Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Ekonomi

Pakar UGM Bagikan Tips Menghadapi Resesi

Kenia Intan oleh Kenia Intan
3 Oktober 2022
A A
Tips menghadapi resesi Mojok.co

Ilustrasi

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan perekonomian dunia akan memasuki jurang resesi tahun depan. Kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan bank sentral di berbagai negara akan menghambat pertumbuhan ekonomi hingga akhirnya berujung resesi.

Sebelum berbicara lebih jauh, sebenarnya apa itu resesi? Dikutip dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), resesi adalah kondisi dimana perekonomian suatu negara sedang memburuk. Ini ditandai dengan Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil yang bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Secara umum, sebenarnya ada beberapa penyebab resesi. Untuk resesi tahun 2023, inflasi menjadi pemicu utamanya. Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu

Pengamat Perbankan, Keuangan, dan Investasi dari UGM, I Wayan Nuka Lantara, Ph.D. mengungkapkan, lonjakan inflasi terjadi sebagai buntut konflik Rusia-Ukraina. Peningkatan inflasi akan diikuti kebijakan pengetatan moneter berupa kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral di negara Eropa dan Amerika. Pengetatan moneter biasanya akan mempengaruhi kebijakan bunga acuan yang diambil bank sentral di negara-negara lain.

Lebih lanjut Wayan menjelaskan, apabila bunga acuan meningkat, biaya modal dan bunga kredit yang ditanggung bisnis juga akan naik. Ini biasanya berdampak pada pelemahan mata uang lokal terhadap mata uang asing.

Situasi ini akan memberatkan pemerintah maupun swasta yang memiliki banyak pinjaman dalam mata uang asing. Jumlah mata uang lokal yang akan dikeluarkan untuk membayar pinjaman dalam mata uang asing juga akan meningkat.

” Jika kondisi tersebut tidak membaik, maka kombinasi rentetan harga produk yang meroket, inflasi yang meningkat, bunga acuan kredit yang naik, serta pelemahan mata uang lokal pada akhirnya akan berisiko menyebabkan terjadinya krisis ekonomi global,” jelasnya, Jumat (30/9/2022) seperti dikutip dari ugm.ac.id. Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk menghadapi resesi tahun depan?

1. Tetap tenang

Wayan mengimbau masyarakat tetap tenang sembari melakukan revisi pada rencana keuangan yang sebelumnya sudah dibuat.

2. Mencari alternatif tambahan

Upaya penyiapan dana darurat penting dilakukan. Selain itu, mencari tambahan penghasilan selain gaji tetap. Misalnya, memanfaatkan hobi untuk bisnis maupun berjualan secara daring.

3. Cermati pos pengeluaran

Masyarakat perlu melakukan identifikasi ulang pada pos-pos pengeluaran. Di saat yang sama, melakukan penghematan pada pos-pos pengeluaran yang kurang penting atau bisa ditunda dahulu.

4. Tetap investasi

Di tengah resesi, investasi masih aman dilakukan.  Wayan mengamati, investasi menjadi cara efektif melawan dampak negatif inflasi. Walau aman dilakukan, masyarakat tetap perlu mencermati pilihan investasinya. Untuk mengantisipasi krisis ekonomi global, Wayan menyarankan bobot dana investasi difokuskan pada investasi yang tergolong aman atau safe haven.

Ia mencontohkan jenis investasi yang aman antara lain deposito, emas, surat berharga yang diterbitkan oleh negara. Jika ingin melakukan investasi di saham, disarankan investasi pada saham-saham yang bergerak pada sektor industri yang defensif supaya tetap bertahan di tengah krisis.

“Misalnya saham perusahaan yang bergerak di industri consumer goods, kesehatan, bank, energi, dan utilitas,” pungkasnya.

Sumber: ugm.ac.id, ojk.go.id
Penulis: Kenia Intan

BACA JUGA Sering Disebut Ahli Ekonomi, Apa Itu Suku Bunga Acuan?

Terakhir diperbarui pada 3 Oktober 2022 oleh

Tags: ekonomi globalinflasiresesitips
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

Belajar Bahaya Inflasi Pakai Bahasa Warteg MOJOK.CO
Esai

Belajar Bahaya Inflasi Pakai Bahasa Warteg Langganan yang Ketebalan Telur Dadarnya Semakin Berkurang dan Sayur Sop Terasa Hambar

17 September 2025
Mengelola Rasa Marah untuk Hidup yang Lebih Bahagia | Semenjana Eps. 11
Video

Mengelola Rasa Marah untuk Hidup yang Lebih Bahagia | Semenjana Eps. 11

14 April 2025
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok. Pakar ekonomi UGM tetap anjurkan investasi agar uang tidak tergerus inflasi MOJOK.CO
Ragam

Waktu yang Tepat untuk Investasi meski Harga Saham Anjlok, Jika Uang Disimpan buat Konsumsi Nanti Tergerus Inflasi

10 April 2025
Dolar ke Rupiah Tembus 17 Ribu Krisis Ekonomi di Depan Mata? MOJOK.CO
Esai

Dolar ke Rupiah Tembus 17 Ribu: Penyebab, Risiko, dan Strategi Menghadapi Potensi Krisis Ekonomi

8 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UGM MBG Mojok.co

Gadjah Mada Intellectual Club Kritisi Program MBG yang Menyedot Anggaran Pendidikan

28 November 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.