Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Megawati Jengkel Kader Partai Paksa Anak Terjun Politik, Gibran dan Demokrat Angkat Bicara

Redaksi oleh Redaksi
21 Februari 2020
A A
Megawati Jengkel Kader Partai Paksa Anak Terjun Politik, Gibran dan Demokrat Angkat Bicara
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Megawati sebut dirinya jengkel melihat kader partai memaksa anaknya terjun ke politik. Cuma kalau soal Puan Maharani, itu mah lain soal.

Kalau semua petinggi partai di Indonesia ditanya mengenai dinasti politik, bisa dipastikan pernyataan yang keluar ke publik adalah: “tidak” atau “jangan sampai”.

Itu pula yang disampaikan Megawati Soekarnoputri saat memberi sambutan di Kantor PDIP (19/2). Ketua Umum PDIP ini melihat bahwa peta politik pada 2024 nanti akan banyak diisi oleh anak muda. Meski begitu, Megawati mewanti-wanti agar kadernya jangan memaksa anaknya untuk terjun ke politik.

“Tapi berhentilah. Kalau kalian punya anak, anaknya itu nggak bisa jangan dipaksa-paksa. Jengkel loh saya. Lah iya loh. Ngapain sih kayak nggak ada orang. Kader itu ya anak kalian juga loh. Gimana yo? Kalau nggak anake, kalau ndak istrine, kalau nggak ponakane,” kata Megawati.

Mengenai hal ini Gibran Rakabuming yang sedang bersiap menjadi kandidat Bakal Calon Wali Kota Solo menilai dirinya bukan orang yang dimaksud Megawati dalam pernyataan itu. Sebab, menurutnya, dia tak dipaksa sama sekali untuk terjun ke politik.

“Saya nggak dipaksa. Keinginan sendiri. Tidak ada paksaan,” kata putra sulung Presiden Jokowi ini (20/2).

Pada kenyataanya, toh Gibran juga sudah meminta izin ke bapaknya dan juga ke Megawati selaku ketua partai.

“Saya minta izin bapak-ibu, Ibu Mega. Keluarga hanya memberi semangat,” tambahnya.

Gibran pun mengaku tak berani main tebak-tebakan tentang siapa sosok yang dimaksud oleh Megawati tersebut, “Ya nggak tahu,” kata Gibran.

Di sisi lain, politisi dari Partai Demokrat, Ferdinand Hutahean merasa bahwa ucapan itu sebenarnya ditujukan untuk Megawati sendiri. Mengingat, dalam kiprahnya, Megawati secara tersirat kerap mendorong putrinya untuk terjun ke politik.

“Jadi kalau Bu Mega menyatakan seperti itu, mungkin Bu Mega sedang menegur dirinya sendiri. Karena semua tahu kan posisi Mbak Puan katanya mau maju 2024 bersama Pak Prabowo atau dengan siapalah. Kita tidak ada urusan itu,” kata Ferdinand Hutahean.

Menurut Ferdinand, sekalipun Demokrat juga punya rekam jejak hampir sama dalam hubungan Susilo Bambang Yudhoyono dengan Agus Harimurti Yudhoyono, partainya merasa tidak tersindir sama sekali.

“Yang pasti Partai Demokrat tidak merasa tersindir, tidak merasa terganggu oleh pernyataan Bu Mega tersebut,” kata Ferdinand Hutahean.

Mengenai munculnya sentimen soal keberadaan Puan Maharani di PDIP, Megawati sudah menegaskan bahwa dirinya tak pernah memaksa. Selama ini memang Puan sendiri yang punya keinginan terjun ke politik.

Iklan

“Ada orang yang ngomong Mbak Puan jadi Ketua DPR itu saya yang angkat-angkat. Mana mungkin? Memang suaranya gede. Nggak ada yang bisa nahan. Begitu. Jangan lah, yang namanya…. sudah, mabok saya dengarnya,” kata Megawati.

Selain soal itu, Megawati juga mewanti-wanti jangan sampai PDIP jadi “partai keluarga”. Meskipun kita semua tahu, bahwa harta yang paling berharga itu adalah keluarga.

Iya kan Bu Mega? (DAF)

Megawati Jengkel Kader Partai Paksa Anak Terjun Politik, Gibran dan Demokrat Angkat Bicara

BACA JUGA Dinasti Politik Mbulet ala Klaten atau tulisan rubrik KILAS lainnya.

Terakhir diperbarui pada 21 Februari 2020 oleh

Tags: dinasti politikFerdinand HutaheangibranMegawatiPuan Maharani
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Sipil Harus Saling Jaga: Saat ini, Pemerintah Semakin Kelam MOJOK.CO
Esai

Sipil Harus Saling Jaga: Saat ini, Pemerintah Semakin Kelam dan Kita Hanya Punya Satu Sama Lain

25 Maret 2025
Pakar UGM nilai, ikap Megawati atas retret: menjaga kewibawaan PDIP MOJOK.CO
Aktual

Ketundukan Kepala Daerah pada Megawati: Marwah PDIP hingga Efek Retret yang Belum Tampak Hasilnya

22 Februari 2025
Hasto Wardoyo pilih urus sampah di Kota Jogja di tengah ketidakpastian instruksi retret Megawati untuk kader PDIP MOJOK.CO
Aktual

Urus 1.600 Ton Sampah Kota Jogja di Tengah “Drama”

21 Februari 2025
Menanti keputusan Megawati yang belum pasti di DPD PDIP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) MOJOK.CO
Aktual

Suasana Serba Tak Pasti di Kantor DPD PDIP DIY Menanti Kepastian Megawati

21 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Warteg Singapura vs Indonesia: Perbedaan Kualitas Langit-Bumi MOJOK.CO

Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi

22 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
Sarjana nganggur digosipin saudara. MOJOK.CO

Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

22 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik

27 Desember 2025
Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.