Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Jumlah PNS Akan Berkurang, Digantikan Teknologi AI

Pemerintah berencana mengganti PNS Eselon III dan IV dengan teknologi AI.

Purnawan Setyo Adi oleh Purnawan Setyo Adi
30 November 2021
A A
PNS mojok.co
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Pemerintah mulai mewujudkan ide mengganti PNS dengan teknologi AI. Beberapa layanan publik nantinya akan dikerjakan oleh robot. Imbasnya jumlah PNS akan berkurang. 

Rencana pemerintah untuk mengganti pegawai negeri sipil (PNS) dengan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) perlahan mulai direalisasikan. Wacana ini sebetulnya sering dilontarkan oleh Presiden Jokowi. Ia mengatakan bahwa PNS Eselon III dan IV akan diganti dengan artificial intelligence untuk mempercepat birokrasi.

Satya Pratama, Kabiro Hubungan Masyarakat, Hukum Dan Kerja Sama Badan Kepegawaian Negara (BKN)  dikutip dari Detik.com menjelaskan bahwa ke depannya pemerintah akan lebih banyak menggunakan teknologi digital dalam memberikan pelayanan kepada publik. Sehingga jumlah Jumlah PNS tidak akan gemuk dan akan dikurangi secara bertahap.

Pun dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo yang mengatakan bahwa adanya digitalisasi ini tak akan merugikan PNS yang ada. “Yang sudah ada dilatih untuk lebih profesional,” katanya, Selasa (30/11), dikutip dari IDXChannel.com.

Ihwal rencana ini, Mojok kemudian berbicang dengan Satria Aji Imawan, peneliti di Magister dan Doktor Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan (MDKIK) UGM. Menurutnya ada dua anggapan mengenai hal ini.

Pertama, ada yang melihat hal ini sebagai upaya untuk memberantas inefisiensi birokrasi. Karena selama ini birokrasi dianggap terlalu gemuk, tidak efisien, dan tidak efektif. Sehingga tidak sesuai dengan semangat zaman. Masyarakat kini juga menuntut agar pelayanan publik bisa lebih cepat. Pandangan ini melihat bahwa harus ada perubahan struktur dan cara main dalam birokrasi.

Kedua, ada yang beranggapan bahwa kalau manusia itu pakai rasa di dalam pelayanan publik sehingga terkadang lama karena membutuhkan intervensi empati dan simpati dalam pelayanan publik. Contohnya yang butuh pelayanan itu lansia otomatis pelayanan tersebut akan lebih lambat karena harus clear secara komunikasi karena harus mendirect seseorang yang sudah tidak prima dalam memahami pelayanan publik.

“Menggunakan AI dalam pelayanan publik itu feasible. Cuma yang harus ditekankan bukan mengganti tapi berkolaborasi dan transformasi,” tegas Aji, yang ditemui Mojok di Bulaksumur, Senin (29/11).

Karena menurutnya kalau bicara revolusi berarti mengganti secara langsung. Tapi kalau transformasi itu prosesnya pelan-pelan. Kalau revolusi nantinya akan ada problem tenaga kerja. Ada banyak orang yang mungkin sudah merasa nyaman selama bertahun-tahun tiba-tiba harus bekerja di luar struktur atau fungsional. Ini yang harus dipikirkan, kalau tidak kita akan punya problem unemployment di umur produktif.

“Sebetulnya tidak perlu konteks pandemi dan pembatasan sosial, kita pasti akan mengarah ke sana (digitalisasi pelayanan publik). Hanya wacana yang digulirkan bukan ‘mengganti’ tapi pelan-pelan akan bertransformasi,” ucapnya.

Jika AI digunakan dalam pelayanan publik menurut Aji jelas ada sisi positifnya. Tingkat kepuasan masyarakat akan lebih optimal. Namun, ini hanya untuk layanan tertentu. Semisal pembuatan KTP, paspor, termasuk pengurusan pajak kendaraan, yang sifatnya bisa digantikan oleh AI.

Kecerdasan buatan akan mampu membuat prediksi-prediksi pola dan tren yang orang biasa inginkan dalam pelayanan publik. Ketika orang meminta sesuatu itu sudah ada respon dari AI tersebut. Respon ini cepat karena berdasarkan algoritma.

Tetapi untuk bidang pendidikan dan kesehatan yang masih membutuhkan ‘rasa’ itu agak sulit. Karena hubungannya langsung kepada kesejahteraan masyarakat.

“Secara menyeluruh narasi ‘mengganti’ itu jangan terus didengungkan karena ini akan mengancam orang. Tangkapan yang diterima itu ancaman, otoriter, dan bikin khawatir,” pungkas Aji.

Iklan

BACA JUGA Bens Leo Tutup Usia, Ia Dikenal Sebagai Pengamat dan Jurnalis Musik dan kabar terbaru lainnya di KILAS.

Terakhir diperbarui pada 30 November 2021 oleh

Tags: AIArtificial IntelligenceASNPNS
Purnawan Setyo Adi

Purnawan Setyo Adi

Redaktur Liputan Mojok.co

Artikel Terkait

S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO
Esai

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Sisi Gelap PTN yang Bikin Dosen Menderita. MOJOK.CO
Mendalam

Sisi Gelap PTN yang Bikin Dosen Menderita, Sibuk Mengejar Akreditasi tapi Kesejahteraan Dosen Jauh Panggang dari Api

21 November 2025
AMSI Usung ‘Sovereign AI: Menuju Kemandirian Digital' di Indonesia Digital Conference 2025 MOJOK.CO
Kilas

AMSI Usung ‘Sovereign AI: Menuju Kemandirian Digital’ di Indonesia Digital Conference 2025

21 Oktober 2025
Jadi dosen non PNS (honorer) di kampus swasta dapat gaji yang bikin nelangsa. Nyesel kuliah sampai S2 MOJOK.CO
Ragam

Berambisi Jadi Dosen biar Terpandang dan Gaji Sejahtera, Pas Keturutan Malah Hidup Nelangsa

18 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

elang jawa.MOJOK.CO

Raja Dirgantara “Mengudara”, Dilepasliarkan di Gunung Gede Pangrango dan Dipantau GPS

13 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.