3 Keunggulan Satu Sehat Mobile, Aplikasi Pengganti PeduliLindungi

cara melacak hp yang hilang mojok.co

Ilustrasi HP (Mojok.co)

MOJOK.CO – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI akan mengubah nama aplikasi PeduliLindungi menjadi Satu Sehat Mobile. Perubahan ini, rencananya akan terjadi pada 1 Maret 2023 besok.

Deputi Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes RI Agus Rachmanto menjelaskan, bahwa transformasi PeduliLindungi ke aplikasi Satu Sehat Mobile akan berjalan secara otomatis.

Dengan demikian, pengguna tidak perlu lagi memasang aplikasi tambahan maupun uninstall PeduliLindungi di gawai mereka.

“Satu Sehat Mobile sendiri itu dari PeduliLindungi. Akan otomatis berubah karena kita tidak ingin menyulitkan masyarakat, jadi kita hanya akan memberitahukan bahwa ada perubahan,” katanya dalam siaran resminya, Senin (27/2/2023), mengutip dari Kumparan.

“Masyarakat tinggal tunggu nanti di tanggal 1 Maret 2023, aplikasi di handphone ini akan berubah sendiri,” sambungnya.

Nama Satu Sehat sendiri merupakan hasil sayembara pada 6 Juli 2022 lalu. Dari sayembara tersebut, terpilih pemenang utama yang usulan namanya menggantikan nama Indonesia Health Service (IHS).

Usulan nama yang jadi pemenang kedua adalah Sistem Integrasi Pelayanan Kesehatan Indonesia (SINAPSIS) dan pemenang ketiga adalah Diagnosis Nusantara (DIAGNUSA).

Satu Sehat bisa buat apa aja?

Sementara itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa Satu Sehat memiliki beberapa keunggulan.

Kepada CNN Indonesia, ia menjelaskan bahwa aplikasi ini akan menyediakan layanan kesehatan yang lebih luas, salah satunya mengintegrasikan data rekam medis dan data layanan kesehatan lain ke dalam satu platform. Ada juga layanan konsultasi dari tenaga kesehatan atau rumah sakit yang resmi dan berlisensi.

Aplikasi ini mampu mempermudah warga menyusun data kesehatannya secara ringkas dan rapi, karena mereka bisa melihat sendiri data yang mereka perlukan.

Beberapa data kesehatan di aplikasi ini di antaranya sertifikat vaksinasi, imunisasi anak, hingga pencatatan jenis obat yang dikonsumsi.

Adapun, keunggulan-keunggulan aplikasi Satu Sehat meliputi:

1. Satukan rekam medis

Menkes Budi menjelaskan, platform ini nantinya akan mengintegrasikan data kesehatan pasien dari seluruh fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit, klinik, laboratorium, dan apotek.

“Sehingga pasien rujukan ke rumah sakit tidak perlu repot mengirim dokumen medis yang berisi hasil lab/diagnosis atau mengulang pemeriksaan lab, karena semua data seperti USG, rekam jantung, CT Scan, termasuk obat yang telah diberikan sudah masuk ke aplikasi,” ujarnya.

2. Pendataan cepat

Dengan integrasi data, Menkes berharap dokter dapat dengan mudah melihat rekam jejak kesehatan seseorang dari aplikasi tersebut. Selain itu, pemda juga bisa menggunakan aplikasi ini untuk memahami kondisi kesehatan populasi warga di daerah tertentu.

Lebih lanjut, setelah peluncuran platform ini, Menkes Budi berharap akan terbit aturan yang mewajibkan setiap aplikasi kesehatan dan fasilitas layanan kesehatan mengikuti standar Satu Sehat. Kemenkes juga berencana mengintegrasikan aplikasi ini dengan BPJS Kesehatan.

“Saya harapkan Satu Data Kesehatan akan terus berkembang, mengintegrasikan data demografi, data medis, bahkan juga data genomika, yang akan kita luncurkan Agustus mendatang. Sehingga Indonesia akan memiliki sistem data kesehatan digital yang paling lengkap dan terintegrasi, dengan akses cepat,” kata Menkes.

3. Poin bisa ditukar vitamin

Menkes Budi juga mengatakan, bahwa kementerian tengah menyiapkan aplikasi terbaru ini agar bisa terhubung dengan wearable device (perangkat teknologi yang berpadu dengan aksesoris, seperti smart watch).

Dengan demikian, ini memungkinkan fitur pengumpulan poin, yang selanjutnya bisa pengguna tukarkan untuk mendapatkan vitamin dan sebagainya.

Jaminan keamanan data

Sementara itu, Chief Digital Transformation Officer Kementerian Kesehatan Setiaji juga menerangkan, bahwa Satu Sehat telah melalui proses yang panjang. Mulai dari perencanaan, jajak pendapat dari para ahli, hingga uji coba fase alpha dan beta dengan peserta dari beragam latar belakang institusi.

Ia juga mengklaim, aplikasi ini sudah melewati penilaian atau assesment dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Kemenkes pun tengah menguji aplikasi ini untuk standar ISO 27001. Ini bertujuan memastikan aplikasi secara insfrastruktur dan lainnya, aman.

“Kami sudah melakukan persiapan seperti misalkan asesmen BSSN, itu sudah lewat untuk fase asesmennya mulai dari tata kelola dan lain sebagainya,” kata dia.

Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Gejala Gangguan Kesehatan Mental Menurut Pakar UGM

Exit mobile version