Menelusuri Jejak UNRA Mataram, Kampus PKI yang Berada di Lingkungan Keraton Yogyakarta

Menelusuri Jejak UNRA Mataram, Kampus PKI yang Berada di Lingkungan Keraton Yogyakarta MOJOK.CO

Ilustrasi Menelusuri Jejak UNRA Mataram, Kampus PKI yang Berada di Lingkungan Keraton Yogyakarta. (Mojok.co)

MOJOK.COPartai Komunis Indonesia (PKI) pernah mendirikan perguruan tinggi di Kota Yogyakarta bernama Universitas Rakjat Mataram (UNRA). Sultan HB IX memilih “ngemong” dengan memberi ruang mereka untuk melakukan aktivitas di kawasan Keraton Yogyakarta.

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) berhasil memenangkan Pemilu 1955 di Kota Yogyakarta. Menurut berbagai catatan yang saya dapatkan, mereka berhasil merebut 44 ribu suara pemilih.

Sebagai gambaran, jika perolehan suara dua pesaingnya, yakni Partai Nasionalis Indonesia (PNI) dan Masyumi digabung, tetap saja belum bisa mengungguli pencapaian PKI itu. Sangat menarik, bukan?

Namun, yang menurut saya lebih menarik lagi, adalah bagaimana sikap keraton merespons kemenangan mutlak PKI di wilayah kekuasaannya itu. Ini menarik, mengingat salah satu “setan” yang PKI lawan adalah feodalisme, hal yang justru jadi anak kandung Keraton Yogyakarta.

Sikap Sultan HB IX pada kampus PKI

Bukannya memberi perlawanan, Sri Sultan HB IX bersikap permisif dan memilih “ngemong” PKI. Salah satu buktinya, ia bahkan memberi ruang bagi para sayap organisasi PKI untuk melakukan kegiatan mereka di sekitaran keraton.

Salah satunya, Sultan HB IX menghibahkan sebuah bangunan di lingkungan Keraton Yogyakarta sebagai tempat berdirinya Universitas Rakjat Mataram (UNRA Mataram), kampus merah yang mencetak calon kader PKI di Yogyakarta.

Namun, jika melihat rentang waktunya Sultan HB IX saat itu juga memberikan ruang lebih besar ke kampus UGM yang baru berdiri. Bahkan proses perkuliahan UGM di Keraton Yogyakarta berlangsung dari tahun 1950-an hingga 1980-an.

UNRA pertama kali berdiri di Jakarta

Universitas Rakjat atau UNRA, merupakan lembaga pendidikan yang PKI dirikan pada 1958. Kampus ini jadi tempat belajar bagi siswa kategori dewasa yang diproyeksikan menjadi kader partai kiri tersebut.

Dalam sejarahnya, PKI memang memiliki lembaga pendidikan di berbagai jenjang. Antara lain Panti Pengetahuan Rakjat (PanPra) untuk jenjang SD, Balai Pengetahuan Rakjat pada jenjang SMP, sementara Mimbar Pengetahuan Rakjat (Mimpera) di jenjang SMA. UNRA sendiri untuk jenjang perguruan tinggi sekaligus menaungi tiga jenjang di bawahnya.

Secara kurikulum, apa yang UNRA ajarkan sangat spesifik. Meskipun mata pelajarannya tetap berpedoman pada kurikulum sekolah tinggi pemerintah, di kampus ini para mahasiswanya juga mendapat materi pelajaran Marxisme.

Sementara peserta didiknya pun juga sangat segmented. Kebanyakan dari mereka adalah calon kader PKI, termasuk para aktivis buruh, aktivis tani, dan seniman yang berafiliasi kiri.

Sejarawan Amerika Ruth T. McVey dalam bukunya Mengajarkan Modernitas menuliskan, pada 1959, setahun setelah resmi berdiri, UNRA mengklaim telah memiliki 2.816 peserta didik. Sepuluh kampus pun juga telah berdiri di kota-kota besar di Indonesia, termasuk di Yogyakarta yang bernama UNRA Mataram.

UNRA Mataram berada di lingkungan keraton

Di Yogyakarta, UNRA Mataram berdiri setahun setelah terbentuknya UNRA di Jakarta. Berdasarkan sumber yang saya peroleh, pada awal pendiriannya, gedung UNRA Mataram berlokasi di sudut ruas timur Jalan Alun-Alun Utara—menghadap langsung dengan Alun-alun Keraton Yogyakarta.

Bangunannya sendiri menempati bekas stand Uni Soviet yang kala itu ikut meramaikan acara peringatan 200 Tahun Yogyakarta pada 1956. Sayangnya, bekasnya kini tak terlihat lagi. Di sana, sekarang sudah berdiri bangunan lain, yakni Pendopo Sate ataupun Joglo Lawas.

UNRA Mataram tidak lama berada di lokasi tersebut. Setelah Keraton Yogyakarta menghibahkan bahan bangunan stand itu ke Komite Daerah PKI Yogyakarta, kampus baru pun lekas dibangun kembali di dekat Pasar Ngasem, Kalurahan Patehan, Kapanewon Keraton. 

Beberapa sumber menyebut, bekas bangunannya kini telah menjadi SD Negeri Kaputran 2.

Selain berada di lokasi tersebut, para mahasiswa UNRA Mataram juga beberapa kali mengikuti kegiatan pembelajaran di Pendopo Ndalem Pakuningratan. Bangunan ini, sekarang terdaftar sebagai warisan cagar budaya.

Selain itu, PKI ternyata juga membangun gedung UNRA Mataram lain di sekitaran Kuncen. Namun, gedung ini peruntukkannya untuk kegiatan non-pembelajaran.

Dekat dengan orang-orang keraton

Seperti yang telah saya singgung sebelumnya, UNRA Mataram punya dua gedung, yakni di Ngasem dan Kuncen. 

Mia Bustan dalam buku karyanya, Dari Kamp ke Kamp mengatakan kegiatan pembelajaran yang sebagian besar pengajarnya dari Taman Siswa, berlangsung di Kampus Ngasem. Mata pelajaran seperti Dasar-Dasar Ekonomie Politik Marxis (EPM), Bagaimana Masyarakat Berkembang (BMB), hingga Materialisme Dialektika Historis (MDH), mereka ajarkan di sana.

Sementara di Kampus Kuncen, kegiatan arahnya lebih untuk pertemuan-pertemuan ataupun pesta akhir semester. 

Misalnya, pada 1964 berlangsung pesta akhir semester yang diikuti para mahasiswanya; sebagian besar merupakan anggota Seniman Indonesia Muda (SIM), Pemuda Rakjat, dan calon kader PKI lainnya.

Sayangnya, peristiwa G30S menghapus eksistensi UNRA Mataram beserta jejak-jekanya di Kota Yogyakarta. Berdasarkan SK Presiden yang ditandatangani Suharto pada 31 Mei 1966, ada 26 kampus, termasuk UNRA Mataram, yang dibubarkan karena terafiliasi dengan PKI. 

Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Riwayat UGM Cabang Magelang, Kampus Seteru PKI yang Mati Muda

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

 

Exit mobile version