Muhammadiyah Beri Penghargaan pada Tiga Maestro Seni dari Surakarta

penghargaa dari muhammadiyah mojok.co

Penghargaan dari PP Muhammadiyah untuk tiga maestro seni dari Surakarta (Abyan Daffa)

MOJOK.COPimpinan Pusat Muhammadiyah memberikan penghargaan kepada tiga sosok maestro seni asal Surakarta. Ketiganya yakni almarhum Didi Kempot, almarhum Gesang Martohartono, dan Waldjinah.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menganggap ketiganya punya andil besar dalam memajukan seni dan budaya lokal. Tidak hanya di kancah nasional namun hingga mancanegara.

“Penghargaan ini tidak seberapa dibanding karya dan kehikmatan ketiga tokoh seniman dan budayawan Indonesia ini. Kami menyampaikan jazakumullah khaira jaza,” ujar Haedar saat menyerahkan penghargaan di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jumat (18/11/2022).

Didi Kempot semasa hidupnya dikenal dengan ratusan lagu ciptaannya yang begitu akrab di telinga masyarakat. Istri almarhum, Saputri naik ke atas panggung untuk menerima penghargaan tersebut.

Selanjutnya, Gesang merupakan sosok musisi keroncong yang karyanya begitu terkenang. Pada masa mudanya, ternyata ia juga pernah aktif dalam organisasi kepanduan Hizbul Wathan Muhammadiyah.

Waldjinah juga merupakan musisi keroncong yang populer dengan lagu-lagunya seperti Walang Kekek dan Lelo Ledung. Di usia senjanya, kendati berkursi roda, Waldjinah masih bisa menyumbang suara di panggung Edutorium dan menghibur penonton. Ia berduet dengan Ketua Umum PP Aisyiah, Siti Noordjanah.

Selain penghargaan simbolis PP Muhammadiyah, Rektor UMS Prof Dr Sofyan Anif juga memberikan bantuan berupa uang pendidikan senilai Rp20 juta kepada masing-masing peraih.

Pada kesempatan itu, Haedar menegaskan bahwa Muhammadiyah adalah organisasi yang akrab dengan seni. Muhammadiyah menganggap seni, termasuk musik itu boleh asalkan tidak menjauhkan dari Allah.

“Allah indah dan cinta keindahan. Dengan seni tumbuh kehalusan rasa dan hati, itu bagian dari irfani Muhammadiyah,” tegasnya.

Penyerahan penghargaan ini bertepatan dengan agenda Malam Mangayubagyo yang dilaksakan sebelum pembukaan Muktamar. Pada agenda ini, para peserta dan penggembira muktamar memadati area Edutorium UMS hingga halamannya.

Ada banyak penampilan yang disajikan dalam acara ini. Mulai dari orkes keroncong Swara Baskara yang tampil mengaransemen lagu Sang Surya dan theme song muktamar.  Orkes keroncong ini terbilang legendaris karena sudah mulai berkarya sejak 1994.

Lalu penyanyi cilik Arda yang menyanyikan beberapa lagu berbahasa jawa. Bakat penyanyi cilik ini dulunya ditemukan oleh Didi Kempot.

Acara ini ditutup dengan penampilan dari grup band Letto yang menyanyikan lagunya ditemani alunan gamelan. Selain itu, Tantri Kotak juga sempat berkolaborasi menyanyikan lagu bersama Letto.

Gelaran Muktamar Muhammadiyah ke-48 berlangsung pada 18-20 November 2022. Hari pertama diisi dengan sidang tanwir yang menghasilkan 39 nama calon ketua PP Muhammadiyah.

Reporter: Hammam Izzudin
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Prinsip Muhammadiyah Jelang Tahun Politik 2024

Exit mobile version