa kampus terima. Biasanya, pihak kampus tidak cocok dengan cara-cara penyampaiannya mahasiswa. Perselisihan di antara kedua belah pihak itu bisa berakhir baik-baik, tetapi ada pula yang berujung ke meja hijau.

Di bawah ini beberapa kasus antara mahasiswa dan kampus yang sempat viral:

Mohammad Rafi Azzamy vs Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

Belum lama ini Twitter ramai membahas unggahan Mohammad Rafi Azzamy. Netizen membahas unggahan Rafi yang pada saat itu masih tercatat sebagai mahasiswa semester 2 prodi Hubungan Internasional yang dinilai menjelekkan kampusnya. Tindakan Rafi dinilai tidak elok mengingat thread Twitter itu diunggah saat ia sudah dinyatakan lulus di salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) di Malang melalui jalur SNBT.

Rafi sebenarnya hanya ingin menyampaikan kritikan terhadap UMM melalui sebuah thread. Kritikan itu berangkat dari kekecewaan-kekecewaannya terhadap perlakuan kampus hingga fasilitas-fasilitas yang tersedia. Kekecewaan-kekecewaan ini sempat ia tuangkan dalam tulisan di Mojok berjudul “Yang Sebenarnya Terjadi ketika Saya “Melawan” Sebuah Kampus di Malang”.

Rektor UMM Fauzan menanggapi utas yang vira itu sebagai kritikan biasa. Bagi universitas, utas jadi bahan instropeksi diri. Hanya saja, ia menyayangkan kenapa kritik-kritik semacam harus diunggah di media sosial.

Rachmad Ganta Semendawai vs Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)

Di awal 2023, viral utas mengenai perjuangan mahasiswa UNY berinisial R meninggal dunia karena berjuang membayar kuliah. penulisnya adalah Rachmad Ganta Semendawai yang merupakan salah satu teman R.

Ganta, begitu sapaannya, memang kerap mengkritik kebijakan di kampusnya. Sudah sejak masuk di UNY ia secara terang-terangan mengkritisi UKT dan meminta pihak rektorat memperbaiki sistemnya.

Rektor sempat memanggil Ganta untuk mengklarifikasi terkait utas viral soal UKT. Staf Ahli Bidang Hukum UNY Anang Priyanto menjelaskan bahwa di medsos pribadinya tidak pernah menyatakan bahwa penyebab meninggalnya saudari Riska karena depresi saat sedang mengurus penurunan UKT.

Julio Belnanda Harianja vs Universitas Negeri Semarang (Unnes)

Polemik terkait biaya pendidikan di kampus juga sempat ramai Unnes pada pertengahan 2018. Mahasiswa Hukum Unnes Julio Belnanda Harianja mengkritisi UKT saat penerimaan mahasiswa baru tahun 2018/2019. Kasus ini berakhir dengan skorsing dari pihak kampus kepada Julio selama dua semester.

Rektorat Unnes menilai Julio melakukan pelanggaran berat karena menimbulkan keonaran. Tindakannya  melanggar Peraturan Rektor 19/2016 tentang Etika dan Tata Tertib Mahasiswa Unnes. Skorsing terhadap Julio tertuang di Keputusan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 304/P/2018.

Tidak tinggal diam, Julio yang merasa janggal dengan putusan kampus itu maju ke pengadilan. Julio merasa thread yang ia tulis di media sosial adalah kritik yang membangun, bukan ujaran kebencian. Selain itu, Julio merasa SK Rektor itu tidak berdasar.

Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Di Kampus Bukan Cuma Ada Negara, tapi Juga Provinsi dan Kabupaten

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

 

Exit mobile version