Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Indonesia Punya 5.900 DAS, Angkutan Sungai Potensial Dikembangkan

Purnawan Setyo Adi oleh Purnawan Setyo Adi
9 September 2022
A A
perahu sungai mojok.co
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Sarana transportasi melalui jalur sungai pernah berjaya di Indonesia. Namun karena berbagai faktor angkutan sungai kini terpinggirkan. Padahal lanskap kepulauan Indonesia memiliki banyak aliran sungai yang potensial untuk dikembangkan.

Pernah ada masa angkutan sungai menjadi primadona di Indonesia. Hal ini tak mengagetkan karena sungai memiliki sejarah yang panjang dalam peradaban manusia. Misalnya pada zaman Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya, Sungai Bengawan Solo dan Sungai Musi berkembang menjadi jalur perdagangan dan transportasi yang penting.

Namun kejayaan ini memudar seiring perkembangan zaman. Moda transportasi yang menggunakan jalur sungai perlahan mulai ditinggalkan masyarakat. Ada beragam faktor yang menjadikan sungai tak lagi jadi jalur transportasi.

Pertumbuhan jalan dan jembatan yang pesat di Indonesia dituding jadi penyebabnya. Selain itu kemudahan mendapatkan kepemilikan sepeda motor turut berpengaruh. Pun dengan perubahan kondisi sungai yang mengalami banyak pendangkalan dan penyempitan juga dinilai menyebabkan surutnya angkutan sungai sebagai salah satu sarana transportasi.

Meski begitu transportasi sungai masih banyak dibutuhkan oleh sebagian masyarakat di beberapa wilayah di Indonesia seperti di Kalimantan. Sungai Mahakam dengan panjang sekitar 920 km mampu dilewati kapal-kapal kecil maupun besar dan jadi jalur tranportasi yang esensial.

“Disamping dilalui kapal-kapal kecil [Sungai Mahakam] juga dilalui kapal tongkang pengangkut batu bara,” ujar Ir. Ikaputra, M. Eng.,Ph. D, Kepala Pusat Studi Transportasi dan Logistik (PUSTRAL) UGM, pada webinar nasional dengan topik “Revitalisasi Sungai sebagai Moda Transportasi di Indonesia”, Rabu (8/9/2022).

Lebih jauh lagi, Ikaputra menuturkan angkutan sungai memiliki berbagai kelebihan, seperti biaya yang relatif murah dengan kapasitas angkut yang besar. Transportasi sungai juga memiliki peluang besar untuk dikembangkan sebagai objek pariwisata.

“Meski begitu, angkutan sungai ini juga memiliki berbagai kelemahan diantaranya seperti ketergantungan pada kondisi fisik, terkait alur dan kedalaman, kecepatan yang relatif rendah dan kurangnya konektivitas dengan moda lain,” ucapnya.

Sementara itu, Dr. Adhy Kurniawan, S.T. selaku narasumber lain dalam webinar tersebut menyampaikan bahwa kejayaan Indonesia dalam bidang transportasi sungai mulai memudar seiring semakin berkembangnya moda transportasi darat, kereta api dan udara.

Padahal, Indonesia menurutnya memiliki potensi untuk mengembangkan lebih maju angkutan sungai karena sebagai negara kepulauan memiliki lebih dari 13 ribu pulau dan memiliki lebih dari 5900 Daerah Aliran Sungai (DAS). Belum lagi ribuan kilometer panjangnya sungai. Banyak sungai besar yang berpotensi dapat dilayari, seperti di Pulau Kalimantan, Papua, Sumatera dan wilayah lainnya.

“Sebenarnya angkutan sungai memiliki berbagai kelebihan seperti biaya yang murah, kapasitas angkut besar, dan biaya kompensasi terhadap kerusakan lingkungan relatif kecil. Meski begitu terdapat berbagai kekurangan seperti lokasi, kondisi hidraulis sungai dan morfologi sungai,” terangnya.

Sayangnya besarnya potensi yang dimiliki dihadapkan pada sejumlah permasalahan. Permasalahan tersebut diantaranya adanya kompetisi dengan moda yang lain seperti jalan yang sejajar dengan sungai, pembangunan jembatan yang tidak mempertimbangkan ruang bebas di sungai, fasilitas prasarana sandar dan tambat sungai yang masih belum memadai, dan mahalnya biaya Operasi Pemeliharaan Anjir sebagai penghubung antar sungai.

Adhy menandaskan bahwa angkutan sungai di Indonesia saat ini masih sangat potensial untuk bisa dikembangkan. Pengembangan dapat dilakukan secara terintegrasi dan bisa bersaing dengan moda transportasi lainnya.

“Semua dapat dilakukan dengan penataan kembali sistem sungai dan navigasi. Untuk itu diperlukan adanya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta masyarakat untuk bersama-sama menghidupkan kembali kejayaan angkutan sungai di masa lampau,” pungkasnya.

Iklan

Sumber: ugm.ac.id
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Mereka yang Hidup di Bantaran Sungai Jogja 

 

Terakhir diperbarui pada 10 September 2022 oleh

Tags: angkutan sungaiperahusungaiTransportasi
Purnawan Setyo Adi

Purnawan Setyo Adi

Redaktur Liputan Mojok.co

Artikel Terkait

Menelusuri Jejak PO Bus Pertama di Indonesia: Eksis Sejak Masa Penjajahan, Baru Gulung Tikar 2016 MOJOK.CO
Memori

Menelusuri Jejak PO Bus Pertama di Indonesia: Ada di Salatiga, Sayang Gulung Tikar di 2016

12 Oktober 2023
Sebelum PO Bus Merajalela, Masyarakat Wonogiri Gunakan Perahu Sebagai Sarana Transportasi MOJOK.CO
Kilas

Sebelum PO Bus Merajalela, Masyarakat Wonogiri Gunakan Perahu Sebagai Sarana Transportasi

20 September 2023
Mengenal PO MTrans, Bus Sultan dari Pulau Dewata yang Kian Melebarkan Sayap MOJOK.CO
Transportasi

Mengenal PO MTrans, Bus Sultan dari Pulau Dewata yang Kian Melebarkan Sayap

13 September 2023
Mengenal Karoseri Adiputro, Perusahaan Asal Malang yang Membangun Bus Termahal. MOJOK.CO
Ekonomi

Mengenal Karoseri Adiputro, Perusahaan Asal Malang yang Membangun Bus Termahal

7 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.