Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Kilas

Mengenal Apa Itu Plempem, Paralon Kuno yang Ditemukan di Situs Kraton Pleret

Yvesta Ayu oleh Yvesta Ayu
15 Maret 2023
0
A A
Tim arkeolog melakukan ekskavasi plempem di situs Kraton Pleret. MOJOK.CO

Tim arkeolog melakukan ekskavasi plempem di situs Kraton Pleret. (Dok. Pemda DIY/Mojok.Co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Tim Ahli Ekskavasi Kraton Pleret menemukan plempem atau paralon kuno saat melakukan penggalian di Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul. Setidaknya tim menemukan 8 plempem kuno di area ekskavasi yang menjadi ibu kota Kasultanan Mataram Islam pada periode tahun 1646-1680.

Pemda DIY gencar melakukan ekskavasi atau penggalian situs Kraton Pleret di Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Ekskavasi ini dalam rangka pengembangan Museum Pleret.

Mengenal apa itu plempem

Dalam proses penggalian arkeologis tersebut, tim ahli menemukan plempem atau paralon kuno di benteng sisi barat Kraton Pleret. Plempem atau riul adalah saluran air kuno yang terbuat dari tanah liat. Plempem ini membentang di sepanjang benteng.

Eskavasi tahap pertama pada 4 hingga 29 Maret 2022 untuk penelitian dan penyelamatan objek di bawahnya. Kemudian dilanjutkan 14 Februari hingga 13 Maret 2023 lalu.

“Kami menemukan delapan plempem tanah liat kuno di area ekskavasi Kedaton IV sisi selatan,” ujar Tenaga Ahli Ekskavasi Danang Indra Prayudha kepada wartawan, Selasa (14/03/2023).

Menurut Danang, tim menemukan plempem yang memiliki panjang antara 62 cm hingga 66 cm. Tiap plempem memiliki diameter 35 cm. 

Tim memperkirakan temuan baru plempem ini ada pada era Raja Amangkurat I. Raja Mataram Islam keempat yang bergelar susuhunan ini memerintah pada periode 1646-1677.

Berdasarkan hipotesa awal anggota tim arkeolog, plempem tersebut berada pada satu kompleks dengan benteng sisi barat Kraton Pleret. Sebab derajat kemiringannya yang sama dengan benteng yaitu sekitar 10 derajat. 

Hal itu menandakan benteng di sisi barat mempunyai saluran air dari dalam yang keluar dan berhenti di mulut benteng sisi dalam. Di dalam benteng saluran tersebut berganti bata putih ditumpuk bata merah sampai di luar benteng.

“Temuan ini baru pertama dan unik karena ada saluran air. Ada dugaan [plempem dan beteng] satu periode, tapi masih perlu pembuktian. Sementara ini, Plempem adalah bagian dari benteng karena kemiringannya sama  dan bagian menyatu antara benteng dengan saluran airnya,” jelasnya.

Danang menyebutkan, apabila plempem tersebut bagian dari benteng maka hal itu menunjukkan benteng Kraton Pleret memiliki saluran air. Namun, belum diketahui fungsi plempem tersebut untuk saluran pembuangan air atau saluran air bersih.

“Kami masih akan coba uji sampel tanah yang di dalam saluran isinya apa apakah itu kotoran atau air bersih,” jelasnya.

Benteng berbentuk jajaran genjang

Lulusan Arkeologi UGM tersebut menambahkan, tim masih melakukan penelitian untuk pengembangan Museum Pleret. Termasuk mengembangkan desain museum yang menyesuaikan dengan temuan terbaru mereka. 

Hal tersebut sesuai dengan UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2022 tentang Registrasi Nasional dan Pelestarian Cagar Budaya. Dalam aturan tersebut menyebutkan pembangunan bangunan baru setidaknya ada jarak dua meter dari objek cagar budayanya dan desainnya pun harus menyesuaikan. 

Karenanya dalam pembangunan Museum Pleret, sejumlah perencanaan menyesuaikan dengan cagar budaya. Mulai dari bangunan, gedung hingga pembuatan pagar. 

“Berbekal data-data Kraton Pleret era Amangkurat I, kami mencoba melakukan pencocokan dengan peta-peta lama dari sumber-sumber sejarah,” paparnya. 

Selain plempem, lanjut Danang, dalam ekskavasi tersebut tim memperkirakan kawasan itu merupakan benteng sisi barat Kraton Pleret. Bentengnya berbentuk jajaran genjang memanjang lurus dari utara ke selatan.

Benteng tersebut mempunyai lebar 2,7 meter. Namun, belum diketahui panjang dan tingginya karena kondisi benteng yang tidak utuh.

Benteng yang ditemukan tidak utuh karena aktivitas warga di periode-periode setelahnya. Sebab sebelum lahan itu dibebaskan, tanah di kawasan tersebut merupakan milik warga biasanya untuk pembuangan sampah dan pembuatan batu bata. 

“Kami menemukan benteng di bawah pohon karena tidak terusik dan lainnya di batas tanah warga,” jelasnya.

Berdasarkan hasil temuan ekskavasi tersebut, tim arkeolog memberikan sejumlah rekomendasi pengembangan Museum Pleret. Antara lain Pemda perlu melakukan pemetaan menggunakan foto udara. 

“Juga membuka sisi luar dengan jarak empat meter dari temuan agar pengelolaan temuan baru menjadi site museum yang didisplay dengan baik,” imbuhnya.

Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Menengok Makam Roro Mendut, Gadis Jelita Rampasan Perang Mataram versus Pati  dan tulisan menarik lainnya di kanal Kilas.

 

 

Terakhir diperbarui pada 15 Maret 2023 oleh

Tags: amangkuratkraton pleretmataramMataram Islamparalon kunosaluran air
Iklan
Yvesta Ayu

Yvesta Ayu

Jurnalis lepas, tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

Sejarah Makam Imogiri, Tempat Raja-raja Jawa Bersemayam di Alam Damai MOJOK.CO
Memori

Sejarah Makam Imogiri, Tempat Raja-raja Jawa Bersemayam di Alam Damai

12 September 2023
yogyakarta masuk kerajaan majapahit mojok.co
Memori

Yogyakarta Pernah Masuk Wilayah Kekuasaan Majapahit, Benarkah?

12 September 2023
artefak majapahit di pleret mojok.co
Sosial

Artefak Era Majapahit Ditemukan di Pleret, Kemungkinan Milik Bangsawan

7 September 2023
bandung dan tasikmalaya pernah masuk wilayah jogja mojok.co
Memori

Bandung dan Tasikmalaya Pernah Jadi Bagian dari Jogja

4 September 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nina Feast Meraup 17 Miliar per Tahun, tapi Malah Bikin Nangis MOJOK.CO

Menghitung Pendapatan Lagu Nina Feast yang Katanya Mencapai 17 Miliar per Tahun Hanya dari Spotify

8 Juli 2025
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin dalam acara asalha mahapuja di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang. MOJOK.CO

Indonesia Tipitaka Chanting: Ribuan Umat Buddha di Candi Borobudur Belajar tentang Penderitaan dan Cara Mengakhirinya

7 Juli 2025
3 Kejahatan Pedagang Es Kelapa Muda- Bahaya bagi Pembeli! (Unsplash)

3 Cara Licik Pedagang Es Kelapa Muda yang Membuat Mereka Cepat Meraup Keuntungan, tapi Membahayakan Kesehatan Pembeli

7 Juli 2025
Sekolah Kedinasan Disuapi Anggaran 104 Triliun. Negara Gila! MOJOK.CO

Bukti Indonesia Udah Gila: Sekolah Kedinasan Dapat Anggaran 104 Triliun, ketika Sekolah Formal dengan 62 Juta Pelajar Cuma Dapat Nasi Bungkus

9 Juli 2025
Hari-hari putus asa pedagang es teh jumbo MOJOK.CO

Hari-hari Putus Asa Pedagang Es Teh Jumbo: Melamun Berjam-jam untuk Tunggu 1 Pembeli, Sudah Harga Murah Dituntut Tanpa Cela

10 Juli 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.