Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Hiburan

Remi, Seniman Cilik ArtJog 2023 yang Ogah Jadi Polisi

Ardhias Nauvaly Azzuhry oleh Ardhias Nauvaly Azzuhry
7 Juli 2023
A A
remi seniman artjog mojok.co

Remi Arungasa Mahavra (Ardhias Nauvaly/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Remi, seniman cilik yang karyanya tampil di Artjog 2023,  memang peka perasaannya. Dia tidak suka hal-hal atau orang jahat. Ketika ditanya cita-citanya, dia menjawab, “Dokter keren ya kayaknya. Asal bukan jadi polisi. Mereka gak baik,” katanya tanpa ketawa.

Pameran senirupa tahunan ArtJog 2023 tengah berlangsung. Meneruskan semangat inklusi yang sudah mulai sejak tahun kemarin, ArtJog kembali menghadirkan karya-karya perupa muda. Beberapa di antaranya bahkan sangat muda. Salah satu yang paling muda adalah Remi Arungasa Mahavra, seniman asal Jakarta kelahiran 2017.

“Sebenarnya, karya Remi dibuat saat dia masih lima tahun. Namun, kata Tim ArtJog, yang penting sudah enam tahun (usia seniman) saat dipamerkan,” tutur Nanda dan Nori, kedua orang tuanya, saat menunjukkan betapa “hijau”-nya Remi di salah satu Art Fair terbesar di Asia Tenggara ini.

Remi menggambar sejak batita

Remi mulai menggambar sejak berusia tiga tahun yakni di masa awal pandemi. Situasi pandemi membuat Remi banyak bermain di rumah bersama kedua orang tuanya yang juga bergerak di ekosistem kreatif. Nanda dan Nori adalah pendiri Mahavra Studio yang bergerak di bidang grafis dan videografi.

“Namun bukan berarti kami mengarahkan dia sejak awal untuk menggambar. Dia yang memulai dan kami hanya mendukungnya,” ujar mereka.

Berpameran di ArtJog 2023 awalnya adalah ide dari kedua orang tuanya. Mereka melihat Remi sudah mulai bisa menceritakan karyanya. Singkatnya, Remi sudah mulai “konseptual” dalam menggambar. Perkembangan kreativitas itulah yang mendorong mereka untuk menawarkan Remi berpameran di ArtJog 2023.

“Seandainya waktu itu Remi menolak, kami pun tidak apa-apa. Karena kami hanya menawarkan, bukan langsung mendaftarkan open call atau memaksanya,” kata keduanya.

Meski kedua orang tuanya di bidang kreatif, tapi mereka tidak pernah secara khusus mendidik Remi menjadi seniman. Remi pun membenarkannya. Ketika Mojok bertanya tentang guru atau tempat belajar menggambarnya, dia menjawab, “Youtube,” sambil menyebutkan kanal kesukaannya, BlackBean CMS.

Karya-karya Remi berkisar pada potret diri

Remi memang pada dasarnya suka menggambar. Saat ditemui di JNM Bloc, dia pun sedang bergulat dengan kertas dan oil pastel.

“Ini orang botak. Aku suka gambar ini sama self-portraitku,” kata Remi tentang gambarnya. Gambar botak itu ia contoh dari kanal kesukaannya tadi.

seniman artjog mojok.co
Karya Remi yang berjudul “The OK Purple” (Ardhias Nauvaly/Mojok.co)

Karya Remi yang hadir di ArtJog 2023 pun merupakan potret dirinya. “Portraits of Colors”, begitulah judul karyanya yang berupa tiga gambar potret diri ekspresionis dengan medium oil pastel on paper. Masing-masing ia beri judul lagi: “The OK Purple”, “The Quite Happy Blue”, dan “The Happy Red”.

Tiap potret diri ini menggambarkan perasaan Remi ketika menggambar gembira, senang, dan berusaha untuk baik-baik saja.

“Belakangan, dia tertarik pada sesuatu yang berkaitan dengan jiwa atau perasaan,” ujar Nori terkait pilihan eksplorasi tema Remi. Entah dari mana Remi menyerap tema-tema ini dan menuangkannya ke dalam karya.

Lebih ingin jadi dokter ketimbang polisi

Remi memang peka perasaannya. Dia tidak suka hal-hal atau orang jahat. Ketika Mojok bertanya tentang cita-citanya, dia menjawab, “Dokter keren ya kayaknya. Asal bukan jadi polisi. Mereka gak baik,” katanya tanpa ketawa yang artinya, dia serius.

Iklan

Ketika mengonfirmasi hal ini kepada Nori dan Nanda, keduanya tergelak. “Dia pasti mengamati film-film yang kami tonton. Semuanya menampilkan ironi polisi, dari yang semestinya melindungi malah justru sumber bahaya. Bahkan kartun untuk seusianya pun banyak yang menggambarkan polisi seperti ini,” ungkap Nanda tentang asal muasal ogahnya Remi jadi polisi.

Memang benar demikian. Remi sendiri menceritakan tentang film Lyle, Lyle, Crocodile yang ia tonton. “Lyle ditangkap polisi hanya karena dia buaya. Dia dianggap berbahaya. Padahal dia cuma mau bernyanyi,” tuturnya.

Kemudian, saya menatapnya, dan bertanya, “Kalau kamu, gimana? Pernah ditangkap polisi karena menggambar?”

“Nggak,” katanya sambil terus memberi warna mata pada kepala orang botaknya.

Penulis: Dhias Nauvaly
Editor: Iradat Ungkai

BACA JUGA Beginilah Cara ArtJog 2023 ‘Balas Dendam’ Total

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 7 Juli 2023 oleh

Tags: artjogArtjog 2023pameran seniseniman
Ardhias Nauvaly Azzuhry

Ardhias Nauvaly Azzuhry

Magang Mojok

Artikel Terkait

Harmonisasi Seni, Aktivisme, dan Energi Spiritual ala Seniman Iwan Wijono
Video

Harmonisasi Seni, Aktivisme, dan Energi Spiritual ala Seniman Iwan Wijono

11 Maret 2025
Pameran seni di Galeri Nusantara UNU Yogyakarta, anomali di tengah NU MOJOK.CO
Seni

UNU Yogyakarta Menjelma “Anomali” bagi NU Lewat “Under The Same Sun”

10 November 2024
Pameran Memetri di Jogja Bukti Menguatnya Kesadaran Melindungi Bumi dan Lingkungan MOJOK.CO
Seni

Pameran Memetri Bukan Sekadar Pameran, Sebuah Seni Menjaga Bumi

23 Oktober 2024
artjog 2024.MOJOK.C
Hiburan

Magisnya Pertunjukan Empat Puluh Malam dan Satunya Hujan di ARTJOG 2024

26 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.