MOJOK – Melihat kembali catatan prestasi sekolah bisa menjadi pertimbangan dalam memilih SMP swasta di Jogja. Salah satu yang bisa dicermati adalah rata-rata hasil UNBK. Lalu SMP swasta apa saja yang mencatatkan UNBK tertinggi?
Menentukan SMP memang susah-susah gampang. Melihat kembali capaian-capaian suatu sekolah bisa menjadi salah satu pertimbangan sebelum menentukan pilihan. Misalnya, kalian bisa melihat kembali catatan rata-rata Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) maupun prestasi-prestasi lain yang berhasil sekolah tersebut catatkan.
Di bawah ini beberapa SMP swasta terbaik di Jogja berdasar hasil UNBK 2019:
SMP Islam Terpadu Abu Bakar
Rata-rata UN 86,84
SMPTK Partriae Academy
Rata-rata UN 85,26
SMP Olifant
Rata-rata UN 84,17
SMP Kesatuan Bangsa
Rata-rata UN 82,81
SMP Pangudi Luhur
Rata-rata UN 81,50
SMP Cahaya Bangsa Utama
Rata-rata UN 80,97
MTS Taruna Al-Quran
Rata-rata UN 80,46
SMP Islam Terpadu Bina Anak Sholeh
Rata-rata UN 80,05
SMP Budi Utama Mlati
Rata-rata UN 79,91
SMP Stella Duce 1 Yogyakarta
Rata-rata UN 79,81
Hanya sebagai rambu-rambu
Capaian UNBK hanya bisa sebagai rambu-rambu bagi calon siswa dalam menentukan pilihan. Mengingat, kualitas suatu sekolah tidak bisa hanya ditentukan dalam ujian yang digelar selama beberapa hari saja. Selain itu, sistem UNBK itu kini sudah tidak berlaku lagi.
Saat ini yang berlaku adalah Asesmen Nasional Berdasar Komputer (ANBK). ANBK adalah program evaluasi yang gelar oleh Kemendikbud guna memotret input, proses, dan output pembelajaran. Berbeda dengan UNBK, ANBK tidak hanya mengevaluasi hasil belajar siswa, tapi juga sekolah secara keseluruhan. ANBK dilaksanakan dalam tiga instrumen yakni Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Adapun AKM adalah Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) murid. Survei Karakter adalah survei untuk ikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter murid. Lalu, Survei Lingkungan belajar melibatkan lebih banyak pihak karena mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas maupun di tingkat satuan pendidikan.
Sementara itu, Survei lingkungan belajar menilai sembilan aspek yakni Kualitas pembelajaran, praktik perbaikan pembelajaran oleh guru, kepemimpinan instruksional iklim keamanan di sekolah, iklim kebhinekaan di sekolah, dukungan atas kesetaraan gender, iklim inklusivitas, dukungan partisipasi orang tua dan peserta didik, dan latar belakang sosial-ekonomi peserta didik
Dengan sistem yang baru ini, kelulusan siswa tidak lagi dari perolehan nilai ujian di akhir tahun seperti UN. Sekolah memiliki kewenangan penuh untuk menentukan kelulusan peserta didik. tentu saja, syarat kelulusan yang diberlakukan sekolah mesti sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud Nomor 1 Tahun 2023.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi
BACA JUGA 10 SMP di Jogja dengan Hasil ASPD Tertinggi
Cek berita dan artikel lainnya di Google News