MOJOK.CO – Indonesia punya sederet film laga legendaris yang dulu sangat populer. Hingga tahun 90-an film-film tersebut kerap menghiasi bioskop maupun layar kaca rumah-rumah warga. Apa saja ya judul film-film laga itu?
Beberapa tahun ke belakang, film-film laga kembali hadir mewarnai layar lebar Indonesia. Mulai dari yang mengedepankan silat seperti Wiro Sableng 212 (2018) dan Pendekar Tongkat Emas (2014) hingga yang bertema superhero seperti Gundala (2019) dan Satria Dewa: Gatotkaca (2022). Nampaknya, penonton layar lebar kita senang menyaksikan para pendekar berlaga.
Sulit melepaskan film laga dari industri perfilman Indonesia. Sebab sejak dulu film dengan genre ini memang punya banyak penggemar di Indonesia. Berikut ini Mojok suguhkan sederet film laga legendaris yang digemari pada masanya. Kuy bernostalgia bersama-sama!
Gundala Putra Petir
Jauh sebelum Joko Anwar membuat film Gundala (2019), film klasik kisah jagoan yang punya keahlian mengeluarkan petir ini sudah ada pada 1981. Film itu berjudul sama yakni Gundala Putra Petir. Sutradaranya adalah Lilik Sudjio.
Film ini bercerita tentang ilmuan Ir. Sancoko (Teddy Purba) yang memiliki kekuatan petir yang harus berhadapan dengan Gazul (WD Mochtar), seorang bos sindikat kriminal narkoba internasional. Perseteruan itu muncul lantaran Sancoko berhasil menciptakan serum anti narkoba.
Si Buta dari Gua Hantu
Sebelum menggarap Gundala, Lilik Sudjio lebih dulu menyutradarai Si Buta Dari Gua Hantu (1970). Film ini merupakan kisah balas dendam Barda Mandrawata (Ratno Timoer), pendekar silat dari perguruan Elang Putih, kepada pendekar kejam nan misterius yang dijuluki “Si Mata Malaikat” (Maruli Sitompul).
Aksi tersebut dilakukan setelah Mata Malaikat membunuh tunangannya, Marni Dewianti dan ayahnya, Paksi Sakti Indrawa. Selain buta, tokoh Barda tinggal di gua angker tersembunyi bersama seekor monyet. Di sanalah ia mempelajari ilmu ajian langka yang membuatnya sakti.
Jaka Sembung Sang Penakluk
Pernah denger pantun “Jaka Sembung bawa golok”? Ternyata itu bukan karangan ngasal dari orang, melainkan terinspirasi dari pendekar di film Jaka Sembung Sang Penakluk (1981). Film laga ini sutradaranya adalah Sisworo Gautama Putra.
Ceritanya tentang pemberontakan pendekar bernama Parmin alias Jaka Sembung (Barry Prima) kepada pemerintah Hindia Belanda yang memperlakukan para tawanan secara tidak adil. Pemerintah Hindia Belanda lalu mengutus Si Hitam (WD Mochtar) yang punya ajian Rawa Rontek untuk melawan Jaka Sembung. Film ini meraih pujian dari penonton internasional karena mencampurkan nuansa horor dan supranatural ke film laga.
Mandala dari Sungai Ular
Pada 1987, Indonesia punya film laga bertajuk Mandala Dari Sungai Ular. Film ini sutradaranya adalah Ackyl Anwari. Bercerita tentang seorang pengembara bernama Mandala (Barry Prima) yang membantu Mustikaningpanas (Muni Cader) membalas dendam karena desanya telah diacak-acak kawanan tiga serangkai “Kepala Besi”.
Itulah sederet film laga legendaris yang populer di tahun 70 hingga 80-an. Beberapa di antaranya meraih pujian dari penonton internasional karena keotentikan ceritanya. Setelah era itu, muncul beberapa serial TV yang dipenuhi aksi laga kolosal. Namun, karena keterbatasan kata, kita bahas di lain waktu ya.
Penulis: Iradat Ungkai
Editor: Purnawan Setyo Adi