Kota Magelang akan menjadi tuan rumah Pesta Literasi Indonesia 2025 pada Minggu, 14 September 2025. Acara yang mengusung tema Cerita Khatulistiwa ini akan berlangsung di Museum BPK RI dengan rangkaian kegiatan yang menghadirkan perpaduan tradisi, seni, dan literasi.
Ketua Pesta Literasi Indonesia 2025 Amie Puspahadi mengatakan pesta literasi akan dibuka dengan Kelas Membatik Bersama Go4Tour pukul 10.00–12.00 WIB. Kegiatan ini dipandu oleh Deni Rahayuningsih dari Sanggar Batik Setumbu.
Peserta akan mempelajari filosofi, motif, dan teknik pewarnaan batik dengan biaya partisipasi Rp50.000. “Melalui kelas ini, batik diperkenalkan bukan hanya sebagai kerajinan, tetapi juga medium ekspresi dan identitas budaya. Melalui kelas ini, peserta akan merasakan langsung proses kreatif yang telah diwariskan turun-temurun, sambil menciptakan karya batik mereka sendiri,” kata Amie Puspahadi, Rabu (10/9/2025).
Diskusi Gagasan Karya Perempuan Indonesia di Pesta Literasi Magelang
Pada sesi siang pukul 13.00–16.00 WIB, acara dilanjutkan dengan diskusi panel bertajuk “Gugusan Karya Perempuan Indonesia”. Diskusi ini akan menghadirkan sastrawan dan sosiolog Okky Madasari, ilustrator sekaligus pendiri komunitas Buibu Baca Buku Puty Puar, serta penulis asal Borobudur Galuh Larasati. Diskusi dipandu oleh pegiat literasi Chairumi Tyas Satiti.
“Ketiga narasumber akan membahas perjalanan kreatif, tantangan, serta kontribusi karya perempuan dalam dunia literasi Indonesia,” ujar Amie. Diskusi ini diharapkan menjadi ruang refleksi tentang peran perempuan dalam membentuk cara pandang masyarakat melalui karya tulis dan visual.
Acara ini merupakan hasil kerja sama dengan Sundayreads Club dan terbuka untuk umum dengan pendaftaran daring di tautan Link Pendaftaran ini.
Okky Madasari
Okky Madasari adalah seorang sastrawan dan sosiolog. Karya-karya fiksinya adalah Entrok (2010), 86 (2011), Maryam (2012), Pasung Jiwa (2013), Kerumunan Terakhir (2015), Yang Bertahan dan Binasa Perlahan (2016), dan empat novel Mata yang ditujukan untuk pembaca muda: Mata di Tanah Melus (2018), Mata dan Rahasia Pulau Gapi (2018), Mata dan Manusia Laut (2019), serta Mata dan Nyala Api Purba (2021). Dikenal sebagai sastrawan yang secara kritis memotret isu-isu sosial melalui karya-karyanya, Okky meraih berbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri. Karya-karyanya telah diterjemahkan ke bahasa Inggris, bahasa Jerman, bahasa Arab, dan bahasa Melayu. Di bidang akademis, Okky meraih Ph.D. dari National University of Singapore dengan fokus riset pada bidang produksi pengetahuan. Memadukan antara sastra dan ilmu sosial, Okky percaya pada pendekatan multidisiplin dalam berkarya, baik dalam karya fiksi maupun karya ilmiah.
Puty Puar
Puty Puar adalah seorang ibu, ilustrator, kreator konten, dan penulis buku. Sejak 2018, Puty mengelola Buibu Baca Buku, komunitas yang bertujuan memberdayakan perempuan Indonesia, khususnya ibu-ibu, melalui literasi. Saat ini, Puty sedang menempuh studi di bidang pembangunan berkelanjutan.
Galuh Larasati
Galuh Larasati adalah penulis kelahiran Borobudur, Magelang, yang memiliki latar belakang di bidang perhotelan dan pariwisata. Novel pertamanya, Nawung, Putri Malu dari Jawa, terpilih sebagai Best Book 2013 oleh “Ma Petite Bibliotheque” Made Melani dan sudah diterjemahkan ke bahasa Inggris, serta dipamerkan di Frankfurt Book Fair pada 2015. Galuh Larasati yang akrab dipanggil Atik ini juga menulis dua buku lain, yaitu Melati dan El. Saat ini, Atik menjadi pegiat literasi di desa tempat kelahirannya lewat komunitas Baca di Borobudur. Bersama Yayasan I Care Nusantara, Atik mendirikan Sekolah Sepulang Sekolah yang mengangkat tema sekolah pasar dan konsep pembelajaran sinau seneng-seneng.
Chairumi Tyas Satiti
Chairumi Tyas Satiti yang biasa dipanggil Chaty adalah seorang ibu serta pencinta buku, puisi dan fiksi. Kalau sedang tidak membaca, ia biasanya berolahraga, menjadi freelancer, mengeksplor sekitar, atau melakukan journaling. Ia suka mengajak orang dan membuat konten tentang membaca yang menyenangkan di media sosial dan blog. Ia percaya membaca dan merefleksikan bacaan yang beragam akan memperkaya ilmu dan perspektif kita. Chaty bisa ditemui secara maya di @heychaty.
Dari sehelai kain batik hingga lembaran buku, setiap karya menyimpan ingatan, harapan, dan keberanian untuk bersuara. Pesta Literasi Indonesia 2025 di Magelang menjadi ruang perjumpaan di mana tradisi, ide, dan kisah perempuan bertemu untuk merangkai masa depan bersama. (*)
BACA JUGA: 10 Buku Bertema Perempuan yang Paling Menarik Buat Dibaca atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.
