MOJOK.CO – Indonesia rupanya telah mengekspor mainan lato-lato ke negara tetangga. Mainan tradisional ini ternyata juga sedang hits di Malaysia.
Seorang pengusaha asal Sumatra Barat (Sumbar) diketahui telah mengekspor 785 kg mainan lato-lato ke Malaysia. Mainan yang tengah digandrungi bocil-bocil di Indonesia ini, ternyata juga viral di negeri jiran tersebut.
Sebagaimana diketahui, lato-lato sedang menjadi tren di Indonesia. Berbagai kalangan, khususnya anak-anak, banyak yang gemar memainkan sepasang bola polimer yang juga disebut “ethek-ethek” ini.
Digandrungi di Malaysia
Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea dan Cukai Teluk Bayur, Hery Syamsul, menyebut bahwa di Malaysia pun mainan ini juga diminati. Faktor inilah yang bikin pengusaha asal Sumbar memutuskan untuk mengekspor 40 karung lato-lato ke negara tetangga itu.
“Tanggal 26 Januari kemarin telah dilakukan pelepasan ekspor perdana lato-lato tujuan Malaysia dari pelabuban Teluk Bahur,” kata Hery Syamsul kepada RRI, dikutip Senin (30/1/2023).
“Banyak daerah, tidak hanya di Sumbar saja yang mengirim latto-latto ke Malaysia. Karena di Malaysia, permainan lato-lato juga tengah viral,” sambungnya.
Hal serupa juga disampaikan Bea Cukai Teluk Bayur dalam postingannya di akun Instagram @beacukaitelukbayur.
“Mainan yang pernah populer dimainkan oleh anak-anak Indonesia di tahun 90-an ini, sempat ditinggalkan. Namun sejak tahun 2022 lalu, lato-lato kembali populer di kalangan anak-anak, bahkan tidak hanya di dalam negeri tapi juga merambah hingga Malaysia. Cara permainannya pun tidak berubah, hanya saja saat ini lato-lato tidak lagi menggunakan kaca temper, tetapi menggunakan plastik polimer,” tulis akun Bea Cukai Telukbayur, dikutip Senin (30/1/2023).
“Diharapkan ekspor tersebut dapat menjadi pemicu bagi masyarakat, khususnya masyarakat Sumatera Barat untuk semakin maju dan bersaing di pasar Internasional,” tambahnya.
Mainan jadul
Seperti diketahui, lato-lato pernah populer dimainkan oleh anak-anak Indonesia pada 1990-an dan sempat ditinggalkan. Namun sejak akhir 2022, lato-lato kembali populer di kalangan anak-anak.
Di awal kemunculannya kembali, viralnya lato-lato disambut baik karena dianggap membuat anak-anak terdistraksi candu game online. Akan tetapi, lama-lama tren ini justru makin meresahkan karena menimbulkan bising dan membahayakan keselamatan.
Seperti dikutip Detik, di Kalimantan Barat, lato-lato bahkan telah memakan korban luka serius. Seorang bocah di Kubu Raya sampai harus operasi mata lantaran serpihan lato-lato yang pecah melukai matanya.
Sementara di Jawa Barat, mainan bola beradu ini juga dilarang di sejumlah sekolah. Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat, misalnya, sudah melarang siswa membawa lato-lato ke sekolah mulai 9 Januari 2023.
“Faktor keselamatan juga jadi pertimbangan karena bisa mencelakakan, misalnya kalau talinya putus atau terlempar saat dimainkan, jadi memang sebetulnya membahayakan,” tutur Kepala Bidang SD pada Disdik Bandung Barat Dadang A. Sapardan, dikutip Senin (30/1/2023).
Menarik untuk dinanti, sejauh mana tren lato-lato ini akan bikin “gaduh” negeri tetangga tersebut.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi