Belum ini Pemerintah Kota Semarang mengenalkan program “Keluarga Cemara”. Program ini memang diperuntukkan memberi perhatian khusus pada kondisi ibu hamil dan ibu yang memiliki balita. Lantas bagaimana testimoni mereka setelah hadirnya program ini?
***
Suasana hangat tersaji di Kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang Bara pada Jumat, (19/9/2025). Ibu hamil tampak sumringah. Begitu juga para ibu yang membawa balita mereka.
Hari itu Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, berada di tengah para ibu hamil dan ibu balita. Guna memastikan bahwa Keluarga Cemara benar-benar berdampak. Hasilnya, banyak dari ibu-ibu itu merasa sangat diperhatikan oleh Pemkot Semarang.
Testimoni ibu-ibu di Kota Semarang
Misalnya Hesti (42), salah seorang ibu hamil yang ditemui hari itu. Ia merasa bersyukur karena Pemkot Semarang serius menggiatkan program percepatan pencegahan dan penurunan stunting melalui Keluarga Cemara tersebut.
Oleh karenanya, Hesti menjadi lebih bersemangat untuk datang ke Posyandu. Sebab, ia merasa mendapatkan perhatian langsung dari tenaga kesehatan.
“Saya sangat berterima kasih dengan adanya program ini sebab sangat membantu kehamilan saya yang sudah memasuki bulan ketujuh. Saya merasa diperhatikan dan diingatkan melalui WA (WhatsApp) untuk tidak lupa datang, untuk tidak lupa cek kesehatan,” ujarnya.

Lebih lanjut, ibu yang tengah mengandung buah hati keempat ini menuturkan, selain mendapatkan informasi kesehatan, ia juga merasa bahagia bisa mengikuti senam ibu hamil sebagai bekal mempersiapkan diri untuk proses persalinan.
“Menyenangkan sekali sebab bisa bekumpul dengan ibu-ibu yang lain, serta membantu meningkatkan kesehatan saya selama kehamilan dan calon jabang bayi saya,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Rita (35). Ibu satu anak berusia tiga tahun ini menyambut baik kegiatan Keluarga Cemara. Sebab berkaitan dengan pemantauan tumbuh kembang balita maupun layanan gizi dan kesehatan yang berkelanjutan.
“Sebagai ibu satu anak, saya merasa senang sekali ada kegiatan ini. Senoga anak-anak khususnya di RW 12 (Kelurahan Krobokan) bisa terbebas dari stunting,” ucapnya.
Upaya menyehatkan keluarga di Kota Semarang
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, yang berada di tengah para ibu-ibu itu tak pelak merasa lega. Karena ternyata programnya disambut sangat positif oleh warga.
Agustina mengatakan, program Keluarga Cemara sedianya memang hadir sebagai salah satu upaya menyehatkan keluarga-keluarga di Kota Semarang. Utamanya pada percepatan penurunan stunting.
Sebab, pencegahan stunting yang dilakukan sejak dini akan membuat ibu-ibu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas.
“Keluarga Cemara ini hadir agar ibu-ibu sehat semua, bisa konsultasi langsung dengan tenaga kesehatan, jadi jika ada indikasi kurang ini atau terlalu gemuk (misalnya), bisa langsung tertangani,” ujar Agustina.

Segala layanan dasar kesehatan untuk ibu-anak gratis
Tak ayal pula para ibu-ibu hamil dan memiliki balita itu merasa antusias dengan Keluarga Cemara. Karena Agustina menjamin ibu-ibu bisa mendapat segala layanan dasar kesehatan dan gizi di Posyandu, khususnya kepada ibu dan anak, tidak dipungut biaya.
“Kabeh gratis buat ibu dan anak. Untuk itu saya minta yang rajin ke Posyandu, yang rutin datang, ikuti program kegiatannya, biar ibu dan anak sehat semua,” tuturnnya.
Sebagai informasi, Keluarga Cemara atau Keluarga Khusus untuk Cegah Stunting dan Masalah Gizi Terintegrasi merupakan sebuah inovasi program untuk mempercepat pencegahan dan penurunan angka stunting di Kota Semarang. Selain itu juga menjadi bagian dari komitmen Pemkot Semarang dalam menciptakan generasi unggul yang sehat dan bebas dari stunting.
Sebagai program inisiatif, promotif, dan preventif, Keluarga Cemara berfokus pada peningkatan pengetahuan serta kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gizi. Program ini menyasar tiga kelompok utama yang memiliki peran krusial dalam siklus kehidupan, yaitu remaja, ibu hamil, dan ibu yang memiliki balita.
Program yang diluncurkan pada Rabu (10/9/2025) lalu ini memiliki berbagai kegiatan menarik dan interaktif, seperti Kelas Edukasi Interaktif, Pemeriksaan Kesehatan, Pemberian Suplemen Gizi, hingga Kegiatan Kreatif dan Edukatif. Melalui pendekatan yang holistik dan menyenangkan, Keluarga Cemara diharapkan dapat meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dan mengubah perilaku menjadi lebih sehat secara berkelanjutan.***(Adv)
BACA JUGA: 10 Tahun setelah Ayat-Ayat Cinta, Semarang Punya Beragam Aset untuk Jadi “Kota Film” atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan












